Selamat membaca
Jangan lupa vote, komen dan follow
.
.
.
.
.
.Ryujin merogoh saku celana nya, ternyata benda pipih yang ia bawa, tertinggal di dashboard motor milik ibunya, yaps Suzy lah yang meminta Ryujin agar menaiki motor miliknya dari pada motor retro milik Ryujin.
"Bunda, hape aku ketinggalan di dashboard motor. Aku ambil bentar ya" Suzy mengangguk mendengar penuturan Ryujin.
"Kak, pokoknya tungguin gue ya, jangan pada foto-foto duluan loh kalian" Lisa berdehem mengiyakan ucapan adiknya. Dengan segera Ryujin pun berlari keluar dari area taman.
Hingga akhirnya ia pun sampai di pintu masuk taman, dan hendak menyebrangi jalanan. Namun sebelum menyebrangi jalan, matanya menangkap sosok yang di kenal nya. Bibir nya tertarik ke atas.
"Kak Widian bener-bener dah, umur aja gede tapi kelakuan kek bocah" lirih nya, sampai akhirnya mata Ryujin kembali menoleh ke arah kanan dan kiri untuk memastikan bahwa ia sudah bisa menyebrang separuh jalan.
"PRIMA!!" Panggil Jennie dengan lantang, gadis itu hendak menyebrang untuk menghampiri Ryujin akan tetapi sebuah mobil sedan melaju cukup kencang dari arah kanan.
Ryujin yang melihat hal itu pun dengan sigap berlari menghampiri Jennie.
"AWASSS KAK!"
BRAKKK....SRREEETTTTT
Tubuh Ryujin terpental jauh akibat mobil sedan yang melaju cukup kencang menghantam tubuhnya. Jennie yang melihat tubuh Ryujin terkapar dengan kepala yang bersimbah darah pun berteriak histeris."PRIMAAAA!!!!"
Ketiga sahabat Jennie yang melihat Jennie berteriak histeris pun lekas buru-buru menyusul Jennie, ya karena Jennie berjalan lebih dulu dari pada ketiga sohibnya.
"Jen, ada apa? Prima kenapa?" Tanya Irene bingung, hingga akhirnya mata Irene membelalak, kala melihat tubuh seseorang yang ia kenal.
"Pri-prima Rene, primaa hiksss" Jennie lekas berlari menghampiri kerumunan, dimana orang-orang yang melihat kejadian itu lekas membantu Ryujin yang sudah tidak sadarkan diri. Dengan darah yang mengalir dari kepala nya.
Jennie menutup mulutnya, air matanya sudah membasahi pipi nya. Ia menggeleng kuat.
"GAK! GAK MUNGKIN! PRIMAAAA!" Teriaknya histeris.
"Prim-hiksss gue mohon bertahan lah" lirih nya, tangisan Jennie pecah, ia menopang tubuh Ryujin.
"ROJEH BURUAN TELPON AMBULANCE, GUE MAU NELPON SEULGI. LO JUGA TELPON BULAN" Irene udah kacau melihat Ryujin yang udah di pangku Jennie.
Sedangkan disisi lain, bunga pemberian Ryujin dan ibunya tiba-tiba terjatuh dari genggaman Lisa.
"Bentar, Irene nelpon gue"
"Solar juga nelpon gue, bentar ya"
"DIMANA?" ucap Seulgi dan Moonbyul bersamaan.
"..."
"IYA KITA KESANA SEKARANG" ucap mereka bersamaan, perasaan Lisa semakin tidak karuan, bahkan Suzy juga merasakan hal yang sama. Sedangkan Jisoo, ia terlihat kebingungan melihat wajah panik Seulgi dan Moonbyul.
"Lis" ucap Seulgi terhenti. Ia menghela nafasnya pelan.
"Prima kecelakaan, Lis" Suzy yang mendengar penuturan Seulgi pun, terkejut bukan main.
"Haha becandaan lo gak lucu ya, gue gak suka"
"Seulgi gak becanda Lis. Prima kecelakaan, di depan taman. Bahkan Jennie ada disana" dengan segera Lisa berlari gitu aja, sedangkan Jisoo ia lekas mendekap tubuh Suzy, wanita paruh baya itu sudah mulai meneteskan air matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUNFLOWER [JENLISA] ✓
Nouvelles"Kenapa gue harus bucin banget sih sama dia, udah cuek terus nyebelin lagi" - Jennie "Yaudah, gausah deket-deket gue, mending sono sama tembok aja" - Lisa •GxG area •bahasa non baku •homopobhic? minggir sana! •selow update Start 11-10-2021 End...