"Kenapa kamu pukulin Nathan sih, Ray. Dia adik kamu loh!" Jisoo mendengus kasar. Lalu tatapan nya berpindah ke arah Nathan. "Nathan mau ke UKS?" Tawar jisoo yang segera mendapat gelengan dari Nathan.
Rayan yang melihat mama nya sangat khawatir kepada Nathan hanya bisa diam sembari menahan diri untuk tidak cemburu. Sedari tadi Mamanya mengkhawatirkan Nathan dan menyalahkan Rayan begitu saja tanpa mau mendengarkan penjelasannya lebih dahulu.
"Lihat, Ray! Nathan jadi babak belur gara-gara kamu. Kamu kenapa sih berantem sama adik sendiri. Kenapa kamu jadi kayak gini?" Jisoo menatap Rayan kecewa. Ia tidak menyangka ketika dirinya tadi melihat Rayan yang memukuli Nathan.
"Kak Rayan pukulin Nathan hanya karena cewek, Mah. Dia punya pacar Mah!"
Ucapan Nathan membuat bola mata jisoo membulat sempurna. Ia tidak tahu sama sekali jika Rayan memiliki seorang pacar.
"Ray—"
"Tapi Nathan juga salah, Mah. Jangan cuma nyalahin Rayan. Rayan juga di pukul sama Nathan tapi mama lebih khawatir sama Nathan. Aku nonjok Nathan juga ada alasannya Mah." Potong rayan segera.
"Kalau Nathan salah kan bisa di bicarakan baik-baik. Gak harus saling berantem kayak gini. Nathan adik kamu, Ray." Jisoo kembali menjelaskan.
"Terus kalau Nathan adik Ray, Ray harus ngalah? Mah, Nathan juga salah. Dia main cium bibir cewek di lapangan, didepan umum. Wajar Rayan marah, mah."
Jisoo membelalakkan matanya terkejut. Jisoo pun mengalihkan pandangannya ke arah Nathan.
"Bener, Nathan?"
"Ya, tapi Kak Rayan juga salah, Mah. Dia pacaran sama Acha diem-diem tanpa memberitahu kita. Padahal kita keluarganya. Nathan juga gak tahu kalau gadis itu pacar Kak Nathan, Nathan gak sengaja." Kini Nathan berusaha membela dirinya di hadapan Jisoo. Meski tidak enak jika pada akhirnya ia menyalahkan Rayan juga.
"Apapun itu alasannya mencium gadis itu salah. Kamu menciumnya di depan umum, gadis itu tidak memiliki hubungan dengan mu, bahkan Acha menangis kan karena perbuatan mu. Bagaimana pun kamu juga salah, Nathan..." Timpal Rayan tak mau diam saja.
Jisoo memijat pelipisnya yang mulai cenat cenut mendengar ucapan anak-anak nya. "Intinya kalian berdua sama-sama salah."
Rayan dan Nathan menatap Jisoo bersamaan.
"Nathan, Mama kecewa sama kamu. Kamu tahu itu pelecehan kan?" Tanya Jisoo dan Nathan langsung mengangguk pelan. "Mama gak suka kamu jadi cowok nakal, brengsek kayak Taehyung."
Taehyung yang sedari tadi berdiri di pojokan karena di minta jisoo langsung menatap wanita itu tidak terima. Tapi Setelah itu taehyung sadar jika dirinya memang brengsek.
Apalah daya taehyung. Dirinya memang salah, mau membela diri pun tentu tidak mungkin. Ingin sekali dirinya ikut berbicara di antara jisoo dan anak-anak nya. Namun taehyung terlalu menurut pada jisoo yang tadi memarahinya karena membela rayan, dan berakhir taehyung yang disuruh berdiri di pojokan menghadap tembok. Persisi seorang murid yang sedang di hukum gurunya.
"Rayan, mama kecewa sama kamu. Kenapa gak pernah bilang kalau kamu punya pacar? Kamu anggap mama itu apa?" Tanya Jisoo dengan raut wajah kecewa.
Rayan menunduk merasa bersalah. Rayan mengaku jika dirinya membuat keputusan yang salah. "Maaf, Mah..."
"Putusin dia!"
Rayan mengangkat kepalanya dengan wajah terkejut. Ini yang Rayan takutkan, ia tidak mendapatkan restu jika pacaran dengan seorang gadis.
"Ma? Mama—"
"Mama serius, Ray. Putusin dia atau Mama yang bilang langsung ke Acha?"
Rayan menunduk kembali, menyembunyikan wajah sedihnya dari hadapan Jisoo. Nathan yang ada di sampingnya merasa tidak enak dengan Rayan. Gara-gara dirinya Rayan harus memutuskan Acha, Nathan mengerti bagaimana sakitnya jika harus di pisah dengan wanita yang di cintai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Son! ✔️
Teen FictionJisoo merasa dirinya hancur ketika dokter mengatakan ia sedang mengandung. Jisoo tentu saja bingung karena dirinya tidak pernah melakukan hubungan suami istri dengan pria manapun. Bagaimana bisa dirinya hamil? Siapa yang menghamilinya, tetapi jiso...