Babeh Guntur tersenyum melihat album foto yang berisi foto foto Cinta saat kecil. Disalah satu foto terlihat Cinta tertidur di gendongannya. Wajah anak itu begitu mirip dengan mendiang ibunya.
"Arin, Anak kita sekarang udah gadis. Bentar lagi mau 17 taun, Mau punya KTP dia. Abang minta maap yak kalo abang belum bisa jagain dia dengan baik." Ucap Babeh Guntur saat melihat fotonya dan sang istri saat sedang mengandung Cinta.
Ucapan Babeh terdengar oleh Kenzo yang berada di depan rumah. Babeh yang terlihat ceria didepan anak anak nyatanya hanya seorang laki laki yang kesepian. Bukan tak ada yang mau padanya, Toh wajahnya yang awet muda dan tubuhnya yang gagah menjadi daya tarik tersendiri, Terlebih dirinya adalah duda kaya dengan kost yang bercabang disana sini. Satu satunya alasan ia memilih untuk tetap menyendiri adalah Cinta. Ia tak ingin kasih sayangnya terbagi.
Di salah satu sesi deeptalk nya dengan kenzo hari itu, Babeh Guntur pernah berkata bahwa ia siap kehilangan semua harta bendanya asalkan dirinya bisa terus bersama Cinta. Babeh sadar Cinta hanya punya dirinya. Terkadang Babeh Guntur memang terlihat seperti sosok ayah yang keras dan posesif, Namun itu adalah salah satu bentuk kasih sayangnya. Ia tak mau putrinya terluka barang secuilpun.
"Assalamualaikum. Babeh, Lagi sedih nih roman romannya." Ucap Kenzo yang memilih masuk ke rumah setelah beberapa saat terdiam menyimak keluh kesah sang pemilik rumah.
"Waalaikumsalam, Kenapa Zo? Gas abis lagi?"
"Ngga Beh, Kenzo mau ajak Cinta ke pasar malem."
"Kaga ada, Cintanya lagi belajar. Lagian lo bukannya belajar malah ngajak anak gadis gue keluyuran."
"Apaansih Babeh orang cinta ngga lagi belajar." Ujar Cinta yang buru buru keluar dari kamar.Gadis itu terlihat cantik dengan baju oversize berwarna biru yang menutupi celananya. Aroma manis tercium dari badannya.
"Astaghfirullah neng, Sape yang ajarin Cinta mau keluar ngga pake celana gini?" Babeh Guntur terlihat syok dengan gaya berpakaian anaknya.
"Lebay banget deh, Pake tapi pendek. Udah ah babeh ngga bakal ngerti trend kekinian."
"Oh jadi nyeret orang tua ke neraka itu jadi trend ya sekarang. Oalah Babeh baru ngerti. Ngomong ngomong gimana ya mak lo disana kalo liat anaknya pergi pamer paha?"Cinta menelan ludah, Ia merasa tersindir. Ucapan pria besar itu memang terdengar halus namun menusuk. Bagi Cinta, Ucapan Babehnya ini jauh lebih menakutkan dari bentakan siapapun.
"Cin, Ganti baju gih, Gue tunggu disini. Daripada ngga boleh pergi." Tutur Kenzo. Sejujurnya ia pun takut pada Babeh Guntur.
Akhirnya dengan berat hati Cinta kembali ke kamarnya dan mengganti baju. Sementara Kenzo duduk berhadapan dengan Babeh Guntur yang terlihat tenang namun tetap saja terlihat mengerikan.
"Sebelumnya ngga ada temen Cinta yang berani dateng kemari ngajak jalan, Biasanya ada tapi jemputnya di depan gang. Dipikir gue ngga liat kali."
"Oh ya? Wah lemah banget jemput cewe depan gang. Kaya saya dong, Jemput dirumahnya langsung." Kenzo membanggakan diri.
"Lo serius ngga sama anak gue? Kalo lo sekongkol sama Nando mending jauh jauh dari Cinta."
"Yah masa Babeh nyamain saya sama buaya darat yang tiap jam ganti pacar."Percakapan mereka terhenti saat Cinta datang dengan baju yang lebih tertutup.
"Nah gini kan enak diliatnya. Pulang jangan kemaleman ya neng."
"Iya Beh, Pergi dulu ya, Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam, Hati hati lo bawa motornya ya."●●●
Cinta dan Kenzo menghabiskan malam ini dengan menjajal semua makanan dan wahana di pasar malam. Kali ini mereka memilih beristirahat di depan penjual kerak telor.
"Cinta mau kerak telor ngga?" Tawar Kenzo. Cinta mengangguk padahal tangannya masih menggenggam sebungkus cireng yang mereka beli beberapa saat lalu.
Mereka duduk di kursi yang disediakan sembari menunggu pesanan. Mata Kenzo tak henti menatap Cinta yang asik menikmati cireng. Bibir mungilnya kesusahan menahan cireng cireng di mulut.
"Kenzo, Mana es gu-e. Kenapa liatin gue? Suka ya?" Ucap Cinta saat menyadari Kenzo terus memandanginya.
"Iya, Cinta suka sama gue ngga?" Jawab Kenzo santai. Namun jawaban itu jelas membuat Cinta tersipu malu.
"Suka lah. Tapi kan ngga boleh pacaran sama Babeh. Kata Babeh pacarannya nunggu 17 tahun."
"Terus 17 tahun nya kapan?"Sepasang suami istri disamping mereka tersenyum melihat itu. Romansa remaja yang sederhana dan manis. Topik mereka berdua begitu menggemaskan.
"Tiga bulan lagi. Lo mau nunggu ngga?" Kenzo mengangguk lalu menyodorkan sekantong es cendol milik Cinta.
"Tiga bulan doang mah kecil kali. Tapi kenapa sih lo bisa suka sama gue?"Cinta mengernyit, Ia terlihat berpikir untuk beberapa saat sampai akhirnya gadis itu membuka mulut.
"Gue suka sama lo karna..Ya karna lo Kenzo. Lo sendiri kenapa suka sama gue?"
"Gue suka sama lo karna lo mau olesin salep ke luka gue. Dari situ gue mikir kalo bareng lo adalah sebuah self healing." Lagi lagi jawaban Kenzo berhasil membuat Cinta menciut.
"Apasih norak banget alesannya."Setelah cukup lama menunggu, Kerak telor pesanan mereka pun siap. Cinta dan Kenzo rencananya ingin memakan itu disana, Namun sayangnya Cinta sudah mendapat panggilan berkali kali dari Babehnya.
"Yah, Udah disuruh pulang sama Babeh. Kita makan dirumah aja ya." Pinta Cinta. Wajah gadis itu terlihat kecewa.
"Kita beli martabak dulu buat Babeh ya."●●●
"Mas, Martabak spesial satu ya. Pake cokelat, Keju sama ketan hitam. Oh iya ekstra cokelat ya mas."
"Lo berencana bikin babeh gue kena diabetes ya?" Ucap Cinta. Mendengar itu Kenzo hanya tertawa.
"Ngga gitu dong, Kata temen gue, Keseriusan seseorang melakukan pendekatan itu bisa dilihat dari jenis martabak yang dia bawa. Kalo martabak ekstra toping, Itu artinya dia serius, Kalo bawa martabak biasa, Itu artinya dia bisa aja cuma main main. Nah kalo bawa kue leker, Kue cubit apalagi kue sisa hajatan, Mending pulang aja deh."Cinta tersenyum lebar, Kenzo tak pernah gagal membuat kupu kupu di perutnya berterbangan. Diam diam gadis itu memotret Kenzo. Laki laki di depannya begitu tampan dibawah sorot lampu gerobak martabak.
Selama perjalanan pulang Cinta terus tersenyum. Ia tak tahu bahwa senyumnya masih bisa Kenzo lihat melalui spion.
"Udah Cin senyumnya, Kering gigi lo nanti." Ucap Kenzo. Cinta pun segera menutup mulutnya sendiri menggunakan tangan.
"Diem deh, Mending lo fokus nyetir."Didepan rumah, Babeh sudah menunggu putrinya pulang. Matanya melebar saat mendengar suara motor dan melihat Kenzo dengan Cinta. Mereka berdua saling mengulum senyum.
"Dah kek orang gila kalian berdua senyam senyum gitu." Ucap Babeh Guntur kesal melihat dua orang yang sedang jatuh cinta itu.
"Cie Cinta punya pacar cie cieee." Suara Kenan terdengar dari lantai dua kost. Ucapan itu disambut siulan dan tepuk tangan Satria.Cinta hanya tersenyum dan buru buru memasuki rumah.
"Cinta, Katanya mau makan kerak telor."
"Buat lo aja deh. Gue udah kenyang." Cinta berteriak dari dalam rumah. Gadis itu kini sedang salah tingkah sendiri.
Cie cie Cinta, Anw jangan lupa vote sebelum lanjut membaca ya, Thank you♡
KAMU SEDANG MEMBACA
DIBAWAH ATAP KOST (END)
FanfictionBercerita tentang sekelompok pemuda yang memutuskan untuk menempati rumah kost milik Babeh Guntur. Kost Babeh Guntur bukan hanya tempat menginap, Disini masing masing penghuninya mendapat pelajaran yang tak akan pernah terlupakan.