setelah selesai jalan-jalan tadi, junghwan dan jeongwoo langsung bergantian mandi. junghwan yang sudah selesai mandi pertama sedang memainkan ponselnya dikasur, tidak lama pintu terbuka dan jeongwoo keluar menggunakan kaos hitam dan celana pendek hitam, merasa diperhatikan jeongwoo menatap balik junghwan sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.
"laper gak, hwan?" jeongwoo menyimpan handuknya lalu duduk dikasur samping junghwan, junghwan menoleh dan menggeleng.
"kenyang banget."
"kok gue laper lagi, ya?" junghwan terkekeh lalu bangun untuk mencari tasnya, setelah itu dia mengeluarkan cemilan dari tas nya dan memberikan pada jeongwoo, "nih, ganjel perut."
jeongwoo menerimanya dengan muka sumringah, "makasih!"
"woo?" jeongwoo hanya menanggapi singkat karna mulutnya sedang penuh mengunyah cemilan dari junghwan.
"di base rame tentang status haruto yang sama kak junkyu yang lagi ulang tahun itu, deh."
"terus?"
"kok terus?" junghwan menatap jeongwoo kesal, "gue takut kak junkyu kenapa-kenapa, lo tau sendiri haruto banyak fans nya. sedangkan yang kenal sama kak junkyu dikampus itu bisa di hitung jari doang."
"kalo ada yang macem-macem gue yakin haruto bisa handle itu."
"ini aja ada yang pro kontra sama dia," junghwan teriak frustasi, "kenapa sih kak junkyu harus deket sama orang kayak haruto!"
jeongwoo terkekeh, "justru bagus dong, orang-orang jadi tau kak junkyu?"
"dia gak suka itu."
"yaudah tenang, kalopun ada yang berlebihan ke kak junkyu nanti gue bakal turun tangan. inget gak, gue juga punya banyak fans?"
junghwan mendengus. "mau marah, tapi emang beneran."
jeongwoo mencubit pipi junghwan dengan gemas, "kenapa gemes gini, sih?"
"gak!" junghwan menepis tangan jeongwoo, "buaya."
"dih?!" jeongwoo melotot tidak terima, "kok gue dikatain?"
"kan emang iya, punya banyak fans. lo sama haruto sama aja, tuh."
jeongwoo tersenyum miring, "tapi kan kita nyaman nya di kakak adik anaknya pak kevin ini, nih."
"tuh kan buaya, fasih bener ngegodain orang."
jeongwoo tertawa keras, "kalo ngegodain itu emang naluriah keluar aja dari mulut gue. tapi yang untuk nyaman kan beneran, kalo engga ngapain gue kemana-mana sama lo mulu, ngapain juga gue cerita hal sensitif sama lo?"
"iya, gue juga bercanda." junghwan menyengir pada jeongwoo, jeongwoo mendengus kesal. "tapi woo, kok kak jae gak pernah keliatan lagi sih di kost? maksudnya jarang keliatan."
"dia kan ketua bem dan kemarin pas lagi sibuk-sibuknya dia ngenyampingin tugas kuliahnya dulu, sekarang giliran udah deadline dia langsung keteteran sama tugasnya."
"tapi kak jae itu orangnya kayak hangat diluar tapi misterius didalam gak, sih?"
jeongwoo mengangguk. "gue yang adeknya aja bahkan gatau apa yang dia pikirin dan apa yang dia mau, dia pinter banget nutupin masalah."
"keren, sih."
"kerenan juga gue!"
"dih?"
"tapi lebih kerenan kakaknya haruto, sih."
"yang bener?" jeongwoo mengangguk, "apa bedanya haruto sama kakaknya?"
"bertolak belakang, meskipun adik kakak mereka jauh beda kalo kata gue. kakaknya hidupnya tertata dan disiplin sedangkan haruto ceroboh dan bodo amat, kakaknya yang punya sifat dingin sama orang baru dan haruto yang humble, kakaknya penuh wibawa tapi haruto yang punya sifat bebas."
KAMU SEDANG MEMBACA
Strawberry and Cigarattes
Fiksi Remajastrawberry and cigarattes, always taste like you.