Bab 2 || Breumm!

9.4K 621 44
                                    

Haiii!!!

"Akibat hasrat tak yang terpendam, membuat mu malu seumur hidup!"

*****

Malam ini dikediaman keluarga besar 'Harun Wirasendjaja' tampak lebih serius dari biasanya. Semua anggota keluarga sedang berkumpul, kecuali si bungsu yang memang sudah tidur dari sejam yang lalu. Mereka semua berkumpul sebab akan ada hal penting yang ingin di sampaikan anak tertua dari keluarga Wirasendjaja.

"Pa, aku ingin menanyakan sesuatu" ucap Dewa membuat semua intens tertuju kepadanya.

"Katakan"

"Apa papa, masih ingat dengan, Angelyn Nakktasena?" Ucap Dewa to the poin. Dirinya tidak ingin mengukur waktu lebih lama lagi, dan ingin cepat-cepat memecahkan misteri yang ada di otaknya.

"Apa maksud mu, boy? Kenapa tiba-tiba menanyakan masa lalu?" Harun balik bertanya, berusaha menahan amarahnya agar tidak meledak.

Harun bingung, apa maksud dari pernyataan putra sulungnya ini? Kenapa tiba-tiba menanyakan hal yang tidak penting sama sekali.

Masa lalu yang sudah terkubur dengan apik, sekarang malah sengaja dibongkar dengan paksa, inilah yang membuat dirinya geram.

"Apa maksud perkataan mu, Dewa!" Bentak Wirasendjaja, Opanya Dewa yang berarti ayahnya Harun. Jika tau akan membahas jalang sialan itu, dirinya menyesal sudah rela meninggalkan pekerjaan demi perkumpulan tidak penting seperti ini.

"Bang! Berhenti membahas jalang sialan itu! Aku ti--"

"Diam! Jangan berani-berani nya memotong ucapan ku!" Tegas Dewa menatap Gala tajam. Anak kedua Harun.

"Cepat jelaskan! Atau Opa akan meluruskan usus mu!"

Dewa bergidik ngeri, tapi hal itu tidak membuatnya takut. Namun selanjutnya dia mulai kembali menjelaskan maksud perkataannya tadi.

"Tadi aku tidak sengaja bertemu dengan anak dari jalang sialan itu" ucap Dewa yakin, membuat semua yang ada disitu membolakan mata karena terkejut.

"Jangan bercanda bang! Ini tidak lucu sama sekali!" Marah Gala menatap tak percaya pada Abangnya itu.

"Tidak! Tidak mungkin jalang itu memiliki anak!" Bantah Harun yang masih tidak percaya akan semua perkataan anak sulungnya. Ini semua tidak masuk akal baginya.

"Apa yang tidak mungkin jika kau meniduri nya! Dasar bodoh!" Maki Wirasendjaja atas penuturan putra semata wayangnya. "Hanya wanita mandul yang tidak akan hamil meski ditiduri berkali-kali!" Lanjutnya sambil memijat kepalanya yang terasa pusing.

"Tapi aku masih tidak yakin apakah dia benar-benar anak dari jalang sialan itu atau bukan" jelas Dewa mendudukkan dirinya yang sedari tadi berdiri sambil menjelaskan. Cape juga rasa kakinya berdiri lama-lama.

"LANTAS DARI MANA KAU BISA MENYIMPULKAN SEMUA ITU, DEWA!!" Emosi Harun menggebu-gebu sudah tidak dapat lagi ditahan. Kupingnya panas mendengar semua itu.

"Dari marga yang terdapat diakhir namanya! Bahkan wajah pun sama depan papa!!" Ucap Dewa tak kalah kuat. Dirinya juga tersulut emosi kalau begini caranya.

Bahkan tanpa sadar asap transparan telah keluar melalui bagain bokongnya. Sontak semua Yang ada di sana mengibas-ngibaskan tangan didepan hidung, pertanda mereka tidak kuat menahan bau.

Entah salah makan, atau memang sudah tidak tertahan, intinya bau busuk itu benar-benar menerjang hidung Mereka.

"Kita lanjutkan besok" datar Dewa berjalan cepat keluar ruangan menuju kamar kecil. Hasrat di bagian belakangnya sungguh tidak dapat di tahan.

Perlahan semuanya juga ikut keluar dari  ruangan itu menjauhi karbonmonoksida atau gas beracun tersebut.

*****

Hahahahha maapkan aku Dewa, dirimu telah ternistakan 🙏🙏

Bisa-bisa nya Dewa kentut disaat-saat menegangkan WkWk
Beruntung Opanya nggak sampai mengeluarkan Revolver Gold yang senantiasa disakunya. Kalau tidak, besok paginya pasti beritanya sudah ramai memenuhi televisi.

Breaking news!!

"Seorang pemuda tampan tewas ditangan kakeknya, karena tak sengaja kentut dihadapan keluarga nya"

Em...
Btw, Kira-kira ngapain ya Dewa di WC????

------
Note:

Angelyn Nakktasena adalah mantan istrinya Harun, ah bukan. lebih tepatnya mantan kekasih gelapnya Harun.

Papai guys!!

@SuciAz_

@SuciAz_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
JUNIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang