#SELAMAT MEMBACA!
#SALAM SEJAHTERA UNTUK KITA SEMUANYA!*****
Bocah nakal itu kini sedang berada di pojok kamar dengan posisi berdiri membelakangi semua orang. Dengan wajah ditekuk dan kedua tangan menyilang di dada.
Bagiamana tidak? Sepulangnya dari rumah sakit empat hari yang lalu ia tidak diperbolehkan sekolah. jangankan untuk sekolah, keluar kamar pun harus memerlukan ijin terlebih dahulu, itupun hanya boleh berkeliaran didalam rumah, tidak boleh melewati pintu utama.
"Anda harus segera mandi, Tuan kecil"
Joy menghela nafas sabar untuk kesekian kalinya. Entah sudah berapa kali ia menyuruh anak bungsu keluarga Harun itu untuk mandi tapi sampai sekarang anak nakal itu tidak menghiraukan perkataan nya, padahal jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi.
Mansion pagi ini sedang sepi, sebab para titannya sedang melakukan pekerjaannya masing-masing.
"Anda ingin mandi sendiri atau saya yang mandikan, Tuan?"
Junior memutar tubuh menghadap Joy sepenuhnya. Menimang baik-baik tawaran ajudan papanya.
Cukup menggiurkan 🤔 ( ͡° ͜ʖ ͡°)
"Mandiiinn~~~" Pintanya dengan nada mengayun dan tangan seperti minta di gendong.
"Rasainn! Emang enak di kerjain, haha"
Joy membulatkan mata kaget. Niat hati hanya bercanda tadi, tapi siapa sangka anak itu akan mengiyakan nya.
Bukannya apa-apa, dirinya tidak memiliki pengalaman memandikan seseorang sebelumnya, terlebih lagi yang dimandikan sudah sebesar Junior. Membayangkannya saja membuatnya geli. Bagaimana kalau... Ah tidak-tidak!
"T-tapi saya hanya bercanda, Tuan..." Ucapnya dengan ekspresi membingungkan.
"Tapi gue maunya beneran!!" Kekeh Junior menghentakkan kakinya ke lantai dan menyilang kan tangan di dada.
Pria berbadan kekar itu menghembuskan nafas gusar. Ingin menolak pun takut-takut jika Tuan mudanya itu melapor kan penolakan nya kepada Harun, bisa-bisa habis sudah riwayatnya.
Mengambil nafas dalam-dalam dan
"Baiklah..."
"YESSSS!"
Junior berlari mendahului Joy masuk kedalam kamar mandi dengan di ikuti Joy dibelakang, dan jangan lupakan sebuah handuk bertengger apik di pundak kirinya.
*****
Suara gemercik air kini sudah tidak terdengar lagi, yang berarti Junior telah selesai dengan kegiatan mandinya. dan Joy benar-benar memandikan nya.
"Uh~~ dinginnnnn......" Tubuh gempal itu bergetar kecil karena kedinginan, dengan cekatan Junior menggulung tubuhnya dengan selimut tebal yang ada di atas tempat tidur.
"pakai la ini tuan, agar lebih hangat" Saran Joy menyodorkan minyak telon ke arah bos kecilnya.
Junior mengangguk dan menuruti seperti yang Joy arahkan, tidak ingin terlalu banyak berdebat sebab tubuhnya benar-benar merasa kedinginan.
"ingin sesuatu yang hangat tuan?"
"apa aja boleh?"
"boleh..."
Senyum Junior terbit seketika, dengan semangat empat lima ia menjawab;
"KOPIIII!!!!"
Gelengan kepala dari Joy melunturkan senyumnya seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUNIOR
Fiksi RemajaJunior Nakkta anak yang begitu aktif, periang dan jauh dari kata kasih sayang kedua orangtua. diumur nya yang masih muda, hidupnya begitu penuh dengan warna, pasti ada-ada saja tingkah lakunya. yang membuat sang Bunda mengurut dada melihat tingkahn...