•10•

4.2K 433 228
                                    

Selamat membaca
Jangan lupa vote, komen dan follow

Bacalah dengan tenang dan santuy
Jangan terburu-buru
.
.
.
.
.
.




Ryujin udah misuh-misuh sejak tadi,
apalagi saat dia tidak menemukan kunci motor kesayangannya. Kesel, bete dan marah menjadi satu dalam hati dan perasaannya, cuma mau marah ke kakaknya juga yang ada makin runyam karena itu bagian dari kesalahannya udah berbohong sama Lisa.

"Sialan, gak seharusnya gue bohong semalem. Ternyata kak Lisa beneran sita motor kesayangan gue, anjir lah" umpat Ryujin. Dia pun memilih meraih ponselnya dan keluar dari kamarnya. Tak lupa jaket kulit hitam kesayangannya langsung dia ambil buat di pake.

Dengan langkah yang buru-buru bikin dirinya hampir aja jatuh. Tangannya refleks mengelus dadanya. Dan memilih berjalan secara perlahan buat menuruni tangga.

"Huh hampir aja gue nyungsep" lirihnya.

Sedangkan Suzy yang sedang sibuk dengan beberapa catatan penjualannya pun menoleh, menatap Ryujin yang baru aja turun dari lantai dua.

"Kamu mau kemana, dek?" Tanya Suzy, tangannya tetep sibuk dengan pulpen dan buku untuk merekap laporan hasil omset usaha catering nya.

"Mau main ya bund, biar aku engga kesel sama bete lagi" sahut Ryujin, mukanya cemberut.

"Loh kamu kesel sama bete kenapa?"

"Hmmm kak Lisa, nyita kunci motor aku. Ya aku akuin sih emang ini salah aku juga bund, jadi yaudahlah" jelas Ryujin.

"Kamu emang ngelakuin kesalahan apa? Kok sampe kak Lisa nyita kunci motor kamu?"

"Gegara aku bohong soal Lia yang nginep disini bund" jawaban Ryujin bikin Suzy memutar otaknya.

"Gegara itu doang? Yakin?" Ryujin lekas mengangguk, engga mungkin juga kan? Dia ngomong sama ibunya soal ena-ena semalam. Bisa disidang sekaligus diceramahin yang ada.

"Yakin bund. Yaudah aku ijin main keluar ya?" Suzy pun tersenyum dan mengangguk.

"Yaudah, kamu bisa pakai motor punya ayah. Kuncinya ada di gantungan yang ada di garasi sebelah mobil bunda" jelas Suzy, Ryujin pun tersenyum senang, dan lekas mencium pipi Suzy.

"Makasih banget bunda, sayang bunda banyak-banyak" setelah mengucapkan hal itu Ryujin dengan senang hati berjalan menuju garasi, sedangkan Suzy cuma bisa gelengin kepalanya dan tersenyum melihat tingkah anak bungsunya.


















Halaman belakang kampus

"Apa yang bakalan lo rencanain buat ngebales perbuatan dia?" Tanya Yohan.

"Gue bakalan bikin dia benci sama Jennie, apapun itu caranya" sahut Hyunjin penuh emosi.

"Yakin lo? Ini bakalan berhasil? Tanya Soobin

"Gue yakin. Makanya gue minta bantu kalian buat lancarin rencana gue"

"Hahaha gue masih aneh aja sama rencana lo, kenapa lo justru gencar bikin biar dia yang benci Jennie, bukan sebaliknya" ungkap Renjun.

"Karena kalo sebaliknya bakalan susah buat gue, Jennie bucin parah sama pacarnya. Beda sama pacarnya yang kayak biasa aja ke Jennie, bahkan lebih temperamen gitu. Buktinya muka gue nih" ketiga sohibnya malah ngakak, denger penjelasan Hyunjin.

"Malu-maluin banget, cowok kalah sama cewek" ledeh Soobin, bikin Hyunjin ngegeplak kepala sohibnya.

"Sialan lo. Gue kalah juga cuma engga mau bikin Jennie benci sama gue"

SUNFLOWER [JENLISA] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang