002. FRIST MEET

4K 448 180
                                    

Takashi Mitsuya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Takashi Mitsuya.

Lelaki tersebut benar-benar sesuai dengan deskripsi yang ada di dalam komik favoritenya.
Tipe lelaki baik yang perduli terhadap orang di sekitarnya.
Setelah dia mengatakan hal yang tak masuk akal, Mitsuya masih mau membawa gadis tersebut bersamanya, menaiki motornya bahkan sempat membersihkan telapak kaki gadis yang bentuknya sudah tak karuan itu dengan sapu tangan yang di bawanya.

Benar-benar mencerminkan kakak laki-laki yang memiliki adik perempuan.

"Dimana rumahmu? Biar ku antar kau pulang." Lama terdiam Mitsuya mulai memecah keheningan.
Matanya sesekali melirik spion motornya, untuk sekedar melihat keadaan gadis di belakangnya.

"Tidak tau."

Mitsuya nyaris mengerem motornya secara mendadak saat jawaban singkat di dapatkan tanpa beban dari gadis yang bahkan tak ia ketahui namanya.

'kabur dari rumah, ya?' satu-satunya yang terlintas di pikirannya saat ini. Mitsuya teringat masa kecilnya dimana dia juga pernah melakukan hal yang sama.

 Mitsuya teringat masa kecilnya dimana dia juga pernah melakukan hal yang sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan disinilah mereka berada.
Pada bangunan tua sebuah kuil, tempat dimana Toman biasa berkumpul.

Adalah Mitsuya yang tidak tau harus membawa gadis ini kemana menjadi alasan mengapa dia membawa serta gadis tersebut ketempat perkumpulan geng-nya, mengingat sang gadis yang sama sekali tidak membuka suara setiap kali dia bertanya kemanakah gadis tersebut akan melanjutkan perjalanannya, membuat Mitsuya tidak memiliki pilihan selain membawa gadis tak bernama ini bersamanya.

Gadis itu diam saja dan tak banyak bertanya juga tentang mengapa Mitsuya membawanya ke tempat ini. Dia tentu tau tempat apa ini. Dia sudah khatam dan hapal betul dengan tempat ini mengingat dia sering melihatnya di dalam komik 'Tokyo Revengers' yang dibacanya.

'Ternyata aku benar-benar masuk ke dalam komik itu.'

Entah sudah yang keberapa kali dia merasa frustasi setiap pikiran itu hinggap di kepalanya. Ini sama seperti kenyataan dan hayalan sudah tidak dapat lagi di bedakan.
Gadis itu mencoba menyangkal hal yang tidak mungkin di depan matanya ini dan mencoba meyakinkan diri bahwa dia belum kehilangan kewarasannya.

OUR HISTORIA [ TOKYO REVENGERS X READERS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang