haruto melirik pada junkyu yang sedang terlihat gugup, haruto menghela nafas lelah sudah 10 menit mereka duduk di gazebo tapi belum ada yang membuka percakapan.
"ini kamu cosplay jadi limbad apa gimana sih?" junkyu langsung menoleh kesal pada haruto.
"lo aja duluan."
haruto menghela nafas, mengalah. "oke, jadi selama ini apa kabar?"
"basi."
haruto tersenyum hambar mencoba sabar menghadapi junkyu yang sekarang.
"kamu gamau cerita selama 5 tahun ini kemana aja?"
junkyu mendelik. "bukannya gue gini gara-gara lo ya?"
"oke-oke," haruto tersenyum tipis, "jadi kenapa dulu tiba-tiba pergi? kamukan bisa bilang ke aku kalo lagi hamil, aku juga gak mungkin lepas tanggung jawab gitu aja dong."
"oh ya?" junkyu tersenyum sinis, "gimana mau tanggung jawab kalo lo sendiri aja udah mau tunangan sama orang lain. lo mau tunangan sama orang lain disaat lagi sama gue, apa kalo gue jujur bakal ngejamin lo tetep milih gue?"
"jadi aku tetep salah, ya?"
junkyu membuang wajahnya yang membuat haruto terkekeh.
"jadi setelah hari kamu ninggalin aku, keadaan kost kacau. bahkan semua penghuni kost benci sama aku, termasuk kak jae yang baru tau." haruto menatap junkyu yang kini juga menatapnya. "hari itu juga kak jae nyamperin asahi ke kost nya, ungkapin perasaannya dan sampe akhirnya aku gatau gimana ceritanya bulan depan mereka resmi nikah."
junkyu membulatkan matanya terkejut.
"jadi, pertunangan antara aku dan asahi gak pernah kejadian. dan disaat itu aku ditinggal asahi nikah aku biasa aja, malah aku ikut seneng liat dia seneng. yang susah itu kehilangan kamu kyu, ternyata yang bener-bener ada dihati aku selama ini tuh kamu, udah bukan asahi. karna aku harus menepati janji aku sama dia, aku jadi harus nepatin janji itu."
junkyu masih mencerna omongan haruto dan menatap haruto dengan tatapan kosong.
"hidup aku luntang-lantung gak tentu arah gak ada kamu, aku udah cari kemana pun gak ketemu. aku datengin satu-satu tempat yang memungkinkan kamu kesana, bahkan berbagai cara lewat media sosial aku cari tapi tetep gak ketemu. aku ngelakuin itu semua hampir setahun, dan setahun itu juga aku hampir gila. aku jadi membatasi bergaul sama orang luar selain jeongwoo, bahkan setelah itu hidupku dikendaliin papaku juga aku terima aja."
junkyu mengeryit. "maksudnya dikendaliin gimana?"
"kamu gak perlu tau, itu biar urusan aku aja." haruto tersenyum lembut, "kamu ada disini aja aku udah bersyukur banget kyu, apalagi ditambah ada sunghoon dan jungwon. aku ngerasa hidupku bener-bener lengkap."
"tapi, emang siapa juga yang mau balik sama lo?"
"siapa yang mau balik? emang kita sebelumnya ada yang ngucapin kata putus? bahkan kamu pergi aja tanpa pamit."
junkyu melengos merasa kesal mendengar ucapan yang sialnya benar dari mulut haruto itu.
"kyu, sekarang udah bukan waktunya main-main lagi. sekarang kita udah punya dua anak, kita harus ngasih contoh yang baik ke mereka sebagai orangtua. cukup aku aja yang gagal dulu mempertahankan kedua orangtuaku, anak-anakku jangan sampe gitu."
"terus?" junkyu menatap haruto tidak mengerti.
"maafin aku untuk masalah 5 tahun lalu ya? maafin aku gatau kamu hamil, maafin aku gak ada disaat sulit kamu lagi hamil, maafin aku gak ada disaat kamu ngelahirin dan membesarkan mereka, maafin ternyata usahaku kurang selama ini untuk cari kamu. dan yang paling penting, maafin aku udah ngehancurin masa depan kamu, maafin semua sifat kekanakan ku dulu, kyu."
![](https://img.wattpad.com/cover/288532572-288-k382004.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Strawberry and Cigarattes
Teen Fictionstrawberry and cigarattes, always taste like you.