•23•

2.1K 250 161
                                    

Selamat membaca
Jangan lupa komen, vote dan follow
.
.
.
.
.
.

Tap..

Tap..

Tap..

Tap..

Suara pantulan sepatu memantul, memekik keseluruh ruangan yang begitu temaram, lusuh dan sedikit lembab. Keadaan begitu hening, karena memang tempat tersebut letaknya lumayan jauh dari pemukiman warga.

Senyum smirk begitu jelas terlihat dari wajah lelaki yang saat ini tengah berjalan menghampiri gadis yang terikat dengan kepalanya masih tertutup kain berwarna hitam.

"Kalian bisa keluar, tetap pantau dari luar" ucap deep voice lelaki itu.

"Baik bos" empat pria suruhannya pun menuruti perintah lelaki itu, mereka bersama-sama keluar ruangan, meninggalkan tuannya dengan gadis yang tengah pingsan.

"Gue bakalan jadiin lo, milik gue seutuhnya" lirihnya sarkas. Tampak senyum licik muncul di bibirnya. Dengan perlahan, lelaki itu membuka kain yang menutupi wajah gadis itu.

***

"Pantesan kek ada yang janggal, taunya kunci mobil punya gue masih di gue. Ck gegara Lia nih ah, kagak ngingetin, bikin gue muter balik aja" umpat Jennie kesal, karena ia harus memutar arah mobil milik Lia ke rumah gadis pemilik eye smile itu.

Dengan kecepatan sedang, Jennie melajukan mobil milik Lia dengan tenang, tatapannya begitu fokus menatap kearah depan jalan.

"Nyalain musik ah, biar engga kerasa sepi nya" tangan kirinya pun mengotak-atik layar pemutar musik di mobil Lia.

"Busyet playlist nya galau semua, emang bener-bener unik junior gue. Padahal seharusnya dia bahagia dong, punya racap yang bucin banget ke dia. Dasar Julia aneh" gumam Jennie sedikit terkekeh.

Hingga setelah menemukan lagu yang tepat, ia pun akhirnya menyentuh tombol play, terdengar musik Ballad dari audio speaker mobil milik Lia.

Playing now : Benci - Utopia

Haruskah aku mencintanya
Bila hanya berikan duka?
Sepertinya aku bahagia
Satu sisi, aku menangis (menangis)

Aku pernah sangat berharga
Semua mata memujaku
Sampai kau datang dalam hidupku
Segalanya berubah

Jennie benar-benar menikmati alunan musik yang terdengar sedih, namun candu. Apalagi jika mengkhayati makna lirik lagunya, hal itu membuat mata Jennie sedikit berkaca-kaca.

"Ya ampun, nyesek banget liriknya. Lia bener-bener dah" gumamnya.

Hingga tak lama dari itu, ia pun sampai tepat di depan rumah Lia. Dahinya berkerut dikala melihat gerbang rumah Lia masih dalam posisi terbuka seperti sebelumnya. Ia pun bergegas melepas sealbelt nya dan lekas menuruni mobil berwarna biru milik Lia.

"Lah kok tas nya Lia bisa ada di bawah sini sih. Tuh anak kemana dah, masa kagak ngerasa ada yang jatuh" gerutu Jennie.

Kringg...kringgg
Terdengar bunyi ponsel berasa dari tas milik Lia, dengan segera Jennie pun merogoh tas tersebut untuk mengambil ponsel milik Lia.

"begoku<3 is calling" lirih Jennie, ia memutar bola matanya jengah setelah membaca nama kontak milik Ryujin di ponsel Lia.

"Halo yang, kamu baik-baik aja kan? Gak ada yang luka kan? Terus kak Jennie sekarang dimana? Dia udah pulang dengan selamat kan?" Jennie menjauhkan telinganya dari ponsel Lia, sungguh suara panik Ryujin kek orang teriak-teriak.

SUNFLOWER [JENLISA] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang