•19•

2.6K 292 173
                                    


Selamat membaca
Jangan lupa vote, komen dan follow

Selow update ygy
.
.
.
.
.


Tiiittt..tiiit...tiiit..
Suara elektrogam menggema di seluruh ruangan dengan nuansa putih itu, disana sudah ada Jennie karena Suzy dan Ryujin tengah mengurus administrasi perawatan Lisa.

Jennie menggenggam erat tangan lemah milik Lisa, tatapannya nanar menatap kearah racapnya, dimana lengan Lisa penuh dengan luka. Bahkan benturan keras membuat kepalanya harus di perban. Apalagi karena helm yang belum Lisa kaitkan membuat helm itu terlepas dari kepalanya.

Tapi untungnya, Lisa sudah melewati masa kritisnya, ia hanya membutuhkan waktu pemulihan untuk sadar. Akibat rangsangan obat dari dokter.

"Lo tau, gue gak baik-baik aja liat lo kayak gini" ucap Jennie sendu, sudah cukup banyak air mata yang Jennie keluarkan sejak tadi. Hingga membuat matanya sembab dan hidungnya memerah.

Tangan Jennie terus mengelus jari-jemari milik Lisa, dan menempelkan dipipi Jennie. Tatapan Jennie tak pernah lepas menatap wajah Lisa, dimana bagian bibir dan hidung tertutup oleh alat pernafasan.

"Lekas siuman ya yang, gue lebih milih lo cuekin dari pada liat lo kayak gini" ucap Jennie lirih, tangan Lisa ia kecup cukup lama bersamaan dengan air mata yang kembali menetes membasahi pipinya.

Ceklekkk..
Suara pintu terbuka, namun Jennie masih tepat dalam posisinya. Terlihat Suzy dan Ryujin berjalan menghampiri Jennie.

"Kak, gue anterin lo pulang dulu yuk, besok lo ada kelas pagi kan?" Jennie segera mengusap air matanya.

"Iya, tapi gue pengen disini nemenin Lisa" lirihnya. Suzy pun lekas memeluk Jennie dari samping.

"Biar tante yang jagain Lisa nak, besok kan kamu bisa kesini lagi" Jennie menggeleng pelan.

"Ijinin aku ikut jagain Lisa ya tante, besok subuh aku pulang minta jemput Yuna" Suzy mengelus lembut kepala Jennie.

"Yaudah kalo gitu, tante ijinin asalkan kamu gak absen kuliah, karena tante juga yakin Lisa gak bakalan suka liat kamu bolos" Jennie mendongak menatap Suzy, kemudian tersenyum dan mengangguk. 

"Makasih tan"

"Iya sayang"

"Yaudah kalo kak Jennie masih mau disini, aku pulang ya bun, buat ambil keperluan bunda sama kak Lisa" ucap Ryujin, sesekali matanya menatap jam tangan berbentuk kotak yang ada di pergelangan tangannya. Ternyata jam sudah menunjukkan pukul 23:30 wib.

Karena Ryujin mendapat telepon dari pihak kepolisian tadi pukul 22.00, saat ia hendak menjemput Jennie untuk mencari Lisa.

"Besok aja dek, ini udah terlalu larut, kamu juga nginep disini, besok subuh sekalian pulang sama nak Jennie, biar dia gausah minta jemput nak Yuna" ucap Suzy, membuat Ryujin mengangguk menurut.

"Yaudah, kalo gitu aku keluar bentar ya bun, mau beli minuman sama cemilan. Di minimarket depan" Suzy mengangguk.

Ryujin pun lekas keluar kamar rawat Lisa, tak lupa ia mengabari Lia karena sejak tadi ia tak sempat membalas chat dan beberapa panggilan dari racap nya.

Senyum simpul tercetak dibibir tipis milik Ryujin, ia merasa beruntung memiliki gadis seperti Lia yang selalu memahami nya begitu juga sebaliknya, ya meskipun Lia lebih tua setahun darinya itu tak masalah bagi Ryujin.

"Prima! Prim!" Teriakan terdengar nyaring, mata Ryujin menyipit melihat silue orang yang memanggilnya dari kejauhan.

Ketiga orang tersebut lekas berlari buat nyamperin Ryujin, ternyata Jisoo, Seulgi dan Moonbyul lah yang malem-malem begini ke rumah sakit.

SUNFLOWER [JENLISA] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang