009. RUMOR HAS IT

2.9K 363 28
                                    

Histora dan Baji berjalan pelan menyusuri seluruh penjuru tempat di malam festival musashi.

Baik Baji maupun Historia tampak tidak tertarik dengan apapun yang di pamerkan oleh pedagang maupun pemilik usaha yang ada di tempat itu.
Mereka berdua hanya berjalan tanpa arah mengekori Draken dan Ema di depan sana.
Sedangkan Takemichi dan Hinata telah menghilang entah kemana.
Bisa di pastikan kedua orang itu sedang menghabiskan waktu berdua dengan bahagia.

Entah kenapa Historia jadi kesal memikirkannya.
Dia pun ingin kencan berdua dengan orang yang di cintainya, Sanzu misalnya.
Tapi apalah daya dia masih sayang nyawa.
Orang yang ingin dia ajak kemari adalah orang gila.
Mana mau Sanzu menemaninya.
Sebelum selesai bicara bisa dipastikan sudah kehilangan nyawa.

'Pengen Sanzu tapi takut ketemu tuhan.
Musnah aja sana.' Batin Historia miris.

Melirik pemuda di sampingnya yang lagi-lagi menguap untuk yang kedua kalinya.
Historia merasa tak enak sendiri karena dia tidak bisa seaktif Ema ataupun semanis Hinata, membuat pemuda itu mati bosan karenanya.

"Maaf, Kau pasti bosan." Menghela nafas, pada akhirnya gadis itu mengatakan apa yang ada di pikirannya.

"Kenapa tiba-tiba minta maaf ?" Baji. Lelaki itu melirik gadis di sampingnya dengan penuh tanya.
Tangannya dia masukan kedalam saku jaket yang di pakainya.
Hawa dingin mulai terasa menusuk tulang rusuknya.

"Sebetulnya aku gugup sekali sekarang, berada di sekitarmu dengan alasan kencan membuatku tidak tau apa yang harus ku lakukan. Aku tidak tau apa yang kau suka dan apa yang tidak kau suka."

Pernyataan jujur dari gadis itu membuat Baji tertegun seketika.

Itu benar.
Selama ini dia terus berputar diantara Mikey, Draken dan Mitsuya.
Tidak banyak kenangan yang dia punya terhadap sahabat Mikey yang satu ini.

Baji adalah orang yang sangat di hormati, kendati lelucon kerap kali lolos di bibirnya itu sama sekali tidak mengurangi kharismanya.
Sebagai orang yang pertama kali menyadari ada yang tidak beres dengan Toman, lelaki ini bertindak dengan berani hingga merengang nyawa karenanya.

Baji bukan sekedar 'kuda hitamnya' tapi Baji adalah nyawa pertama yang harus diselamatkannya.
Takemichi gagal menyelamatkan Baji, Kazutora masuk bui.
Karena itulah Historia ingin untuk lebih dekat lagi dengan pria ini, dengan begitu dia akan tau apa yang harus dia lakukan untuk melindungi Baji nanti.



"Itu benar, kau membosankan." Baji.



Krakk...



Historia retak.


Keisuke kau itu orang jujur yang kejam.



"Tapi aku sendiri juga tidak ada bedanya." Baji melanjutkan ucapannya.

"Meski tampan begini aku payah dalam menghadapi perempuan. Mungkin karena tidak memiliki pengalaman." Baji tertawa ringan untuk kemudian mengusak surai rambut milik gadis mungil di sampingnya.

"Nah, karena sudah sampai sini. Tidak baik jika kau pulang begitu saja." Lelaki tersebut mengulurkan tangannya, meminta gadis itu untuk menggenggam tangannya.

Historia tersenyum kecil, sesuai apa yang buku itu deskripsikan.
Meski terlihat bodoh Baji itu orang yang baik.

uhm... Baiklah Historia, kau sedang memujinya atau mengoloknya ?

Tangan gadis itu terulur dan memegang tangan pria di sampingnya yang terlihat sangat kontras dengan tangan mungilnya.
Menautkan jemari mereka, Baji kemudian berjalan pasti menuntun gadis itu untuk menuju sebuah tempat.

OUR HISTORIA [ TOKYO REVENGERS X READERS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang