"Guys, Kapan kapan kalian harus ngobrol sama bokap gue, Biar kalian tau sebaik apa bokap gue. Serius deh, Bokap gue walaupun pejabat tapi akrab banget sama anak anaknya."
Sebuah mobil hitam terparkir didepan rumah Julio, Beberapa saat kemudian seorang pria berusia kurang dari 40 tahunan keluar diiringi beberapa orang dengan tangan terborgol. Wajahnya tertunduk malu saat para awak media menyorotnya. Dari depan kost Julio menatap kejadian itu, Tak tahu harus berbuat apa. Menyaksikan para tetangga berkerumun untuk menonton ayahnya yang tersandung kasus korupsi membuatnya muak.
"Jul, Masuk yuk." Kenan menarik tangan Julio, Mengajak laki laki itu untuk berhenti memperhatikan kejadian buruk didepan matanya.
Semua penghuni kost tahu Julio sangat membanggakan ayahnya. Ayah yang menjadi role modelnya. Julio saat ini sangat terpukul melihat pria yang ia jadikan panutan kini terancam mendekam dibalik jeruji besi.
Di rumah Julio sudah ada Cinta dan Babeh Guntur untuk menemani ibu Julio yang histeris melihat suaminya ditangkap.
"Udah Gina, Dengerin abang. Kalo lo nangis kaya gini, Julio bakal ikutan sedih. Udah diem, Ada abang sama Cinta disini."
"Tante sabar ya. Kalo om Januar ngga salah pasti nanti pulang kok."Babeh Guntur menghela napas, Laki laki yang ia titipi adik perempuan nyatanya harus terjebak dalam salah satu lubang dosa, Keserakahan. Januar, Kepala keluarga yang menghidupi anak istrinya dengan uang haram selama bertahun tahun.
"Cinta, Beli gado gado buat makan tante Gina. Beli juga buat makan siang lo." Titah Babeh pada anak perempuannya. Cinta mengangguk dan berjalan keluar rumah. Betapa terkejutnya ia melihat Kenan sedang adu mulut dengan salah satu tetangganya.
"Gini ya bu, Ayahnya Julio korupsi bukan berarti satu keluarga korupsi. Lagian Babeh Guntur mau korupsiin apa? Duit kost? Ini kan kost dia ngapa dikorupsi yeu."
"Eh tong, Lo denger ye, Kalo adek iparnya aja bisa berbuat busuk kaya gitu, Ngga menutup kemungkinan si Guntur juga dalemnya busuk. Cuma didepan penghuni kostnya aja dia pura pura baek biar kalian pada betah ngekost dimari."
"Astaga ibu mulutnya bener bener ya, Sakit ati saya dengernya. Babeh Guntur itu udah saya anggep Babeh sendiri. Jangan sembarangan ibu nuduh babeh saya yang ngga ngga.""Bang Kenan, Lo buang buang waktu, Mending ikut gue beli gado gado yuk." Cinta menghampiri Kenan dan mengajaknya pergi.
"Lo kok diem aja sih Cin liat Babeh lo difitnah kaya gitu." Tanya Kenan heran. Cinta hanya tertawa kecil, Namun siapapun tau dibalik tawanya terselip sakit hati yang sukar ditutupi.
"Tau ngga, Kata Babeh, Dulu pas Emak Cinta meninggal, Tetangga gosip katanya Emak jadi tumbal buat pesugihan Babeh, Terus pernah Babeh difitnah pesugihan babi karena ada yang liat hewan di teras rumah malem malem, Padahal itu kucing liar yang emang suka mampir kerumah. Mereka semua toxic bang, Mau gimanapun, Lebih baik diem dan sebisa mungkin menghindar."Kenan mengangguk dan merangkul Cinta. Laki laki itu memainkan pipi Cinta sepanjang perjalanan.
"Bang Jul gimana keadaannya?" Tanya Cinta. Ia khawatir pada saudaranya itu.
"Dia jadi diem banget. Gue sampe ngga tega, Tapi gimana lagi kita ngga bisa berbuat apa apa."
"Om Januar orang baik. Sayang banget dia jadi gelap mata gara gara harta."
"Iya Cin, Gue tau kok. Keliatan dari hasil didikan dia di Julio."●●●
"Gib, Menurut lo apa arti seorang ayah?" Julio bertanya pada Gibran.
"Bagi gue, Ayah adalah laki laki yang sibuk dengan dunianya tanpa dia sadar dia punya keluarga."
"Kalo menurut lo Zo?" Kali ini Julio bertanya pada Kenzo.
"Ayah? Ngga tau gue ngga punya ayah."
"Jangan boong lo, Waktu itu Kenzi nyamperin kesini dan lo nyebut nyebut tentang ayah." Nando menyahut. Mendengar itu Kenzo berdecak kesal.
"Orang itu aja marah tiap gue manggil ayah, Dia ngga mau dianggep ayah sama gue, Yaudah."
Julio mengangguk, Berbicara dengan orang orang disekitarnya membuat ia merasa lebih baik.
"Kok lo masih disini? Nyokap lo sendirian dirumah dong?" Tanya Theo.
"Rumah gue disita bank, Nyokap tinggal dirumah Om Guntur."Mereka merasa prihatin dengan keadaan Julio. Orang yang biasanya mengeluarkan lelucon kini hanya bungkam. Nasi goreng yang dibelikan Satriapun tak tersentuh. Anak itu nampaknya begitu terpuruk dengan kejadian yang menimpa keluarganya.
"Bang Jul, Mau ngga?" Panji menyodorkan sebungkus snack. Biasanya Panji bahkan tak membiarkan siapapun menghirup aroma jajannya.
"Mau dong Nji." Bryan bersiap merogoh isi bungkus snack namun buru buru ditepis oleh Panji.
"Apasih bule norak, Orang gue nawarin Bang Julio kok.""Gue mau istirahat." Ucap Julio singkat, Tanpa basa basi ia berdiri dan memasuki kamar, Menghindari interaksi dengan siapapun.
Jangan lupa vote sebelum lanjut membaca ya bestie,maaciwww
KAMU SEDANG MEMBACA
DIBAWAH ATAP KOST (END)
FanfictionBercerita tentang sekelompok pemuda yang memutuskan untuk menempati rumah kost milik Babeh Guntur. Kost Babeh Guntur bukan hanya tempat menginap, Disini masing masing penghuninya mendapat pelajaran yang tak akan pernah terlupakan.