Bab 3a

2.2K 403 10
                                    

Dani berdiri menatap orang-orang yang duduk mengelilingi meja panjang di depannya. Ia menyugar rambut, merasa kepalanya ingin pecah. Pertemuan berlangsung hampir lima jam dan tidak ada kata sepakat.

Rapat untuk memilih pimpinan tertinggi di PT. Lotus Trinita akan segera dilakukan. Dari sebulan lalu sudah muncul banyak isu yang menambah panas persaingan. Bagaimana tidak, para dewan direksi dan pimpinan tertinggi, terbelah menjadi dua kubu antara dirinya dan Lewis. Menjadikan pemilihan kali ini tidak akan mudah.

Dara belum ditemukan sampai sekarang. Delapan bulan berlalu dan tidak ada jejak sama sekali tentang keponakannya. Ada bukti mobil hancur dan terbakar di dasar jurang yang dalam tapi tidak ditemukan mayat atau bisa jadi ada, tapi mereka tidak tahu. Karena tidak ada tindakan pengangkatan kendaraan yang hancur. Medan yang sulit ditambah dengan kedalaman jurang, membuat mereka tidak mengangkat puing-puing kendaraan. Bisa jadi mereka sendiri menyadari kalau Dara memang tidak selamat. Sandi merasakan kesedihan untuk keponakannya.

"Kedudukan bagaimana sekarang?" tanya Sandi dengan suara berat.

"Hampir seimbang." Seorang laki-laki berjas abu-abu menjawab. "Tapi, pihak Lewis unggul sekian persen dari kamu Minggu ini."

"Kenapa?" tanya Sandi.

"Pihak mereka berhasil mendapatkan lokasi tambang terbaru."

"Baru menemukan? Belum berhasil!"

"Setidaknya itu salah satu pencapaian, mengingat sulitnya mendapatkan wilayah itu."

"Sial!" Sandi menggebrak meja, merasa geram. Ia kehilangan satu langkah karena kurang cekatan. "Ada lagi?"

"Sebenarnya, Lewis juga punya kelemahan!" Laki-laki yang duduk di pojokan dengan kacamata putih bertengger di telinga, berkata lantang. "Ada isu anaknya membuat kekacauan di kepegawaian. Memecat semua pegawai lama dan menimbulan protes!"

Sandi mengangguk. "Aku sudah tahu itu."

"Gunakan itu untuk menyerangnya nanti, saat pemilihan. Itu salah satu kesalahan yang fatal."

Terdiam, Sandi mengakui kalau itu usul yang baik. Ia sedang berusaha menyelamatkan perusahaan keluarganya yang diinjak-injak oleh keluarga Lewis dan akan melakukan apa pun untuk mendukung niatnya.

Sebenarnya, kedudukannya di perusahaan ini tidak terlalu kuat dibandingkan Lewis. Namun, karena ia bekerja dengan keras dan bersungguh-sungguh, dan juga kedekatannya dengan Dara, membuat namanya ikut masuk dalam bursa pemilihan pimpinan tertinggi. Ia akan menggunakan kesempatan ini sebaik-baiknya.

**

Perubahan Dara semakin membaik dari hari ke hari. Wanita itu bahkan kini sudah mulai duduk dan mengayunkan kaki turun dari ranjang, meski Juan belum mengijinkannya untuk turun. Setiap hari mereka melatih persendian dan meskipun Dara bersedih tapi tetap melakukan upaya penyembuhan diri.

Wajar kalau bersedih, bagaimana tidak. Saat membuka perban mendapati wajahnya hancur dan penuh bekas luka hingga tidak bisa mengenali diri lagi. Siapa pun pasti akan shock.

"Ba-bagimana ini? Wajahku rusaaak!" Dara berteriak histeris menatap cermin, meraba bagian wajahnya yang penuh bekas luka benturan dan juga luka bakar.

"Tenangkan dirimu, itu hanya luka luar." Juan berusaha menghibur.

Dara menatap laki-laki itu dan melemparkan kaca yang dipegang ke lantai hingga hancur berkeping-keping. "Luka luar katamu? Ini sama saja menghancurkan hidupku! Siapa sekarang yang mengenaliku? Dengan tubuh penuh luka dan wajah rusak, seandainya aku keluar dan berteriak pada dunia, kalau aku adalah Dara, tidak ada satu pun yang akan percaya!"

Dendam DaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang