Bab 21 || Breumm!!

5K 319 19
                                    

"engghh..."

Junior menggeliat dalam tidurnya, merasa terganggu dengan tangan berat yang melilit perut buncitnya.

"papa?"

pria bertubuh atletis itu membuka netranya dan melihat buntalan kecil itu.

"eh...? bukan papaa!" Junior berteriak kencang dan mendorong pria itu lantas bangkit dari tidurnya.

"jangan berteriak" ucapnya ikut duduk di atas tempat tidur.

Mata Junior membulat sempurna melihat orang yang selama ini hilang darinya, dan kini tiba-tiba kembali dan tidur bersamanya.

"Abang!! Abang kapan pulangg?! Junior kangennnnn..." Ucap Junior antusias dan berniat memeluk Abang ketiganya itu. tapi urung, sebab Aland menghentikan niatnya.

"Jangan mendekat"

"Kenapa?"

"Tubuhmu bau"

Junior yang mendengar hal itu lantas mencium sekujur tubuhnya terutama kedua ketiak gundulnya. Dan berakhir membunyikannya.

"Gak bau kok" Tutur Junior jujur. "mau cium?" Jika ingin membuktikannya kita harus mencobanya kan? iyakan? ga salah kan?

Aland menggelengkan kepalanya pelan. "Tidak. Pokoknya jangan mendekat"

Tubuh yang bau hanya sebuah alibi. tidak mandi 3 haripun tidak akan membuat tubuh seorang Junior Nakkta menjadi bau.

Aland hanya belum ingin terlalu dekat saja dengan adiknya. ia merasa harus sedikit menjaga jarak dengan keberadaan adik barunya itu. Dan entah sampai sampai kapan, Hanya dirinya dan tuhan yang tau.

Junior melipat tangannya kesal. "Gak boleh deket-deket tapi tadi peluk-peluk! dasar Dajjal!" Junior memgumpat tanpa sadar karena terlanjur dongkol dengan si Aland Walker.

"Junior! Kau ingin Abang meyumpal mulutmu dengan kaos kaki milik Joy, hah?!"

Junior menutup mulutnya rapat-rapat. membayangkan nya saja dia tidak kuat, Apa lagi jika hal itu benar-benar terjadi, Pingsan sudah dia dibuatnya.  

mencoba mengalihkan amarah Abangnya Junior perlahan mendekat dan duduk bersila di depan Aland.

"Abang kapan pulangnya?" Tanya Junior sambil terus memainkan bulu kaki sang Abang.

"Memenangnya tidak boleh?" bukannya menjawab Aland malah balik bertanya.

"ishh! gak gituu!! maksudnya itu kok Junior gak tau? Abang Aland menyelinap diem diem yaa?? hayo ngakuuu??" Tuding Junior sambil diam-diam menarik bulu kaki Aland, yang membuat sang empunya memekik tertahan.

"Tertidur pulas seperti kerbau bagaimana bisa tau keadaan"

Lagi dan lagi ucapan Aland membuat Junior jengkel. baru pulang bukannnya kangen-kangenan malah membuat kesal terus-terusan. Dasar ------

Tok! Tok! Tok!

Ketukan pintu mengalihkan perhatian keduanya.

"Tuan muda. Tuan Harun sudah menunggu untuk sarapan bersama di bawah"

"Hm"

mendengar balasan singkat, padat, dan menyelikit itu, Joy memutuskan untuk pamit dan kembali melakukan tugasnya.

"Biasanya sih... papa bakalan gendong ataupun gandeng tangan Junior buat ajak turun bareng kebawah" Sindir Junior sambil sok sibuk melihat sekeliling kamar dan sesekali melirik sang Abang.

Aland bukannya tak mengerti, melainkan tak ingin mengerti. lagi pula ini masih dalam misinya, yaitu untuk tidak terlalu dekat terlebih dahulu.

"Kau sudah besar jadi jalan sendiri. kalaupun terjatuh, ya bangun sendiri" ucupnya cuek dan berjalan keluar kamar meninggalkan Junior di belakangnya.

Junior lagi lagi memaki Aland dalam hati. Junior menghentakkan kakinya kesal dan berjalan cepat mendahului sang Abang, Lantas sengaja menabraknya dengan kekuatan penuh, tapi tidak membuat Aland oleng sedikit pun. 

Aland yang melihat Junior terus menggerutu sepanjang jalan hanya dapat menahan senyum sekuat tenaga. Gemas dengan tingkah adik bungsunya itu. Ingin rasanya Aland menarik-narik pipi gembul bocah itu, sangking gemasnya. Tapi sayang,  ia harus menahannya.

*****

kini mereka sudah selesai dengan ritual sarapan paginya dan sedang duduk santai di ruang keluarga sambil menghadap televisi.

"Bang kalau Junior biru juga pasti Junior juga punya kekuatan kan?" Tanya bocah itu sambil terus menonton film animasi Krisna, si anak biru yang memiliki seribu keajaiban.

"Kau akan jauh lebih kuat bila menjadi pragos" saut Gala asal. Tiba-tiba dirinya teringat akan trend pragos beberapa hari kemarin.

"Tapi kau tidak cocok menjadi balaram" Dewa pun ikut memberikan pendapatnya.

Junior memiringkan kepalanya tak mengerti "memangnya kenapa bang?"

"Sebab balaram tidak suka bermain-main" bocah itu hanya mengangguk membenarkan.

Aland yang masih menyesuaikan diri setelah kembali lagi ke mansion, hanya diam saja dan menyimak baik-baik percayakan ketiga saudaranya. Dapat ia lihat, ternyata Junior membawa banyak perubahan pada keluarganya.

Mereka menjadi lebih sering berbicara dan tidak sedingin biasanya, Junior bagaikan api unggun di tengah-tengah hamparan es kutup, yang perlahan-lahan mampu menghangatkan siapapun yang mendekat pada dirinya.

Aland masih sedikit kago dengan situasi saat ini, dirinya belum terbiasa akan semua nya. Untuk mengurangi rasa canggung nya, Aland memilih untuk kembali ke kamarnya sendiri.

"Ehem... Aku akan kembali ke kamar ku" Aland pergi tanpa menunggu jawaban ketiga saudaranya hingga punggung nya pun perlahan menghilangkan di balik pintu lift.




*****

HALLOWWW GUYSSS!!!
APA KABAR KALIAN CINTA KUUU!!
HEHE...

Maaf yaa aku lama. Lama banget malah...
Maafin aku yaa 😖😁

Setelah ini aku usahahin deh buat up, dan maaf kalo kurang dalam segala hal, because...
AKU LUPA ALUR GUYS HUE HUE 😭😭🙏

terimakasih dan maaf sekali lagi

Seeyou again!!
@SuciAz_


JUNIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang