28. BAD THING

3.1K 301 107
                                    

Historia.
Gadis dengan paras rupawan itu menatap kaku pemandangan di depannya.
Pagi-pagi sekali yang dia lakukan hanya pergi belanja sekalian untuk mencari hadiah ulang tahun Ema yang akan datang esok hari.
Sendirian tentu saja mengingat Mikey sulit di bangunkan.
Lelaki itu sama sekali tidak bergeming dari atas kasurnya bahkan saat Historia berteriak tepat di telinganya.
Jujur saja sampai saat ini Historia tidak bisa membedakan Mikey itu sedang tidur atau sudah mati.

Pokoknya dia memilih untuk berangkat sendiri.
Semua berjalan lancar pada awalnya sampai saat dia keluar dari sebuah toko pakaian dalam dan dua orang yang tidak dia kenal merangkul pundaknya sok akrab.

"Diam dan tetap jalan." Begitulah ancam seorang pria di sisi kanannya.

Semuanya begitu cepat terjadi.
Kedua orang itu menggiring tubuhnya ke jalanan sepi kemudian menyuruhnya untuk menaiki motor mereka.
Dan Historia pun di bawa pergi begitu saja.

Benar-benar semudah itu pemirsa.

Historia bahkan tidak tau dia di bawa kemana dan untuk apa gadis itu juga tidak terlalu mengingatnya.
Yang jelas.
Historia tidak punya pilihan selain menurut pada mereka.
Bukan karena dia sukarela.
Akan tetapi sebuah benda tumpul Historia rasakan di punggungnya.
Itu terasa berat dan dingin di belakang sana.
Historia tidak bisa menebak benda seperti apa yang dua orang ini gunakan untuk mengancamnya.
Namun bisa di pastikan benda itu akan berbahaya jika sampai mengenainya.

* * * * *

'Pada awalnya, aku mau berfoya-foya (belanja) hari ini.
Beristirahat sejenak dan melupakan apa yang selama ini sudah ku lewati.
Menghabiskan uang lalu kembali.'

'Benar, menghabiskan uang lalu kembali.'

'Tapi....apa-apaan ini ?'

Historia menatap dua orang lelaki yang juga tengah menatapnya saat ini.
Dua orang pria yang dengan seenak jidatnya menyeret Historia ketempat ini. Duduk tenang di sebrang sana dengan wajah tak berdosa seolah tidak terjadi apa-apa.


JRENGGG...


'Benar-benar gak di kasih nafas sama sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Benar-benar gak di kasih nafas sama sekali.' Batin Historia capek sendiri.
Tangannya terangkat untuk mengurut pelipisnya, kepalanya tiba-tiba terasa pening.
Tidak di sangka bahwa dia akan kembali bertemu Haitani bersaudara dengan cara seperti ini.

'Kenapa mereka bisa ada di sini ?!
I-ye~ yang benar adalah kenapa aku bisa di sini ?!
Bisa-bisanya aku hanya diam saja tadi ?!!!!' Batin Historia menjerit frustasi

"Tidak ada yang ingin kau tanyakan pada kami ?" Ran Haitani bertanya pada Historia yang memasang wajah blanknya saat ini.
Gadis itu belum reda dari shock therapy yang di terimanya hari ini.

"Aku... Harus bertanya nih ?" Tanya Historia dengan bodohnya tangannya yang tadi berada di pelipis beralih mengetuk-ngetuk meja yang ada di depannya.
Historia bingung dia harus berekspresi seperti apa.

OUR HISTORIA [ TOKYO REVENGERS X READERS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang