TWENTY FOUR

1.4K 300 147
                                    

Rayan yang dulunya seorang anak laki-laki kecil dan kurus kini sudah tumbuh besar menjadi seorang remaja laki-laki yang tampan dan memiliki tubuh yang atletis. Dilihat dari fisik saja rayan berubah sangat drastis. Orang-orang pasti akan mengira rayan adalah seorang idol, atlet atau aktor. Memang sesempurna itu fisik rayan. Namun nasib nya? Tetap sama...

Bekerja paruh waktu adalah kewajibannya. Jika dirinya sampai tidak mendapatkan uang maka rayan tidak akan mendapat jatah makan malam. Hanbin akan memukulnya habis-habisan hingga babak belur. Maka dari itu rayan bekerja paruh waktu di toko elektronik dan pelayan cafe. Rayan harus pintar dalam membagi waktunya agar bisa bekerja di dua profesi dalam seharinya. Saat pagi dan siang rayan akan bekerja di toko elektronik, dan saat malam tiba Rayan akan bekerja menjadi pelayan cafe. Hebatnya rayan adalah tidak pernah mengeluh, ia yakin bahwa sesuatu yang manis dan membahagiakan akan segera datang. Yang terpenting dirinya harus sabar.

Rayan kini mendudukkan dirinya di kursi panjang yang ada di depan tv rumah leehi dan hanbin. Seperti biasa, leehi datang membawakan segelas teh hangat untuk rayan.

"Ray, ayo makan dulu." Ajak leehi. Tidak tega melihat rayan yang kelelahan seperti ini.

Rayan menggeleng pelan. "Nanti aja tante. Belum laper."

Leehi mengangguk, tidak berani memaksa. Dirinya sangat paham dengan rasa lelah yang rayan rasakan. Menyedihkan sekali karena leehi sama sekali tidak dapat membantu rayan di saat-saat seperti ini.

"Tante..."

"Iya, ray?"

"Itu coklat?" Rayan menunjuk kesebuah kaleng kecil dengan tulisan chocho.

Leehi tersenyum merekah. "Iya, ray. Tau gak dari siapa?"

"Enggak."

"Ini dari Acha. Kayaknya dia suka sama kamu karena nanyain kamu terus."

Rayan tersenyum kecil malu dan wajahnya bersemu merah. Gadis yang bernama Acha itu memang menyukainya. Dirinya sudah tahu lama tentang itu, tapi rayan tetap diam.

"Tapi rayan gak suka tante. Rayan mau fokus sekolah sama kerja aja."

Leehi tidak dapat memaksa rayan. Toh ia hanya menyampaikan saja karena sepertinya Acha anak tetangganya itu menyukai rayan sudah lama.

"Ray! Rayan!'

Rayan dan leehi sama-sama menoleh ke asal suara yang menggema. Pemilik suara itu berlari menghampiri mereka dengan nafas tersengal-sengal.

"Om hanbin kenapa?"

"Kamu mau pekerjaan? Jadi bodyguard tuan muda areez. Gajinya Sangat besar. Kau mau kan?"

Rayan mengeriyit bingung. Mengapa dia harus menjadi bodyguard nya areez. Tentu rayan kenal, karena anak yang bernama areez itu pernah beberapa kali datang menemui hanbin dan akhirnya mereka berkenalan.

"Mau, om. Tapi bukannya areez ada di seoul?"

"Iya." Hanbin mengangguk keras dan berjalan mendekati rayan. "Kalau kau mau, besok kau harus kerumah tuan taehyung. Tapi jangan sampai mengatakan nama mu rayan, bilang saja nama mu raybin. Mengerti?!" Ujar hanbin dengan sorot mata penuh ancaman. Seolah jika rayan mengingkari nya maka akan mendapatkan hukuman.

Rayan dengan santai mengangguk dan menyetujui ucapan hanbin. Walaupun dirinya curiga sekaligus heran, memang kenapa jika orang-orang tahu nama aslinya?

.

.

Keesokan harinya Rayan benar-benar datang kerumah milik kim taehyung. Bos hanbin yang katanya kaya raya. Dilihat dari rumahnya memang benar jika taehyung adalah orang berada. Bagaimana bisa? Karena rayan pernah mendengar jika taehyung dulu terkena kasus besar hingga dipenjara. Tapi bagaimana bisa ia tetap kaya setelah keluar dari penjara?

Hi Son! ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang