Kehilangan

603 132 9
                                    

       Acara pemakaman Kenzo sudah berakhir beberapa saat yang lalu. Babeh Guntur serta anak anak yang lainnya memutuskan untuk pulang. Selama perjalanan pulang Cinta hanya terdiam, Sesekali gadis itu membuka ponsel untuk melihat wallpaper yang memperlihatkan fotonya dengan Kenzo.

       Babeh Guntur bingung harus melakukan apa. Pasalnya ia sendiri pun masih belum bisa menerima kenyataan. Kenzo pergi begitu saja. Padahal sore sebelum Kenzo meninggal, Anak itu masih menggodanya dan berkata akan meminang Cinta secepat mungkin.

       Setibanya mereka di kost, Satria membuka pintu dan mempersilahkan teman temannya masuk terlebih dahulu. Tak sengaja Satria melihat sandal jepit yang biasa digunakan Kenzo, Tersimpan rapi di dekat pintu. Seolah pertanda tak akan terpakai, Karena biasanya Kenzo akan melempar asal sanda jepit itu.

        Suasananya benar benar berbeda dari hari biasa. Kenan memasuki kamar dan mendapati tempat tidur milik Kenzo yang belum sempat dirapikan. Masih tergeletak LKS Bahasa Inggris milik Kenzo diatas kasur.

        Hati Kenan yang sudah hancur kian melebur. Dengan air mata yang masih mengalir deras ia merapikan sprei dan bantal milik Kenzo. Masih tercium wangi parfum Kenzo disana.

       "Kalo mau pergi rapiin kasurnya dulu lah Zo, Biar gue bisa liat lo masih bernapas untuk terakhir kalinya." Kenan bermonolog. Ia mengambil LKS tak bertuan tersebut dan memeluknya erat.

        Sementara itu anak kost yang lain terduduk lemas di sofa. Mereka kehilangan salah satu anggota keluarga.

       "Biasanya jam segini kalo libur kan kita maraton drakor sama Kenzo ya Ndo, Kangen banget gue sama dia." Ucap Panji. Tatapannya kosong. Pikirannya terputar ke hari dimana mereka masih bersama Kenzo.

       "Anak itu jahat banget sumpah, Cinta lagi ulang tahun. Tega Kenzo ninggalin cewek sebaik Cinta di sweet seventeennya." Nando menimpali. Dirinya masih terisak sejak mereka berada di makam.

        Theo yang dari awal berusaha untuk tidak menangis akhirnya menyerah saat melihat ayah Kenzo enggan mengantarkan putranya ke peristirahatan terakhir. Iqamah yang harusnya dikumandangkan oleh sang ayah tadi akhirnya diwakilkan oleh Babeh Guntur.

        "Kenapa bokapnya Kenzo tega banget ya. Gue yang bukan Kenzo aja ngerasa sakit banget. Cuma nganter doang ngga ikut dikubur padahal. Segitu bencinya dia sama Kenzo?"
        "The, Kalo bisa request, Gue yakin Kenzo juga pengen dianter sama Babeh. Dia mungkin akan pergi dengan tenang jika dilepas dengan ikhlas. Kita ikhlasin dia ya." Satria memeluk Theo, Membiarkan laki laki itu menangis dipelukannya.

       Masih terlalu dini bagi mereka untuk berpisah, Terlebih perpisahan kali ini membuat mereka tak bisa bertemu lagi dengan Kenzo. Anak itu sudah tenang di istirahat panjangnya.

●●●

       Malamnya, Cinta duduk di teras rumah, Memandangi rumah kost yang sunyi. Mereka semua masih berada dalam suasana duka sehingga tak terdengar gelak tawa seperti biasanya.

        Di tengah tengah lamunannya, Cinta melihat Kenzo keluar dari rumah kost milik Babeh Guntur. Wajahnya terlihat berseri seolah semua beban di hidupnya telah lenyap. Mata Cinta melebar, Tak percaya atas apa yang ia lihat.

        Kenzo tersenyum dan menghampiri Cinta. Ia lalu berdiri didepan Cinta, Mengulurkan tangan dengan senyum tulus.

        "Selamat ulang tahun, Maaf ngga bisa nepatin janji. Gue pamit ya, Udah disuruh pulang."
        "Kenzo mau kemana? Jangan pulang, Disini aja." Alih alih menyambut uluran tangan Kenzo, Cinta malah menangis. Kenzo berlutut, Menyejajarkan tubuhnya dengan tubuh Cinta lalu membelai rambut gadis cantik tersebut.
         "Udah waktunya gue pulang. Baik baik disini ya, Sorry kuenya ancur. Padahal gue pesen spesial buat lo. Jangan nangis lagi, Gue pamit."

        Cinta berusaha menggapai Kenzo, Namun laki laki itu sudah lenyap bak ditelan bumi. Suasana kembali sunyi, Cinta baru saja berhalusinasi. Putri Babeh Guntur itu tak kuasa menahan tangisnya. Suara tangisnya terdengar hingga dalam rumah, Membuat Babeh Guntur tergopoh gopoh berlari keluar rumah dan memeluk putrinya. Ia menyesal telah membiarkan Cinta mengosongkan pikiran disaat saat terburuknya saat ini.

         "Istighfar Cinta. Astaghfirullah, Kenzo juga ngga bakal suka kalo liat Cinta nangis kaya gini, Ayo masuk nak, Cinta belum sholat Isya kan? Ayo sholat dulu terus doain Kenzo."

        Momen itu disaksikan oleh penghuni kost dari balik jendela. Mereka merasa kasihan melihat Cinta yang pikirannya menjadi kacau setelah ditinggal oleh Kenzo, Namun apa daya, Mau tak mau Cinta harus merelakkan cintanya terkubur dalam dalam bersama dengan tubuh kekasih hatinya. Selamat tidur, Kenzo.

Jangan lupa vote nya ya guys,thank you

      

DIBAWAH ATAP KOST (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang