37. LAST WAR (3)

3.1K 325 176
                                    

TINGGALKAN JEJAK SETELAH MEMBACA 🙏

TINGGALKAN JEJAK SETELAH MEMBACA 🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING

.

.

.

.

"Kau... Sedang apa ?" Izana.

"Pura-pura mati." Historia.

"Phmtt-" Semua orang yang disana sedang menahan diri untuk tidak tertawa.

"Aku tidak akan menyakitimu, bangunlah." Ucapan Izana itu sanggup membuat Historia benar-benar bangkit dari posisi tidurnya.

"Benarkah ?" Historia dengan mata berbinar senang.

"Iya..."

'....Setidaknya untuk saat ini.' Lanjut Izana dalam hatinya.

'Lalu kenapa kau menculikku kemari ?' Tanya Historia dalam hati.
Sebenarnya, dia tidak terlalu percaya dengan Izana karena itulah dia masih menaruh rasa waspada.
Menatap satu persatu anggota Tenjiku yang ada, Historia sama sekali tidak menemukan keberadaan Mucho dan Sanzu disana.
Mucho kemungkinan besar berada di ruangan lain bersama Koko. Karena Historia tidak menemukan Koko diruangan ini. Sementara Haruchiyo sedari awal Historia bertemu Izana hari ini sampai sekarang gadis itu tidak melihat Haruchiyo dimana-mana.

'Untunglah.' Batinnya. Karena jika Historia bertemu dengan Haruchiyo sekarang Historia tidak tahu harus berkata apa.

"Ngomong-ngomong..." Izana kembali memulai pembicaraan diantara mereka. Historia menegang di tempatnya.

"Kenapa kau terus menerus lari saat melihatku ?" Tanya Izana lengkap dengan senyuman khas miliknya.

DEG.

'Mampus aku.' Batin Historia. Ini adalah pertanyaan yang paling tidak ingin di dengarnya dari Izana.

'Sebenarnya... Kalau aku jadi dia. Aku juga akan begitu.' Ujar semua orang yang ada di sana dalam hati tentunya. Mereka masih sayang nyawa untuk tidak langsung mengatakannya.

"Ah... Soal itu..." Historia memutar otaknya mencari alasan yang masuk akal agar tidak membuat Izana curiga.
Masalahnya Izana memiliki mata yang sama bulatnya dengan Mikey namun dengan tatapan yang penuh dengan intimidasi.
Mikey hanya seperti itu saat sedang serius tapi Izana bahkan di saat berbicara santai pun juga tatapan matanya tetap sama.
Historia harus berhati-hati agar tidak melakukan apapun yang membuat Izana mengamuk kepadanya.
Salah sedikit saja bisa-bisa dia pulang hanya tinggal nama.

OUR HISTORIA [ TOKYO REVENGERS X READERS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang