Sesuai permintaan Gitvin semalam, Cyra membantu mengganti perban Gitvin sesekali meringis melihat luka jahitan yang cukup besar, rasanya pasti sangat sakit.
Cyra dengan telaten dan hati-hati agar Gitvin tidak merasa sakit saat menganti perbannya. Gitvin bilang ia diberi cuti selama 3 hari untuk masa penyembuhan, tapi bagi Cyra itu terlalu sebentar.
“Saya sudah pesan gojek untuk kamu berangkat sekola, maaf hari ini saya tidak bisa mengantar kamu,” ujar Gitvin ketika Cyra selsai mengganti perbannya.
“Gapapa, Pak Git istirahat aja di rumah, jangan banyak gerak, nanti jahitannya kebuka lagi,” pesan Cyra.
“Ceritanya kamu khawatir?” canda Gitvin.
“Kok ceritanya sih?! Beneran tau,” balas Cyra.
“Wajah kamu bisa biasa aja?” ucap Gitvin serius membuat Cyra bingung dan reflek memegang wajahnya.
“Kenapa maksudnya?” tanya Cyra tak mengerti.
“Biasa aja, ngga usah gemesin.” Ini masih pagi, tapi Cyra sudah dibuat salting, memang paling benar Cyra mandi lalu berangkat ke sekolah.
Berdekatan dengan Gitvin selalu membuat Cyra sport jantung. Sedangkan pelaku hanya tertawa, melihat Cyra yang buru-buru mengambil haduk dan langsung ngacir ke kamar mandi meninggalkan Gitvin di kasur.
Selsai mandi dan sudah siap dengan seragam sekolahnya, Cyra dan juga Gitvin turun untuk sarapan pagi yang sudah disiapkan oleh Bi Mina. Gitvin sengaja memakai baju panjang agar lukanya tidak terlihat.
“Tumben belum siap-siap, Den?” tanya Bi Mina melihat Gitvin yang masih memakai baju biasa.
“Tangan Pak Git ada yang luka, jadi hari ini ngga bisa kerja,” jelas Cyra, memang Gitvin yang menyuruhnya mengatakan itu.
“Luka kenapa? Dimana?” tanya Bi Mina panik.
“Luka kecil doang, udah biasa,” jawab Gitvin, “Udah Cyra obatin semalem.” Tambahnya.
Bi Mina bernafas lega, “Syukur kalo gitu.”
••
“Pak Git, mau ikutin saya sampe sekolah?” tanya Cyra sedikit menyindir Gitvin yang mengikutinya sampai ke depan tukang Go-jek yang menunggunya.
“Boleh emang?” tanya Gitvin balik.
“Ya, nggak lah!”
Cyra menyalami Gitvin, serius deh mereka tuh keliatan gemesin banget, sampe si Abang Go-jeknya senyum-senyum. Cyra belum menyuruh Gitvin untuk masuk ke dalam rumah sambil mendorong pelan tubuh besar milik laki-laki itu, namun menolak karena ingin melihat Cyra.
“Ngeselin banget,” gerutu Cyra. Menaiki motor tak lupa memakai helm. Meski sedikit kesal Cyra tetap melirik ke arah Gitvin seraya melambaikan tangannya.
“Suaminya, ya Neng?” tanya Abang Go-jek.
“Iya, ganteng ya Bang?” Cyra terkekeh sendiri dengan ucapannya yang keluar begitu saja.
“Ngga heran, orang si Neng-nya aja cantik.”
“Si Abang bisa aja, jadi malu, makasih loh Bang.”
Abang Go-jek itu hanya tertawa menanggapi perkataan Cyra. Tiba-tiba Cyra merasa malas untuk sekolah ingin terus dekat dengan Gitvin, bahkan laki-laki itu tak mau hilang dalam pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Police
Fiksi RemajaCover by: nsfyyyy Cyra rasanya ingin tertawa keras ketika orang tuanya mengatakan hendak menjodohkan dirinya dengan seorang polisi muda. Bukanya ingin menolak, karena Cyra termasuk golongan gadis 'pecinta cowok ganteng apalagi dibonusi berseragam se...