Sabtu sore yang hangat, Para penghuni kost sedang asik menikmati drama korea yang ramai menjadi topik perbincangan. Narendra terlihat gusar dan ingin menyampaikan sesuatu.
"Uhm, Guys. Video gue di acc sama pihak kontes, Jadi gue bakal ikut kontes besok. Kalo ada yang free gue harap kalian dateng ya. Satu orang aja juga ngga papa." Ucap Narendra dengan suara pelan. Sayangnya tak ada sahutan, Entah mereka tak menyahut atau memang Narendra tak mendengarnya.
Laki laki itu menghela napas, Mungkin tak akan ada yang datang ke kontesnya nanti.
Mereka semua menamatkan satu episode dan sebagian bersiap untuk shalat maghrib. Melihat wajah Narendra yang kurang bersemangat, Satria menepuk bahu si beruang kutub itu dan mulai menggerakkan tangannya.
[Mereka udah tau video audisi lo lolos dan bakal nonton kontes lo nanti. Sekarang mereka lagi pura pura buat ngasih kejutan. Gue kasih tau karna gue ngga mau semangat lo menurun besok, Semangat]
Narendra mengangguk dan tersenyum. Sayang sekali kejutan teman temannya sudah dibocorkan oleh Satria. Meskipun begitu, Ia harus berpura pura sedih mengikuti permainan yang lain.
●●●
"Vio, Besok aku mau ke kontes Bang Narendra. Kamu mau ikut ngga?"
"Kamu beneran ngajak aku? Bukan cuma basa basi kan? Aku bakal terima ajakan kamu loh."
"Beneran lah sayang. Nanti aku jemput ya."Nando tersenyum setelah sambungan teleponnya dengan Viona terputus. Beberapa detik kemudian ia kembali berbicara dengan orang lain di ponsel.
"Halo Aca, Besok kita ngga jadi jalan ya. Ada acara di kost yang ngga bisa ditinggal. Iya sorry banget, Next time deh kita jalan."
Kenan dan Bryan saling tatap, Mereka tercengang dengan kelakuan juniornya.
"Bry, Pas awal masuk sini, Gue pikir lo yang paling buruk karena gonta ganti pacar. Tapi pikiran gue seketika berubah setelah kehadiran buaya rawa satu ini." Ucap Kenan.
"Sorry to say tapi gue jauh lebih baik daripada Nando. Gue gonta ganti pacar karena gue butuh duit mereka, Pacar gue kan cuma Winata."Kenan dan Nando reflek membelalakkan mata. Keduanya sama sama terkejut dengan pengakuan Bryan.
"Koe lanang loh mas." Nando geleng geleng kepala. Gelengan kepala itu hanya dibalas lirikkan tajam Bryan.
"Ngapain lo geleng geleng kepala? Lo ngga lebih baik dari Bryan." Ujar Kenan. Mendengar itu Nando hanya mencibir.
"Lo juga ngga lebih baik dari kita kali, Noh imamin Kak Nayara dulu baru ngomong."Mendengar itu, Kenan lantas meraih hanger dan memukulkannya pada Nando.
"Gue lebih baik dari kalian semua." Kenzo yang entah dari mana asalnya tiba tiba masuk membawa seplastik kue pukis. Wajahnya terlihat begitu ceria.
"Dapet dari mana tuh?" Tanya Bryan. Hidungnya mencium aroma wangi kue yang menggoda.
"Dari calon mertua lah. Kata Babeh Guntur ini makanan kesukaan dia, Tapi dia minta gue nyobain. Apa itu artinya Babeh mulai membuka hatinya buat gue?"
"Apa apaan, Gue seumur umur ngekost disini ngga pernah dikasih kue ginian. Paling mewah dikasih nasi gorengnya Cinta. Sini minta." Ucap Nando kesal. Sayangnya Kenzo tak akan semudah itu membagi kue pukis pemberian Babeh Guntur. Selesai pamer, Anak itu berjalan menaiki tangga menuju lantai dua untuk menikmati kue pukisnya sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIBAWAH ATAP KOST (END)
FanficBercerita tentang sekelompok pemuda yang memutuskan untuk menempati rumah kost milik Babeh Guntur. Kost Babeh Guntur bukan hanya tempat menginap, Disini masing masing penghuninya mendapat pelajaran yang tak akan pernah terlupakan.