Haiii!!!!
*****
Desember 2025
"MAJU LO SEMUA!!!"
Teriakkan melengking dari pemuda berbadan kecil, berwajah tampan, dengan sebuah tongkat baseball ditangannya.
Dia Junior Nakkta. Atau yang biasa disapa Nior. Anak urakan, doyan tauran dengan sejuta kelakuan.
Memasuki usianya yang baru menginjak ke-15 tahun tentu dapat dibayangkan bagaimana tingkah lakunya. Ia bersekolah di Wirasendjaja high school, kelas 10 IPS 5 Dan ketua Gangmotor Ghozila, yang beranggotakan hampir seperempat murid sekolahnya.
"Diem lo bocil!"
Sautan dari rival nya tersebut membuat kuping Junior memanas.
"Kecil-kecil gini cabe rawit tauu!!
"Iya, gede-gede lobang burit AHAHAHAH..."
Ucapan itu sontak membuat tawa mereka seketika pecah, apa lagi saat melihat wajah sang musuh yang memerah menahan marah, benar-benar menambah kesan lucu bagi mereka.
"Bacod Lo anjing! SERANGGGGGG!!"
Bugh!
Bugh!
Plak!
Tong! Tang! Ting!
Suara pukulan tangan, besi, dan kayu menyatu menjadi satu membentuk suatu harmonisasi yang memenuhi jalan raya yang sedang sepi. Seperti diantara kedua kubu tidak ada yang ingin mengalah. Mereka tidak ada yang menghiraukan sekitar, meskipun sudah banyak dari mereka yang berjatuhan ke bawah.
"Ini lobang burit!!"
Pugh!
Pugh!
Pugh!
Dengan semua kekesalannya. Junior memukul pantat Aland yang mengejek dirinya tadi dengan tongkat baseball.
Junior tidak peduli dengan Aland yang terus-menerus merintih kesakitan dan meminta ampun.
"Akh! Sakit anjing" rintih Aland memegangi pantatnya. Dia yakin, pantatnya pasti membiru setelah ini. Perlahan dia bangkit dan..
Bugh!
Aland menendang kuat bagian perut Junior, membuat anak itu ringsek ke aspal sambil memegangi perutnya.
"Cih! Segitu doang kemampuan lo ?" Aland berdesis kuat dan meludah tepat didepan Nior yang tersungkur.
Nior yang merasa jiji, bangun dengan tergesa, menatap Benci terhadap musuh didepannya. Dengan kuat ia mengangkat tinggi tongkat baseballnya berniat memukul lawannya hingga tewas. Namun sangat disayangkan, suara Sirina dari mobil polisi mengentikan niatnya.
"Wiwiwiwiwiwi pipipipiipi wiwiwiwiwiwi..."
"Cih! Kali ini lo selamat"
"Tapi enggak lain kali!! BUBAR SEMUA!!"
Setelah mengucapkan itu Junior beserta gangnya pergi meninggalkan TKP, hal yang sama juga dilakukan Gangnya Aland. Tidak ada satupun diantara mereka yang ingin tertangkap polisi, apa lagi jika harus sampai dipenjara. Say no! Untuk hal itu.
Dan mungkin hari ini memang adalah hari terburuk bagi Junior, banyak sekali hal-hal atau rentetan kejadian yang membuat kesal. Atau mungkin sang semesta memang sedang menguji imannya. Contoh nya seperti saat ini.
Sial!!
Junior menggeram kesal saat motor yang dinaikinya abis bensin setelah berjalan sekitar 2 meter dari situ. Dengan kecepatan Turbo ia meloncat dari atas motor dan berlari sekencang mungkin. Layaknya monyet lepas.
"HEY! BERHENTI! BERHENTI SAYA BILANG!!"
teriak polisi-polisi itu sambil terus mengejar Junior, tapi Junior tidak mempedulikannya dia terus berlari dan berlari.
"Ah siall!! Kenapa si Jeck habis bensin disaat yang nggak tepat si anjinggggggg" gerutunya sambil terus berlari.
Junior menambah kecepatan larinya, saat ada sebuah sepeda motor melintas tepat disamping tubuhnya.
"HAHAHAH kasian banget si bocil, motornya mati ya? Utututu... Perlu tebengan gak?" Ejak Aland yang ternyata masih ada disitu.
Niat sekali dia ingin menggoda Junior, dengan cara menjalankan motornya pelan tepat disamping Junior yang berlari, dan dirinya pun tak menghiraukan teriakan para polisi.
"Enggak! Enyah lo babi!" Kesal Nior tanpa melirik Aland karena terlalu fokus berlari.
Aland terkekeh pelan. "Oke-oke ini juga mau pergi, semangat Joging nya!!" Ejek Aland mengangkat satu tanganya.
Dan karena kurangnya hati-hati tanpa sadar tangan sebelah kanannya meng-gas motor tanpa disuruh. Membuatnya oleng dan menabrak pohon besar yang ada dipinggiran jalan. Melihat kejadian itu sontak Junior berhenti berlari dan tertawa keras.
"BWAHAHAHAHHAAHA NGAKAK BANGET SIAL! KALO MAU COSPLAY JADI MONYET MOTORNYA TINGGAL DULU WOII, HAHAHA.... KARMA LUU!!" Ucap Juniori balas mengejek Aland.
Sangking ngakaknya dia tanpa sadar sudah tiduran di aspal sambil terus memegangi perutnya yang terasa keram karena terlalu banyak tertawa.
"Hahahah karma insta--"
"Nah ini dia mereka berdua.. mau kemana lagi kalian hm...?"
Ucapan Junior terpotong saat tiba-tiba tubuhnya diangkat keatas. Saat ia mendongak wajah polisi itu berada tepat didepan wajahnya, membuat Junior menelan ludahnya dengan susah payah.
"Eh.. om-om, ada apa ya om,? Kok main pegang-pegang? Bukan muhrim, om!" Ucap Junior sambil tersenyum bodoh. Sebenarnya dia deg-degan, tapi stay cool tetep diandalkan.
"Mau saya muhrimin ?"
Junior membesarkan matanya sebesar ban mobil, sangking terkejutnya. Dengan brutal ia menggelengkan kepalanya.
"Udah nggak usah banyak drama, ayo ikut saya!"
"D-dalam rangka apa ini om main bawa-bawa saya seenaknya? saya gak salah om! Dia yang salah" elak Junior menunjuk Aland yang ada di kukungan polisi lainnya.
"Enak aja! Gak om, dia yang salah!" Sewot Aland tak mau kalah. Liat aja setelah ia dibebaskan akan ia pastikan Junior abis ditangannya. Berani-beraninya dia menuduh seorang Aland seenaknya.
" Yee.. malah ngeles!! Enggak om, dia yang--"
"Diam!!"
Ucapan tegas dari Sang polisi sukses membungkam mulut Aland dan Junior. Junior bahkan terlihat melipat bibirnya kedalam.
"Kalian berdua ikut saya kekantor polisi!"
Dengan sekuat tenaga kedua polisi itu menyeret dua bocah SMA itu. Kaki Junior sampai sakit, karena langkahnya yang terseok-seok mengikuti langkah kingkong sang polisi. Berbeda dengan Aland yang biasa saja, karena memiliki kaki yang panjang.
*****
Malam!!!
Voment ya friends^^
@SuciAz_
KAMU SEDANG MEMBACA
JUNIOR
Roman pour AdolescentsJunior Nakkta anak yang begitu aktif, periang dan jauh dari kata kasih sayang kedua orangtua. diumur nya yang masih muda, hidupnya begitu penuh dengan warna, pasti ada-ada saja tingkah lakunya. yang membuat sang Bunda mengurut dada melihat tingkahn...