˚‧º·(9)‧º·˚

1.9K 308 4
                                    

Tahun baru.

"Ran, Rin, mau telepon dan motor baru atau jalan jalan ke suatu tempat?" tanya (Name).

"TELEPON!!"
"MOTOR BARU!!!!!!"

"tapi Rindou masih kecil buat naik motor," kata Ran.

"ini saat yang pass untuk belajar mengendarai kak!" kata Rindou tegas.

"mending telepon baru dek!"

"motor baru!"

"telepon!"

"motor!"

"telepon!"

"motor!"

"tele-"

"udah udah,, kita akan membeli telepon dan motor untuk salah satu dari kalian biar adil." lerai si (Name).

Haitani bersaudara terdiam.

"emang kenapa (Name) menanyakan hal itu?" tanya Ran.

"besok tanggal 31 Ran, itu adalah terakhir tahun 2000. Kita akan membeli sesuatu!" jelas (Name).

"Hoo gitu" kata Ran ber oh ria.

"kalau begitu kita besok beli telepon dan motor!" kata Rindou yang sudah dipenuhi aksi berkendaranya.

"ya." balas (Name) sambil tersenyum kearah keduanya.

"Ran, rambutnya mau di beri bentuk apa?" tanya (Name)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ran, rambutnya mau di beri bentuk apa?" tanya (Name).

Ran berfikir keras, namun dia menghela nafas.

"seperti biasa~" jawab Ran, dan hanya diangguki oleh (Name).

"kalau Rindou?"

"seperti biasa juga."

-

Mereka pun mulai berangkat

"wehh, Di Mall ternyata orangnya juga banyak" kata Ran menatap isi Mall disana.

"kenapa si penjual tidak pergi berlibur?" tanya Rindou dengan wajah polosnya.

"ntahlah aku tidak tau, tapi kita harus berbelanja~~"

"Yoshi!!"

Mereka pun memasuki area itu.

Banyak penjual yang ngerekomendasikan semua jualan mereka ke Haitani.

Namun (Name) menolaknya, dan selalu berkata 'tidak, terimakasih, semoga laku.'

"(Nameeeee), aku pengen pentungan baru" kata Ran.

"pentungan? Maksudnya?" tanya (Name) tidak mengerti.

"itu loh, benda kecil, kalau kita tekan ujungnya akan ada tongkat panjang yang keluar!!" jelas Ran.

"aku tidak tau, carilah sendiri, jangan sampai tersesat." kata (Name) memberikan uang kepada Ran, dan diangguki oleh Ran, dia pun pergi.

"kalau Rindou mau apa?" tanya (Name).

"ke game center.." kata Rindou malu malu.

Namanya anak kecil, jadi (Name) iyakan.

Tak berselang lama, Ran datang dengan benda yang ia bilang tadi, sambil pamer pamer ke hadapan (Name).

".. Iya iya, aku mengerti, sekarang ayo ke game center, adikmu mau kesana."

"OKEEE!!!"

-

"HAHAHA!! Rin payah ga bisa nangkap bonekanya!" ejek Ran.

"KALI INI PASTI AKAN MENANG!" kata Rindou teguh.

Dia pun memasukkan koinnya dan mulai menjalankan mesin capit itu.

"kalau dapet bonekanya buat aku ya.." ucap Ran pd.

"gak, ini buat (Name)!" kata Rindou bersikeras.

"Rin ga asik!!"

"Ya." Jawab Rindou seadanya.

"yaudah, kalau Rin dapet nanti aa Ran cium.." Kata Ran mengadi ngadi.

"najis banget sumpah." kata Rindou yg masih fokus kedepan.

(Name) geleng geleng kepalanya,
(Name) bagaikan si janda muda dengan dua anak dari setan.

Anda gagal, mohon dicoba kembali.

"YAHAHA GAGAL!" ejek Ran.

Rindou memasang wajah marahnya, dia pun beralih permainan lain, yaitu lempar basket.

Kalau itu mah easy buat Rindou.

Sekarang lagi didepan toko HP, tapi (Name) bingung mau pilih yang mana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang lagi didepan toko HP, tapi (Name) bingung mau pilih yang mana.
Maklum, first time.

"yang ini aja (Name)! Bluberi!" unjuk Ran.

"mending Nuke-a" sambar Rindou.

"BLUBERI."

"NUKE-A."

"BLUBERI."

"NUKE-A!!!!!!"

"Udah! Ran Rin, diam. Aku akan memilih Motorolala yang disarankan tetangga."

~-~

ᴏɴᴇᴇ-ꜱᴀɴ! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang