AKHIR (END) ✔

⚠️

Hai, ini cerita pertamaku. Mungkin beberapa orang akan berpikir ini cerita yang sedikit aneh? Atau cuma perasaanku aja 🥲 Tapi aku coba buat publish, disamping untuk melatih menulis, ini juga bisa jadi bahan halu wkwk

Semua alur yang ada di dalam cerita ini hanyalah fiksi. Mohon tidak membawa karakter di dalam cerita ke Real Life Idol ya.

Jika terdapat kesamaan baik nama tokoh, ataupun cerita itu adalah kebetulan belaka karena yang aku tulis ini murni isi pikiranku sendiri.

Dimohon untuk menjadi pembaca bijaksana. Dengan tidak membawa cerita lain ke dalam cerita ini. Dimana itu juga untuk saling menghargai baik karyaku dan karya teman-teman yang lain.

Ada beberapa harsh word, jadi jika merasa tidak suka atau tidak berkenan akan kata tersebut mohon maaf 😭🙏

Jangan lupa vote ya. Salam kenal, and Happy Reading 💚

.
.
.

"Mama sudah tenang kan? Mama sudah bertemu papa kan?"
"Sampaikan pada papa ya ma, maaf Harsa belum bisa membahagiakan mama. Sebagai gantinya, Harsa janji Harsa akan membahagiakan saudara-saudara Harsa."
"Harsa pulang ya ma?"

~

"Dengan begini aja gua udah sadar, lo keliatannya lebih memilih ngelepasin keluarga dan kepercayaan lo demi dia."
"Kalo lo mau itu, gua gak bisa nahan. Mulai sekarang, kalo lo mau hidup sesuai sama kemauan lo, silahkan. Gua gak akan ngelarang."

~

"Katakan aku egois, aku pengen keluargaku dan juga kamu Hel. Tapi sepertinya takdir memintaku untuk memilih satu."
"Tolong jangan seperti ini, jangan nangis karena itu buat aku ngerasa aku paling salah disini."
"Kita jalani aja ya?"

"Kita gak punya hubungan lebih selain teman. Kamu minta kita jalani seperti apa Harsa?"

~

"Harsa, kamu harus sabar. Harus ikhlas ya? Kamu pernah dengar? Tuhan gak akan ngasi ujian melebihi kemampuan umatnya."
"Semesta juga gak salah Harsa."
"Hal ini yang akan menjadikan kamu lebih kuat."
"Tuhan tahu kamu kuat."

~

"Karena bagaimanpun orang itu, ia pantas bahagia, pantas mendapatkan kasih sayang, dan hadirnya juga tak pernah sia-sia."