Tandai kalau ada typo
Selamat membaca.
.
Myah adalah gadis yang sangat centil kepada siapapun, terutama pada Rayan. Sebenarnya Myah bisa saja membawa bekal dari rumah namun ia malas. Lagipula bekal nya Rayan termasuk makanan yang enak dibanding punya Myah sendiri. Oleh karena itu Myah jadi ketagihan memintanya kepada Rayan. Tapi si Nathan sok imut itu selalu saja menghina Myah. Myah tidak suka Nathan, dia nakal. Berbeda dengan Rayan yang baik, ramah dan sabar.
"Mau foto sama aku gak?" Myah tersenyum begitu lebar kepada Rayan. Myah juga memamerkan handphone nya kepada Rayan.
"Loh, kan gak boleh bawa handphone ke sekolah," kata Rayan heran.
Myah terlihat santai dan menghidupkan handphone nya. "Kata siapa gak boleh?"
"Ya kan emang gak boleh."
"Tapi aku pengen bawa handphone. Pengen foto sama kakak, sama temen-temen aku juga." Bibir kecilnya yang tipis itu sampai maju-maju saat bicara.
"Jadi bawa handphone cuma mau foto?" Tanya Rayan kembali.
"Aku tuh sekalian mau pamer kak. Udahlah...ayo kita foto." Myah berdiri di samping Rayan dan menaikan handphone nya.
"Aku ikut!" Sahut seorang anak di belakang mereka.
Myah menoleh melihat anak perempuan itu. "eh, nanti aja. aku mau foto berdua sama kak Rayan dulu." Myah mendorong anak perempuan itu pelan.
"Ayo kak, 1..2.."
Cekrik!
"Lah, aku belum siap. Kok kamu hitungan nya cuma sampe 2 sih," protes rayan.
"Aku hitung nya sampe tiga kok."
"Dua," jawab Rayan, ia tidak mungkin salah dengar.
"Hehe... hitungan ke tiga nya aku ngomong dalam hati. tapi kakak ganteng kok." Myah memberikan hasil fotonya kepada Rayan dan rayan langsung menerima nya.
"Muka ku? Aku belum siap." Rayan mengembalikan handphone milik myah setelah melihat wajahnya yang sangat datar di foto itu.
Myah mendengus pelan sampai matanya menyipit. "Tolong fotoin dong."
Anak perempuan tadi dengan sukarela memberi bantuan kepada myah untuk memfoto dirinya bersama rayan.
Cekrik!
"Loh, kok gak dihitung sih!" Myah berdecak kesal.
"Kok gak ada gambar kalian ya? Kok malah gambar ku?" Tanya anak perempuan itu bingung.
Myah menghentak kakinya kelantai. Dirinya emosi dengan teman perempuan nya ini.
"Pantes aja gak ada gambar ku sama kak rayan. Orang kamera depan, seharusnya dipindah ke kamera belakang. Kamu gak punya handphone ya? Gak bisa pake handphone?" Cicit Myah, menebak anak itu memang tidak dapat menggunakan handphone. Buktinya hanya memfoto saja tidak bisa.
"Pernah kok..."
"Udahlah aku ke kelas aja,"ujar Rayan yang sudah lelah dengan perdebatan anak perempuan di depan nya.
"Ih kak rayan! Lagian hari ini kan kita gak belajar, kakak gak ikut lomba antar kelas kan? Yaudah mending kita foto-foto aja. Aku loh udah dandan cantik...." Myah mengibaskan rambutnya hingga beberapa helai rambutnya mengenai mata Rayan.
"Aduh..." Reflek Rayan menyentuh mata nya yang terkena kibasan rambut myah.
"Eh, kak maaf gak sengaja..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Son! ✔️
Teen FictionJisoo merasa dirinya hancur ketika dokter mengatakan ia sedang mengandung. Jisoo tentu saja bingung karena dirinya tidak pernah melakukan hubungan suami istri dengan pria manapun. Bagaimana bisa dirinya hamil? Siapa yang menghamilinya, tetapi jiso...