tiga belas

3.1K 436 25
                                    

hari ini junkyu diantar haruto menggunakan motor, junkyu ada kelas pagi dan kebetulan haruto pun sama. mau menikmati udara segar pagi hari makanya junkyu meminta haruto untuk naik motor saja.

"mau sarapan apa, kyu?" haruto menolehkan kepalanya sedikit saat bertanya pada junkyu.

"apa aja." haruto mengangguk lalu mengendarai motornya lagi dengan serius.

"to?" haruto hanya mengangguk saja sebagai jawaban.

"tawaran lo yang di hotel kemarin masih berlaku gak?" haruto terdiam sebentar dan menoleh sekilas pada junkyu.

"selalu masih kalo buat lo." jawabnya agak kencang karna suaranya yang terbawa oleh angin.

"kalo gitu gue mau."

"hah?"

"gue mau."

"junkyu anjir, jangan sampe gue berenti ngedadak nih ya gara-gara kaget." junkyu tertawa dan mengeratkan pelukannya pada haruto, junkyu tidak berbicara lagi sampai motor haruto sampai didepan tukang bubur. mereka turun dari motor dan haruto memesan buburnya.

"kyu yang tadi?" haruto bertanya ketika mereka sudah duduk berhadapan.

"gak ada siaran ulang."

"lo ngomong dimotor anjir! suara lo ketutupan sama angin, gue takut salah denger." bukannya menjawab junkyu hanya tertawa sampai tukang buburnya datang membawa bubur mereka.

"tumben si aa baru keliatan lagi." ucap tukang buburnya sambil menyimpan mangkuk bubur dihadapan keduanya.

"baru ada kelas pagi lagi, mang."

"ini pacarnya, a?" tukang bubur itu menunjuk junkyu dengan sopan, junkyu hanya tersenyum kecil.

"lagi meluncur, mang. ini saya lagi minta kejelasan sama dia." junkyu menatap haruto dengan malu, "doain ya, mang?"

"pasti atuh!" tukang bubur itu lalu menghadap junkyu sambil tersenyum jahil, "jangan digantung atuh si aa nya, kasep gini di anggurin nanti keburu di ambil sama yang lain."

"kalo dia gak nyebelin aku terima, mang."

"tuh a, dengerin." haruto tertawa lalu mengangguk. "kalo gitu saya kesana lagi, ya? semoga pulang dari sini harus udah ada hubungan."

"nuhun, mang!"

junkyu mencubit tangan haruto kesal. "kenapa bilang-bilang, sih? malu."

"ya emang bener, kan?"

junkyu hanya cemberut sambil memakan buburnya, haruto terkekeh lalu ikut memakan buburnya.

"jadi gimana, kyu?"

"waktu di hotel kan lo nanya kalo kita jadian gue mau apa engga," junkyu diam sebentar dan haruto yang melihat itu harap-harap cemas, "ya gue jawab tadi dimotor."

"mau?"

"hm."

"jadi lo mau?"

"hm."

"anjir! jadi sekarang kita pacaran?"

"hm."

"jangan hm-hm aja dong, kyu! gue berasa ngajak pacaran limbad." junkyu tertawa lalu mengangguk.

"iya gue mau, to."

haruto tersenyum sumringah, "berarti gue pacaran sama yang lebih tua nih, ya?"

"jangan sampe baru pacaran gue udah minta putus ya haruto." haruto hanya tertawa melihat wajah masam junkyu.


-----


Strawberry and CigarattesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang