Kicauan burung milik Babeh Guntur menyambut Cinta di Sabtu pagi. Gadis itu menghirup udara segar di hari pertamanya ia berusia 17 tahun. Tanpa mencuci muka terlebih dahulu, Cinta berlari keluar rumah menghampiri Babehnya yang sedang bermain burung.
"Selamat pagi Babeh, Babeh inget ngga hari ini hari apa?"
"Hari sabtu, Kenapa?" Babeh Guntur menjawab dengan tatapan yang masih terfokus pada burung disangkar.
"Ish bukaaaan, Hari ini kan hari ulang tahun Cinta."
"Oh iya, Terus Cinta mau hadiah apa?"
"Ngga minta apa apa. Tapi... Babeh izinin Cinta buat pacaran kan? Hari ini Cinta udah legal jadi WNI tau."Babeh Guntur menoleh dan menghela napas. Pria itu lantas menghampiri putri satu satunya.
"Selamat ulang tahun ya Cantik. Makin gede harus makin diperbaiki lagi sikapnya. Jaga sholat, Banyak banyak doain emak lo. Iya Babeh izinin Cinta pacaran, Sama Kenzo aja tapi."
Cinta tersenyum lebar, Tak sia sia ia meminta Kenzo menunggu hari ini. Gadis itu tak sabar memberitahukan kabar baik ini pada Kenzo.
"Babeh!!Kenzo..." Panji dan Nando berteriak menghampiri Babeh Guntur dan Cinta. Wajah mereka terlihat sedih.
"Aduh ada Cinta lagi. Gimana Ndo?" Bisik Panji pada Nando. Meskipun berbisik, Cinta masih mendengar dengan jelas.
"Emang kenapa kalo ada gue? Ngga suka? Ini kan rumah gue." Ucap Cinta ketus."Bukan gitu Cin. Babeh, Udah denger kabar ini belum?" Kali ini Nando yang berbicara.
"Kabar apa? Coba lo berdua tenang."
"Babeh, Kenzo udah ngga ada."Hening. Cinta dan Babeh terdiam mendengar perkataan Nando. Tak lama Cinta tertawa.
"Apaan sih Ndo, Prank ya? Basi banget prank lo."
"Semalem Kenzo kecelakaan dan dia meninggal pas perjalanan menuju rumah sakit. Kenzi DM gue tadi subuh Cin. Jenazah Kenzo bakal dibawa ke rumah pagi ini."
"Innalillahi wa inna ilaihi raji'un." Babeh Guntur mengelus dada, Masih tak percaya atas apa yang ia dengar."Ngga, Lo boong. Ini pasti prank kan? Ngaku aja. Prank kalian berhasil kok. Bilang ke gue kalo ini boong dong Ndo. Babeh, Mereka boong kan Beh? Mereka cuma mau ngerjain Cinta kan?" Cinta menjadi histeris. Babeh Guntur pun mendekap putri kecilnya yang sedang berulang tahun itu untuk menenangkannya.
"Babeh tau ini berat, Kita melayat ke rumah Kenzo ya. Cinta kuat kan? Kalo ngga kuat ngga papa dirumah aja. Panji, Ajak anak kost yang lain buat melayat kesana ya." Ucap Babeh Guntur. Ia berusaha menguatkan Cinta padahal kakinya sendiripun lemas.
Kepergian Kenzo yang mendadak di hari spesial Cinta benar benar menyakitkan. Babeh Guntur masih tak percaya salah satu penghuni kost nya telah berpulang.
●●●
Rumah Kenzo telah ramai orang. Beberapa tetangga duduk mengelilingi jenazah Kenzo yang terbujur kaku ditutupi kain putih dan batik. Lantunan ayat suci Al-Qur'an mengalun dari rumah itu.
Tak ada seorangpun yang matanya tak basah, Kecuali pria yang duduk di teras rumah. Pria kaku yang sesekali menyambut tamu. Ia adalah ayah Kenzo.
Bunda Kenzo terduduk lemas di sofa memandangi jenazah putranya. Masih terasa di hangatnya pelukan hangat Kenzo kemarin. Suara Kenzo yang meminta dipeluk juga masih terputar jelas dan terulang ulang.
Sementara Kenzi duduk disamping tubuh Kenzo, Air matanya sudah habis, Kenzi tak bisa lagi menangis setelah beberapa saat yang lalu ia berteriak histeris.
"Zo, Bangun. Ada kue ulang tahun yang belum lo kasih ke Cinta. Lo sayang kan sama dia? Bangun yuk Zo. Jangan kecewain dia." Kenzi berbicara sepelan mungkin agar suaranya tenggelam oleh suara orang orang yang membacakan Surat Yasin.
Babeh Guntur dan rombongan tiba. Mereka bergantian menyalami ayah Kenzo dan memasuki rumah tersebut. Melihat wajah ayah Kenzo, Rasa rasanya Babeh Guntur ingin meninju pria didepannya. Tak ada sedikitpun rasa kehilangan yang nampak di wajah pria itu.
"Cinta masuk sama yang lain ya, Babeh mau bicara sama ayahnya Kenzo. Jul, Ajak Cinta masuk ya."
Julio menuntun Cinta masuk ke rumah Kenzo sementara Babeh Guntur duduk disamping ayah Kenzo.
"Pak, Saya pemilik kost yang Kenzo tinggali selama ini. Boleh saya minta tolong? Tolong tampakkan sedikit ekspresi kehilangan Pak. Pura pura juga ngga papa, Biar Kenzo tau kalo ayahnya juga merasa kehilangan atas kepergiannya."
Ayah Kenzo menoleh sebentar lalu menundukkan kepala.
"Saya juga udah coba pak, Saya coba pura pura sedih tapi saya ngga bisa. Saya ngga bisa sedih dan berat melepas anak itu."
"Kenzo anak baik. Saya membiarkan anak saya dekat dengan dia. Sayang sekali anak sebaik Kenzo kehilangan banyak hak dimasa hidupnya bahkan disaat ia sudah ngga bernyawa. Saya tahu betul gimana Kenzo kesakitan karena luka luka yang bapak beri. Sesekali dia minta dioleskan salep ke saya. Saya yang ngolesin, Saya sendiri." Suara Babeh Guntur menghilang, Tanpa sadar tangisnya pecah."Gimana bisa saya yang orang asing ini lebih merasa kehilangan daripada anda ayah kandungnya sendiri? Semoga bapak segera dibukakkan pintu hatinya, Saya pamit untuk masuk kedalam, Saya ingin melihat salah satu anak saya untuk yang terakhir kalinya sebelum ia pergi."
Babeh Guntur masuk ke dalam rumah dan bertemu dengan bunda Kenzo. Ia menyalami perempuan yang tak berdaya itu.
"Bu, Saya turut berduka cita atas kepergian Kenzo ya."
"Terima kasih pak, Saya juga mau berterima kasih karena bapak sudah menjaga anak saya selama di kost. Maaf kalau dia punya banyak salah disana ya."Babeh Guntur menggeleng, Air matanya tak tertahankan tatkala ia melihat seseorang yang biasanya mendekati Cinta kini terbaring tanpa nyawa. Hati ayah mana yang tak hancur melihat pemandangan itu, Pemandangan dimana anak gadisnya harus terluka dihari yang seharusnya bahagia.
Disisi lain, Cinta membekap mulutnya sendiri menggunakan tangan. Tangisnya tak bersuara saking sakitnya. Ia menangis disamping Kenzi. Duplikat Kenzo itu berusaha menghibur Cinta yang masih tak menyangka dengan kepergian Kenzo.
"Cinta, Kenzo punya sesuatu buat lo. Mau liat ngga?" Ucap Kenzi. Cinta hanya mengangguk lemah. Dipapah oleh Julio, Cinta berjalan mengikuti Kenzi ke sudut ruangan. Terlihat sekotak kue ulang tahun yang sebagian sudah hancur tak berbentuk.
"Kue ulang tahun ini buat lo, Hari ini lo ulang tahun kan? Mewakili Kenzo gue mengucapkan selamat ulang tahun ya Cin. Semoga panjang umur, Maaf ngga bisa panjang umur bareng."
Cinta nyaris terjatuh jika Julio tak sigap memegangi bahunya. Lutut gadis itu melemas, Memandangi kue ulang tahun didepannya.
"Kue ulang tahunnya boleh gue bawa pulang?" Kenzi mengangguk dan menyerahkan box tersebut pada Cinta.
Menggunakan sisa tenaga yang ia punya, Cinta berjalan menghampiri Kenan yang sedari tadi memperhatikannya didepan pintu."Bang Kenan, Kue ulang tahun dari Kenzo, Nanti kita rayain ulang tahun gue dirumah. Tante Gina udah masak nasi kuning buat kita makan rame rame. Ini udah ada kue nya, Tapi Kenzo lupa beli lilin."
Hati Kenan hancur berkeping keping melihat Cinta yang pikirannya kacau. Mata Cinta tak henti memandangi kue ulang tahun yang ada di tangannya.
Perlahan jemari Kenan membelai lembut kepala Cinta, Gadis yang sudah ia anggap seperti adiknya sendiri.
"Selamat ulang tahun Cinta, Semoga lo kuat ngelewatin hari ini dan hari hari berikutnya." Ucap Kenan lirih.
Sorry guys, ngga ada ending yang baik buat penumpang kapal Kenzo-Cinta:(
![](https://img.wattpad.com/cover/289453323-288-k564279.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DIBAWAH ATAP KOST (END)
FanficBercerita tentang sekelompok pemuda yang memutuskan untuk menempati rumah kost milik Babeh Guntur. Kost Babeh Guntur bukan hanya tempat menginap, Disini masing masing penghuninya mendapat pelajaran yang tak akan pernah terlupakan.