Sakit #1
Hari esoknya, (Name) demam.
tentu membuat kedua anak setan itu kaget.ayolah, seharusnya mereka yang sakit gara gara keluar malem, ini kenapa pembantunya yang sakit?
Masih pagi.
(Name) dengan wajah merah, dan hidungnya yang kemepet lendir itu pergi kedapur buat masak, namun dua kembar upin ipin ini datang tak diundang.
"Stop!! Kau lupa? Kami akan masak sendiri seharian ini karena hukuman, jadi kami akan memasakanmu bubur!" ujar Ran menghalangi perbuatan (Name).
waduh, perasaan (Name) ga enak.
"(Name) tiduran aja dikamar, Rin!!!" ucap Ran dengan sendok sayur di tangannya.
Do'a kan keselamatan dapur (Name) dengan memvote book ini.
Rindou gercep datang, dan langsung membantu (Name) berjalan kekamarnya.
Saat sudah selesai, Rindou membantu sang kakak memasak.
"kak, kenapa gak beritahu tetangga aja?" tanya Rindou.
"jangan adicks, nanti ngerepotin, lagian aku tau kok cara buat bubur!" kata Ran mengambil beras lalu mencucinya.
Rindou mantengin duduk di kursi makan.
setelah selesai mencuci beras itu, dia pun memasukkan air hangat kedalam panci itu, dan memasaknya.
tak lupa menaruh garam, ea.
kan Ran yang membuat, dia belum tau resep resepnya.
"Rin, enaknya pake sayur atau gak?" tanya Ran.
"enaknya sih, kamu gak ada didunia ini" jawab Rindou random.
Pletak!
Sendok sayur melayang mulus kekepala Rindou.
"aduH—"
"Jawab yang bener!" greget si Ran.
"emangnya sayurnya dapet dimana yaALLAH"
"dikulkas, sana potong potong sama wartel juga, lalu beliin obat mixa**ip."
"cK menDOUksEi"
walau pun Rindou mengatakan itu, tapi dia tetap menuruti perintah kakaknya.
"laper" kata Rindou.
"bentar, ini aku masak buburnya banyak, jadi sisanya buat kita" kata Ran.
Saat buburnya sudah masak, Ran dengan bangganya membawakan semangkok bubur untuk (Name) yang terkepar lemas.
"ini buburnya!" kata Ran meletakkannya samping futon (Name).
"makasih" ucap (Name).
"mau ku suapin gaK" tanya Ran.
"ah, gak usah. Mending kamu makan sana sama adikmu" kata (Name) dan dituruti Ran.
Setelah derap langkah Ran menjauh, (Name) pun mencicipi bubur itu dengan getar getar.
...
Satu kata empat huruf buat bubur ini
✨a s i n✨
Tapi, namanya juga bocil, jadi masih pemula.
kalau (Name) kek chef juned kan bisa kena roast mulu tuh si Ran—
"ASYIIIN BANGET SUMPAH!" teriak Rindou sampai bisa kedengaran di tempat (Name).
"makanya, tatap wajah aa', manis ahay" kata Ran yang sempet menggombal kepada Rin.
Pletak!
Sekarang, Rindou lah yang melempar sendok yang ia gunakan ke arah jidat Ran.
"adUH— mending makan dek, daripada gak makan makan" kata Ran yang santai memakan buburnya.
"cK"
kesunyian pun terjadi antara mereka berdua.
ya ampun, bagaimana kalau (Name) meninggalkan mereka? Pasti setiap hari asin.
"malam ini kita melawan ketua dari geng Max Maniacs kan?.." tanya Rindou dengan wajah seriusnya.
"ah ah, santai saja~" ujar Ran dengan tenang.
"aku tidak khawatir tentang itu, aku khawatir dengan (Name)." jelas Rindou.
Ran memberhentikan aktivitas makannya, lalu menatap Rindou.
"mereka itu hanya segerombolan manusia bodoh, paling satu tendangan mereka mokad, lagian kita gak lama lama kelahinya, cukup kalahkan ketua dan wakilnya aja. Dah selesai" kata Ran.
"kita buat geng keren tuh!" ujar Rindou dengan mata berbinar binarnya.
"heh, kita gak perlu geng, kita dua orang aja udah kuat" ucap Ran seraya terkekeh sombong.
"yaudah, nanti pakai baju apa?" tanya Rindou.
"baju yang dilemari! Dah lama gak kepakee!!" jawab Ran antusias.
"tapi—"
"pokoknya itu!"
"TAPI ITU BAJU PROJEN, KAK!"
~—~
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴏɴᴇᴇ-ꜱᴀɴ!
Fiksi PenggemarMenceritakan tentang keseharian Haitani bersaudara dengan kakaknya. Start ー> Senin, 27 Des 2021, 20:45 . Finish ー> dead by: jambubergarem