•17•

2.7K 314 79
                                    

Selamat membaca
Jangan lupa vote, komen dan follow..

Setelah sekian lama akhirnya gue bisa lanjutin ini cerita, tapi maaf aja kalo selow update ygy..

.
.
.
.
.



Motor milik Lisa kini sudah berhenti tepat di depan gerbang rumah Jennie. Bahkan Lisa dapat dengan jelas melihat wajah kesal Jennie namun ia tak terlalu mau ambil pusing ya maklum sikap cueknya lah yang membuatnya seperti itu.

"Yaudah lo masuk sana" Jennie pun mendengus sebal.

"Mahesa nyebelin. Tau ah bye" Jennie pun melangkahkan kakinya memasuki gerbang rumahnya, Lisa yang menatap racapnya hanya menampilkan senyum tipisnya.

Ia tak langsung menjalankan motornya melainkan ia menatap punggung Jennie yang kian menjauh dari pandangannya, memastikan bahwa Jennie sudah memasuki rumahnya dengan aman.

Setelah itu, Lisa pun kembali menjalankan motornya menjauh dari kediaman Hareza, sedangkan Jennie yang mengintip Lisa dari jendela semakin kesal.

"LISAAAA NYEBELINNNNN! BUKANNYA DISUSULIN MALAH PULANG GITU AJA" teriaknya kesal, membuat Yuna yang ingin menaiki anak tangga pun terperenjat kaget.

"Kak Jennie bogel, lo bisa gak sih gausah teriak-teriak. Mau bikin gue jantungan apa ya" namun Jennie hanya menatap adiknya tajam, ia melangkahkan kakinya menaiki anak tangga, tak lupa bahunya ia gunakan untuk menyenggol Yuna cukup keras. Membuat tubuh Yuna kehilangan keseimbangannya dan hampir saja nyungsep kalo ia tidak dengan sigap memegang kuat gagang tangga.

"KAK JENNIE ANJING, GUE HAMPIR NYUNGSEP YA!" teriak Yuna ngegas, ia merasa emosi dengan Jennie. Namun Jennie, ia seakan tuli dan berakhir dengan menggrebakkan pintu kamarnya cukup keras.

"Puji Tuhan, punya kakak satu kelakuan minus banget" lirih Yuna, telinganya sudah ia tutup dengan kedua tangannya akibat ulah Jennie yang menggebrak pintu kamarnya.

Jennie yang berada di dalam kamar, ia lekas merebahkan tubuhnya, melempar tas nya ke sembarang arah dan memukul bantal nya dengan perasaan tak karuan akibat ulah Lisa.

"Nyebelin banget sih jadi orang" omelnya.

"Awas aja, besok gue gak bakalan mau dia jemput. Gue mau sama Sunghoon aja" ucapnya penuh kekesalan.

"Dah lah, mending tidur aja. Capek hati gue punya pacar macem Lisa"

Jennie pun menarik selimutnya dan menutupi tubuhnya, matanya sudah ia pejamkan dan tak lama dari itu tarikan nafasnya pun terdengar pelan namun tenang, ternyata ia sudah masuk ke alam mimpinya.





*****

Seperti ucapannya malam tadi, Jennie sudah berada di kampus nya bersama dengan Sunghoon. Bahkan ia juga berpapasan dengan Jeno dan kawannya yang lain.

"Selamat pagi cantik" sapa Jeno begitu genit bahkan ia tak segan mencolek dagu Jennie. Sunghoon yang berada di sebelah Jennie hanya menampilkan tatapan sinis nya ke arah Jeno.

Sedangkan tangan Jennie sudah mengusap berkali-kali dagunya akibat ulah Jeno.

"Apaan sih anjir, gausah nyolek-nyolek lo, gue bukan sabun colek" ucap Jennie ngegas. Namun Jeno hanya terkekeh.

"Widih, santai dong mbak nya. Gausah ngegas gitu" ucap Kristian sohib Jeno.

"Apa lo? Berani sama gue?" Ucap Jennie kearah Kristian, membuat pemuda itu ciut dengan tatapan tajam dari Jennie.

SUNFLOWER [JENLISA] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang