besoknya junkyu mengajak junghwan untuk pulang kerumahnya di jakarta dengan alasan memberi oleh-oleh dodol ibunya dan yang pasti juga karna mereka merindukan kedua orangtua dan juga rumahnya. tapi ternyata haruto yang mendengar itu ingin ikut dan mengajak jeongwoo ikut juga. lalu disini lah mereka sekarang, dimobil jaehyuk dengan jeongwoo yang menyetir.
"gantian anjir haruto nanti!" jeongwoo melirik dari kaca depan pada haruto yang sudah memejamkan matanya dikursi belakang.
haruto mendecak. "iya, rest area aja dulu nanti sekalian ngopi."
"pengen popmie disana enak kali, ya?" sahut junghwan dari kursi depan.
"ngode lo?" balas haruto, junghwan mendelik kesal padanya.
"mahal tau dek kalo makan popmie disana, bisa tiga kali lipatnya." junkyu berucap sambil membenarkan posisi senderannya dibahu haruto, sebelah tangannya ia pakai peluk erat tangan haruto.
jeongwoo tertawa kecil, lalu melirik junghwan. "beli aja nanti, gapapa gue yang bayar."
"beliin aku juga dong, kak jeongwoo."
"beliin gue atau gak gue restuin sama junghwan, nih?"
jeongwo menatap malas pada kedua orang dibrlakangnya. "cowok lo kaya kak, pergunain dengan benar caranya morotin pacar, dong."
"tapi pengen ngerasain dijajanin adek ipar."
haruto tersenyum puas pada pacarnya, "denger tuh, adek ipar!"
jeongwoo mengumpat pada haruto, junghwan yang dari tadi menyaksikan itu hanya tertawa, perjalanannya ke jakarta jadi menyenangkan.
setelah menempuh perjalanan panjang, mereka sampai dirumah junkyu. reina langsung membuka pintu dengan semangat saat kedua anaknya pulang, dan dia dibuat terkejut ternyata teman satu kost mereka ikut. lalu reina menyuruh mereka semua masuk setelah mereka menyalami reina.
"yaampun haruto, jeongwoo, muka kalian lelah banget itu! tidur aja sana langsung."
haruto tersenyum canggung. "gak usah tan, gapapa."
"panggil bunda."
"eh, iya, bun."
"bunda maksa kalian buat tidur ya, nanti makan siang dibangunin." lalu reina menatap anak bungsunya, "dek bawa mereka ke kamar kamu sama kakakmu, ya?"
junghwan mengangguk, lalu mengajak haruto dan jeongwoo untuk mengikutinya ke kamar atas.
"bun, kita istirahat dulu, ya?" pamit jeongwoo dan haruto, reina mengangguk lalu tersenyum.
reina lalu duduk di sofa saat junkyu datang menghampiri dan memeluk bundanya erat. reina terkekeh kecil lalu balas memeluk putra sulungnya itu. tidak lama junghwan turun dan langsung berlari lalu memeluk bundanya disebelah kiri.
"aku juga ikutan!" junghwan cemberut, reina terkekeh gemas lalu ikut memeluk junghwan dan mencium pucuk kepala kedua anaknya bergantian.
"ada cerita apa nih yang terbaru dari anak-anak bunda?"
"dosen aku ngeselin bun, masa ngasih tugas kayak kasih ibu."
reina gagal paham. "gimana maksudnya, kak?"
"tak terhingga sepanjang masa." reina tertawa lalu mencubit gemas pipi putra sulungnya.
"kalo itu bunda no comment deh, karna bukan kemauan bunda." reina berganti mengelus kepala kedua anaknya, "kok tumben kalian ngajak temen kerumah?"
"haruto kan udah pacaran sama kakak, bun." reina terkejut dan menoleh pada junkyu.
"oh ya? bunda kok gak diceritain ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Strawberry and Cigarattes
Teen Fictionstrawberry and cigarattes, always taste like you.