07. Keputusan Akhir

9.2K 676 9
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Jam sudah menunjukkan pukul 21:26 tapi Cyra belum juga terlelap, gadis itu masih asik guling-guling di atas kasurnya, entah itu dari terlentang menjadi tengkurap yang terus di ulang. Bibirnya tak berhenti membentuk senyum bahkan otaknya pun tak berhenti memikirkan Gitvin, apalagi kejadian tadi sore.

“Kok sweet banget sih.” Gumam Cyra menahan senyum.

Kalo Pak polisi itu terus bersikap manis padanya terus, bisa-bisanya Cyra diabetes. Dan saat Gitvin mengatakan apa ia ingin menikah dengan Gitvin, reflek Cyra malah meng'iyakan. Padahal Cyra belum memikirkan tentang pernikahan mereka sama sekali.

Dan Cyra tengah berpikir sekarang, menikah dengan seorang polisi tampan, kaya? Udah jelas, romantis, tipekal pacar yang Cyra idam-idamkan sejak dulu. Jadi kurang apa? Apa Cyra mau menerimanya.

“Tapi... gimana kalo ternyata sifat Pak polisi itu aslinya galak, kejam nanti pas gue nikah sama dia terus berantem, auto ditembak.” Cyra bergidik memikirkannya.

“Masa sih?” Cyra mempertanyakan lagi pada dirinya sendiri.

Gadis itu tersentak kaget ketika tiba-tiba pintu kamarnya terbuka, Cyra lupa untuk mengunci pintu kamar, dan ternyata yang membukanya adalah Mamihnya.

“Loh tumben Mamih belum tidur?” Tanya Cyra, bingung.

Mamih Cyra tidak menjawab wanita masuk ke dalam kamar Cyra dan menutup pintunya kembali. Cyra memperhatikan wajah Mamihnya yang sedikit berbeda, seperti tengah menahan sesuatu. Tadinya posisi Cyra tengkurap langsung duduk ketika Mamihnya naik ke atas kasur.

“Mamih mau ambil minum tadi, terus mampir dulu ke kamar kamu, kirain Mamih kamu udah tidur ternyata belum.” Katanya.

“Mamih lagi ada masalah?” Tanya Cyra to the point.

Mamih Cyra tersenyum hangat ke arah Cyra tangannya terulur membelai pipi anak kesayangan. “Ngga ada.”

“Tapi kok kaya gelisah gitu?” tanya Cyra, wajah mendadak sedih dan langsung memeluk sang Mamih. Cyra memang tipe anak manja, hal itu membuat Mamih Cyra sangat sulit untuk melepasnya.

“Cyra... Kamu udah tau keputusan kamu untuk menikah?” Tanyanya tiba-tiba.

“Belum.”

“Sebenernya ada yang Mamih pikirin,” ucapnya lagi yang membuat Cyra melepas pelukannya.

“Apa? Cerita sama Cyra sekarang.” Jawab Cyra cepat.

“Mamih takut...” lirihnya, sebelum Cyra menjawab Mamihnya kembali berucap,“takut kehilangan kamu. Nanti kalo kamu udah nikah siapa yang nemenin Mamih kalo Papih ngga adaa.”

Cyra ketar ketir ketika Mamihnya menangis kencang, dan ia langsung memeluknya untuk menenangkan.“Ihh jangan nangis atuh, Cyra jadi pengen nangis juga.” Kata Cyra cemberut.

That PoliceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang