haruto mengerjap saat ada cahaya matahari yang masuk, tangan kananya mengucek matanya sebentar dan matanya melirik pada jam diatas nakasnya yang menunjukan pukul 6 pagi. haruto mengeryit saat tangan kirinya terasa berat, apa ia ketindihan sesuatu atau apa? dengan panik haruto menoleh dan langsung terkejut saat melihat junkyu yang sedang tertidur pulas sambil memeluk lengannya.
haruto meluruskan kembali kepalanya lalu mengerjap menatap langit-langit kamarnya, mungkin dia berhalusinasi sehabis hangover tadi malam. tapi pergerakan kecil disebelah kirinya membuat haruto tersadar bahwa ini bukan sekedar halusinasinya saja.
junkyu menggeliat sambil mengucek matanya kemudian tersenyum kecil menatap haruto yang sedang melongo. "pagi~ masih pusing atau mual, kah?"
haruto tidak menjawab, masih saja melongo menatap junkyu. junkyu yang kesal mendecak lalu mencubit hidung haruto membuatnya kesakitan.
"bukan mimpi?"
"ngigo!" jawab cepat junkyu dengan kesal.
"serius," haruto mengusap wajahnya, "kok kamu bisa disini?"
"oh jadi gamau kalo aku disini?"
haruto menggeleng panik. "bukan gitu. kamu tau dari mana aku mabuk dan tau apartemenku?"
"semuanya tau dari jeongwoo."
haruto menggaruk tengkuknya canggung. "aku maboknya gak aneh-aneh, kan?"
"nyusahin."
haruto terkekeh kemudian menarik pinggang junkyu untuk mendekat padanya, lalu dipeluk tubuh langsing itu dengan erat. junkyu memukul lengan haruto yang memeluknya.
"cuci muka dulu sana biar seger."
"sebentar." haruto menenggelamkan wajahnya diceruk leher junkyu mencari kenyamanan.
junkyu menghela nafas lalu mengelus lengan haruto yang ada diperutnya. "mau sarapan apa?"
"apapun yang kamu masak."
"kayu sama batu?"
haruto tertawa dengan suara seraknya. "boleh, asal kamu yang bikin."
"yaudah awas," junkyu memukul kembali lengan haruto. "aku mau liat dulu dikulkas kamu ada apa aja."
"makanan instant paling banyak kayaknya." haruto nyengir saat pelukannya sudah terlepas, junkyu mendecak lalu bangun untuk kedapur membuat sarapan.
didapur junkyu melihat kulkas haruto yang benar saja banyak makanan cepat sajinya. junkyu mengambil telur, sosis dan kornet. ingin simple jadi junkyu akan memasak nasi goreng saja untuk sarapan.
"kamu udah kabarin orang rumah, kyu?" junkyu terlonjak kecil saat tiba-tiba suara berat haruto sudah ada dibelakangnya.
"udah aku kabarin junghwan."
"nanti anak-anak ajak kesini, ya?"
junkyu mengangguk dan masih sibuk dengan masakannya, dibelakangnya haruto melihat junkyu yang sedang sibuk.
"kalo lagi masak gini biasanya cowoknya meluk dari belakang gak sih?"
junkyu mendelik. "gak usah macem-macem! piso melayang kena kepala, nih."
haruto bergidik ngeri lalu mundur beberapa langkah dan kini dia sedang duduk di kursi bar yang ada didapurnya sambil memperhatikan junkyu memasak.
"belajar masak dari siapa kyu? dulu kamu kalo masakin aku mie kadang kelembekan, kadang masih keras."
bukannya marah tetapi junkyu tertawa. "ikut master chef."
"wow." haruto mendecak kagum, "kalo masakannya enak aku kasih hadiah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Strawberry and Cigarattes
Fiksi Remajastrawberry and cigarattes, always taste like you.