Bab 12 || Breumm!

6.2K 436 27
                                    

**silahkan membaca**



"O-om..."

"Om... Hiks!"

Junior menggeliat tak nyaman dalam tidurnya. Anak itu terus bergerak kanan-kiri sambil meracau tak jelas. Netra indah itu masih terpejam namun buliran-buliran bening itu tetap saja keluar dari mata bulatnya.

Gala yang dasarnya memang sangat peka terhadap sekitar, langsung membuka mata saat mendengar isakan pelan dari adik kecilnya.

Pemuda itu mendudukkan dirinya dan mengusap lembut surai sang adik.

"Hey...? Ada apa, hm?" Gala berucap selembut mungkin sambil terus mencoba Bangunan anak nakal itu.

"Bangun Junior, buka mata mu..."

Perlahan mata berwarna coklat muda itu mulai terbuka dengan aliran-aliran air mata yang sedari tadi membasahi pipi berisinya.

"Hiks... Ma-mau bunda..." lirihnya terdengar begitu memilukan. Rasanya benar-benar menyesakkan sehingga membuat Gala menatap sendu adik bungsu kesayangannya.

"Suhu tubuh mu naik, Junior. Apa kau memakan sesuatu yang tidak seharusnya kau makan, hm?" Ucap Gala setelah merasakan telapak tangannya memanas saat menyentuh kening adiknya. Tak lupa pemuda itu juga menatap penuh selidik kearah buntalan dibawah selimut tebal itu.

Junior mendesis tak suka. Dirinya sedang sakit seperti ini bukannya di tolong tapi malah di interogasi oleh anak kedua Harun.

"O-orang lagi sakit juga! Bukannya dibeliin motor ma-malah dimarahin, hiks..." Ucap Junior ngelantur dengan isakan kecil.

Gala menggelengkan kepala pelan. Berdebat dengan bocah nakal ini memang tidak akan ada habisnya. Pria itu memilih bangun dari duduknya dan berjalan pelan menuju etalase diujung kamar untuk mengambil alat kedokteran.

Tanpa membuang waktu, Gala langsung memakai stetoskop dan menyibakkan kaos adiknya.

"Eh-eh... Mau apa Lo?!" Jerit Junior menepis tangan kekar Gala lantas menarik selimut sampai menutupi seluruh tubuhnya.

"Jangan macem-macem! Gue masih kecil!!"

Gala terkekeh pelan dan membuka selimut itu hingga menampakkan wajah adiknya yang sedang menatapnya tajam. Bukannya merasa takut, Gala malah menarik pelan pipi bocah itu.

"Apa yang kau pikirkan, anak kecil. Abang hanya akan memeriksa tubuh mu" Jelas Gala masih terkekeh geli. Adik kecilnya ini lucu sekali!!

"O-oh... Bilang dong dari tadi" anak Itu kembali membaringkan tubuhnya dan memperhatikan apa yang sedang abangnya lakukan. Ternyata tidak sulit, kalau begitu ia juga bisa melakukannya sendiri lain kali.

"A-abang..." Panggil bocah itu ragu-ragu, dengan tangan yang sibuk memainkan selimut.

Gala tersenyum hangat saat Junior memanggilnya dengan sebutan 'Abang'.

'Akhirnya...'

"Ingin sesuatu, Hm?" Tanya Gala mengelus rambut hitam adiknya.

"Om girang mana?"

Gala mengernyitkan dahinya bingung. Om girang? Siapa itu? Seingatnya di mansion ini tidak ada yang namanya 'om girang'. Lantas om girang mana yang adiknya bicarakan?

"Om girang Siapa yang kau maksud?" Tanyanya menatap lamat-lamat bocah itu.

Junior mendengus kasar.

"Ish...! Bapak lo!"

Tukh!

Gala menyentil kuat bibir plum adiknya yang sudah berbicara tidak sopan, terlebih itu menyangkut papa nya. Dia tidak suka.

JUNIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang