˚‧º·(5)‧º·˚

2.5K 396 41
                                    

Sakit #2

(Name) sudah sembuh total, akibat minum obat yang dibelikan Ran dan Rindou setelah mereka gelud kemarin malam.

Dan, mau tau hadiah yang lain lagi?

Yap, Ran dan Rindou ikutan demam panas, dan batuk batuk.

kalau (Name) ibu mereka pasti mengomeli mereka.

Es teross.

(Name) pun mengompress kedua jidat anak setan itu dengan penuh kasih sayang.

Dan juga harus beli obat buat ni dua anak.

Saat (Name) mau bangkit dari duduknya, Ran dengan lemah nya memegang pergelangan (Name).

"mau.. Kemana?..uhukk" tanya Ran dengan nada sayu nya.

"mau keluar sebentar, mau membelikan kalian obat" jawab (Name).

(Name) merasa Ran menarik pergelangan tangannya dengan sekuat tenaga, tapi bagi (Name), itu seperti tarikan dari bayi.

"jangan... Tetap disini ku mohon... Temenin aku nonton barbie..." kata Ran meminta mohon.

(Name) menghela nafas panjang, dia menjauhkan tangan Ran dari pergelangannya, dan menyelimuti mereka berdua.

Rindou mah, dia gak kuat lagi buka mata makanya ketiduran.

"aku akan menunggu kalian sampai tertidur." kata (Name) memejamkan matanya.

"tapi.. Hari ini ada episode baru barbie..."

"Ran, tidur."

Saat Ran sudah tertidur, (Name) pun dengan pelan berdiri, dan keluar dari kamar mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat Ran sudah tertidur, (Name) pun dengan pelan berdiri, dan keluar dari kamar mereka.

mana mereka absen, haduh, panik (Name) tuh.

(Name) sudah siap untuk pergi keluar, hanya tinggal satu.

yaitu mencek dapur, takut ada api yang lupa dipadamkan.

oke sudah.

Dia pun keluar dari rumah, dan berjalan menjauh.

Saat sudah sampai, (Name) mungkin harus membeli semua stok obat obatan yang banyak supaya tidak kerepotan lagi.

"misi mba? Mau beli obat apa ya?" tanya sang penjual dengan sopan.

"itu, mau beli obat sakit kepala sama obat batuk." pinta (Name), dan diangguki oleh penjual itu.

"sebentar ya mba.."

Saat lagi santai menunggu, tiba tiba tas kecil yang (Name) bawa di curi oleh seorang anak kecil.

"Hey—!" kaget si (Name), dia pun berlari mengejar anak kecil itu dengan sekuat tenaga, bahkan sampe parkour.

"eh? Mba? Ini gimana jadinya mba?"

—-

Si pencuri merasa keberadaan (Name) menghilang, dia pun pergi kebawah kolong jembatan buat bertemu dengan sang bos.

"bagus.." kata sang bos, anak kecil juga.

(Name) yang melihat itu dari kejauhan agak kesian, tapi baju bosnya itu berdasi! Pasti kaya!

(Name) pun mendekati kedua bocil yang lebih setan daripada yang dirumah itu.

"kenapa anak kecil seperti kalian melakukan hal itu?" tanya (Name) bersedekap dada.

"apa mau mu?!" ucap bos itu dengan siaga.

"seharusnya itu yang ku tanyakan" balas (Name).

"kalian masih anak anak, tidak boleh melakukan hal seperti itu" tegur si (Name).

"berisik!"

"kalau mau curhat gapapa, aku dengerin kok" kata (Name), dan membuat si bos itu terdiam.

"pulang lah" suruh bos itu kepada anak buahnya, dan diturutinya.

"...aku.. aku sebenarnya membutuhkan uang pengobatan untuk seseorang.." ujar si bocil itu mulai curhat.

"he'em, lalu?"

"dia dirawat dirumah sakit, dia mengalami luka bakar diseluruh badannya... Bayarannya sangat mahal, aku mengumpulkan semua pro player (ep ep) dalam mencuri-."

"kenapa melakukan hal itu? ngutang kan bisa?" tanya (Name).

"ah, kakak gak tau perasaanku!" kesal anak kecil itu.

kesian juga ni bocil, ujar batin (Name) terharu.

drrtt.. drrtt..

Handphone hasil curian itu berbunyi, lalu diangkat oleh sang empu.

"ada apa inupi?" kata bocil itu bertanya kepada seseorang diseberang sana.

tak lama kemudian, anak kecil itu nangis dan lama kelamaan tangisannya itu mulai menderas.

(Name) auto panik dong.

"ke-kenapa?" tanya (Name) was was.

Gak ada jawaban dari bocil itu, dia tidak tau apa apa lagi, dia pergi meninggalkan (Name) dengan berlari sangat kencang.

(Name) agak heran, tapi yasudahlah, urusan mereka bukan urusannya.

Dan untung tas (Name) ditinggal, jadi (Name) bisa mengambilnya kembali.

lalu, (Name) pun berjalan lagi kearah balik, alias ke apotik.

"maaf mba, tadi saya tinggal" ucap (Name) cecengir.

"Oh, gapapa mba, mending gini daripada dighosting wkwk" ucap sang penjual.

"eh..."

"tadaima

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"tadaima."
Ucap (Name) memasuki rumahnya itu.

saat memasuki kamar kedua anak dugong itu, dia melihat mereka tidur sangat nyenyak, bahkan Rindou saja sampai ngiler. (gak, dia kecekik)

 (gak, dia kecekik)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~—~

ᴏɴᴇᴇ-ꜱᴀɴ! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang