FIVETEEN

2.3K 438 343
                                    

Hison update!
Baca jam berapa nih??

.




"Ah, sial!"

Jungkook mengumpat kecil saat dirinya hampir saja terpeleset. Gara-gara mobilnya mogok dijalan saat hujan deras. terpaksa jungkook keluar dan membenarkan mesin mobil nya yang bermasalah. Akibatnya seluruh pakaian nya basah kuyup dan jika jisoo tahu pasti ia dimarahi. Jisoo seperti itu karena takut jungkook sakit, tapi mau bagaimana lagi? akan sangat lama memanggil tukang service ditengah hujan lebat. 

Jungkook menatap jam di dinding rumahnya yang menunjukkan pukul 12 malam, pasti istri dan anak-anak nya sudah tidur. Jungkook berjalan pelan menuju kamar tamu untuk membersihkan badannya disana. Jungkook tidak mau mengganggu jisoo dan anak-anaknya yang sedang tidur.

Setelah selesai jungkook berjalan pelan ke arah kamarnya. Di bukanya perlahan pintu kamarnya sehingga tampak jisoo dan nathan yang sedang tidur sambil berpelukan. Jungkook tersenyum kecil lalu menutup pintunya kembali.

"Jisoo tidur sama Nathan? Berarti Rayan sendiri?"

Tak perlu pikir panjang lagi Jungkook Langsung berjalan ke kamar Rayan dengan langkah lebar. Jungkook membuka pintu kamar Rayan perlahan, takut membangun kan Rayan yang sudah terlelap.

"Loh, Rayan?"

Jungkook terkejut, ia pikir Rayan sudah tidur karena ini sudah pukul 12 malam. Tapi ternyata Rayan masih sibuk membaca buku di atas ranjangnya.

"Papa!" Rayan tersenyum senang. Menegakkan punggung nya yang semula bersender di kepala ranjang.

"Astaga, nak. Ini udah malam, seharusnya Rayan tidur..."

"Rayan gak bisa tidur pah. Banyak petir, rayan takut."

Jungkook yang sudah duduk di sebelah Rayan langsung mencium pucuk kepala Rayan. Di ambilnya buku Rayan dan menaruhnya di meja dekat ranjang.

"Sudah malam, ayo tidur." Jungkook mulai membaringkan tubuh Rayan dan dirinya pun ikut berbaring sambil memeluk Rayan.

Jika orang-orang lebih cepat tidur saat hujan, maka Rayan sama sekali tidak bisa tidur. Rayan ketakutan karena ada petir dan penyelamat rasa takutnya adalah pelukan atau membaca buku. Sedih rasanya saat ia tidak mendapat pelukan hangat dari mama nya. Rayan iri dengan Nathan. Tapi Rayan bersyukur karena ada papa nya sekarang.

"Tidur sayang...besok rayan sekolah kan?"

Rayan mengangguk pelan

Rayan merasa nyaman dipelukan jungkook. Namun tiba-tiba saja ia teringat mama nya tadi. Tepatnya saat Nathan dan dirinya berteriak karena  takut dengan suara petir. tetapi...mama nya hanya memeluk nathan, dan dirinya dibiarkan begitu saja.

Rayan tersadar dan langsung membuang ingatan menyakitkan itu jauh-jauh. Yang terpenting masih ada papa nya yang menyayanginya dan Rayan sudah sangat bersyukur.

Rayan menatap wajah papa nya yang sudah memejamkan mata. Rayan tahu papa nya pasti sangat lelah, sampai harus pulang larut seperti ini. Rayan tidak bisa membayangkan jika papa nya pergi. Bagaimana nasib nya?

"Hiks—papa,"

Jungkook yang sebenarnya belum bisa tidur dan hanya memejamkan mata spontan membuka matanya ketika mendengar suara Rayan.

"Ray, kenapa menangis? Rayan kenapa?" Tanya jungkook dengan lembut namun tersirat kekhawatiran.

Rayan memeluk jungkook erat, menenggelamkan wajahnya di dada jungkook.

Hi Son! ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang