TWENTY NINE

1.7K 347 307
                                    




Jisoo sangat panik, tangannya nya terus menggenggam tangan Nathan yang sudah dingin dan juga banyak luka-luka kecil. Jisoo menangis kala melihat anak yang tergeletak di aspal tadi adalah anaknya. Jisoo melihat foto yang Nathan bawa, bahkan tanpa melihat foto itu jisoo sudah yakin anak itu adalah Nathan. Jisoo yang mengandung dan melahirkan Nathan, jisoo ibunya ia sangat tahu.

"Dokter, tolong selamatkan anak ku."

"Baik, bu. Kami akan berusaha semaksimal mungkin."

Akhirnya pintu ruangan unit gawat darurat itu tertutup rapat. Menyisakan jisoo sendirian. Jisoo tidak bisa tenang, ia berjalan kesana kemari menunggu hasil pemeriksaan.

"Ya tuhan... terimakasih. Dia benar-benar Nathan." Jisoo menunduk dan menutup wajahnya dengan telapak tangannya. Jisoo menangis sedih dan haru. Ia senang sudah bertemu Nathan namun ia sedih dengan kondisi Nathan yang sangat parah.

.

.

Rayan tidak henti-hentinya menatap wajah cantik gadis yang sedang mengobati lukanya saat ini. Tangan nya yang indah dengan telaten membalut luka Rayan dengan perban putih. Tak sadar, Rayan menarik kedua sudut bibirnya. Sepertinya wanita ini menarik perhatiannya sejak dulu, namun Rayan tidak sadar dengan perasaan yang sesungguhnya.

"Udah, Kak Ray. Gak sakit kan?"

Rayan tersenyum lalu mengangguk sebagai jawaban jika ia memang baik-baik saja.

"Untung aja ada aku, hehe..."

"Terimakasih ya, Myah."

Myah mengangguk semangat. "Sama-sama, Kak."

"Oiya, kamu gak sama Nathan?" Tanya Rayan penasaran. Banyak yang bilang Nathan dan Myah adalah pasangan namun nyatanya mereka tidak ada hubungan apapun.

"Aku juga gak tahu kak. Em, mungkin Nathan lagi ke makam Om Jungkook sama Tante Jisoo..." Ucap Myah.

Gadis itu tampak Bingung dengan perubahan raut wajah Laki-laki di depannya. Apa ia salah bicara?

"Apa katamu? Om jungkook dan Tante Jisoo? Itu nama orang tua Nathan?!"

Ekspresi wajah Rayan berubah lebih serius membuat Myah semakin bingung. Ada apa dengannya?

"I-iya kak. Kenapa?"

"Jadi adik ku masih hidup? Nathan masih hidup?" Tangan Rayan kini mencengkram pundak Myah dan menggerakkan nya perlahan.

"Kak-maksud kakak apa? Adik? Jangan bilang...kamu Kak Rayan?" Kini mata Myah membola saat Rayan mengangguk. Membuktikan jika ia memang Rayan, kakak Nathan.

"Kenapa gak bilang dari kemarin!" Teriak Myah, begitu kesal dan gemas dengan Rayan. Jika saja rayan mengatakan nya dari kemarin pasti  Nathan akan senang.

"Maaf...tapi bisakah aku bertemu Nathan sekarang juga?"

.

.

"Nathan...ini Mama."

Jisoo menatap wajah Nathan yang pucat. Beberapa menit lalu Nathan sudah sadar dan sudah diperbolehkan pulang besok walaupun keadaanya belum sepenuhnya pulih. Nathan menatap jisoo dengan dalam. Mata nya tidak berkedip sama sekali dan didepannya ada wajah mamanya yang sedang menangisi keadaannya.

Nathan masih tidak menyangka jika Mama nya masih hidup. Lalu, yang disebelah makam Papa nya? Makam siapa itu? Padahal jieun yang mengatakan sendiri jika jisoo Mamanya sudah meninggal.

"Ini mama kan?" Tanya Nathan dengan tatapan mata polos dan penuh harap.

"Iya, sayang. Ini Mama jisoo, mama nya Nathan dan Kak Rayan."

Hi Son! ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang