37. Minta Cucu!

5.2K 367 13
                                    

Hanya tinggal satu hari lagi ia terbebas dari ujian sekolah besok hari terakhir setelah beberapa hari kebelakang dibuat pusing dan juga kekurangan tidur karena harus belajar disetiap malamnya.

Gadis itu tengah bersantai menikmati suasana sore hari seraya duduk di kursi teras rumah dengan secangkir coklat susu yang dibuat oleh Bi Mina ditambah cemilan yang menemani Cyra nonton.

Niatannya Cyra hendak berpuasa untuk tidak menonton drakor selama seminggu, tapi nyatanya hanya bertahan dua hari saja.

Saat tengah asik menonton Cyra mendengar suara klakson mobil dibalik pagar hitam rumahnya, niat Cyra untuk membuka gerbang ia urungkan, karena Bi Mina keluar lebih dulu untuk membukakan gerbang.

Mobil Gitvin yang Cyra sangat kenali masuk ke halaman rumah, gadis itu sedikit bingung lantaran suaminya pulang lebih cepat dari biasanya. Karena penasaran gadis berjalan ke arah mobil Gitvin yang terparkir di depan.

Cyra dikejutkan saat melihat beberapa orang yang keluar dari mobil Gitvin, seketika bibirnya menyunggingkan senyum manis pada kedua orang tuanya dan juga kedua mertuanya yang tak lain orang tua Gitvin.

Gadis itu bergantian menyalami dan mendapatkan pelukan hangat, tak lama dari itu Gitvin keluar dari mobil yang langsung berdiri di samping Cyra.

“Kok Pak Git, ngga bilang si kalo mereka mau dateng?” tanya Cyra berbisik.

“Kan saya bisa siap-siap dulu.”

“Kejutan.” Sahut Gitvin.

Mereka semua masuk ke dalam rumah, tidak tahu pasti apa tujuan kedatangan kedua orang tua mereka, Cyra hanya mengikuti Gitvin yang menyuruhnya duduk di sebelah lelaki itu.

Bi Mina membawakan gelas berisi air dan menyuguhkannya pada mereka. Belum ada perbincangan serius yang akan dibahas, Gitvin pun engga memberitahu Cyra lantas gadis itu hendak bangkit untuk berpindah duduk di sebelah Papihnya.

Namun Gitvin memegang tangan Cyra agar tetap duduk di sampingnya.

“Karena di sini kita semua sudah berkumpul untuk membicarakan pernikaha ulang Gitvin dan juga Cyra, lebih tepatnya resepsi pernikahan yang sempat tertunda, seperti yang pernah dijanjikan dulu selepas Cyra lulus sekolah.”

“–Sebentar lagi Cyra lulus dan Gitvin juga ingin cepat-cepat menggelar acara pernikahan untuk.”

Sore hari itu, kedua keluarga besanan yang berkumpul untuk membicarakan pernikahan Cyra dan Gitvin, dimulai dari tanggal ditetapkan pernikahan keduanya yang belum pasti ditetapkan kapan.

Untuk biaya semuanya ditanggung oleh dari hasil tabungan Gitvin selama ini yang memang sengaja ia persiapan dari hasil kerjanya yang ia untuk menikah nanti.

Tanggal pernikahan keduanya belum pasti ditetapkan kapan, karena Cyra meminta acara pernikahan mereka digelar setelah ia wisuda. Mungkin seminggu setelah ia ujian.

Kedua orang tua Gitvin dan juga Cyra hanya ingin memastikan kembali tentang acara pernikahan anak-anak mereka.

Cyra yang terlampau senang mendengar hal baik ini tak henti-hentinya tersenyum. Ia sudah membayangkan bagaimana dekorasi pernikahan mereka nantinya.

“Gak sabar jadinya,” bisik Cyra pada Gitvin.

“Sama saya juga,” balas Gitvin ikut berbisik.

“Ekhm... Ra, sini deh,” panggil Mamihnya menyuruh Cyra untuk duduk di tengah-tengah antara Mamihnya dan Ibu Gitvin.

Cyra sempat menoleh ke arah Gitvin perasaannya sedikit tidak enak ketika duduk dihimpit oleh kedua wanita disebelahnya ini.

“Ra, jawab jujur. Kamu udah pernah berhubungan suami-istri sama Gitvin?” tanya Mamih sangat pelan yang hanya bisa didengar oleh mereka bertiga.

That PoliceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang