Senyuman Maut

260 19 0
                                    

Aku takut saat dengan sengaja melakukan kesalahan, tetapi ada yang lebih menakutkan dari itu, saat aku kehilangan-Nya dan itu karenamu.

***

Waktu menunjukkan pukul tujuh malam. Ini hari keduanya menjalankan peran sebagai seorang istri yang sebenarnya. Menyiapkan hidangan spesial buat suami yang lelah sepulang bekerja.

Indah bukan?

Dia sangat yakin, tinggal selangkah lagi dia pasti berhasil menjalankan misinya, kemudian akan hidup bebas tanpa ada bayang-bayang Rendy.

Semalam Aina sudah berhasil melancarkan aksinya. Menemani Rendy di tempat karaoke demi meredamkan emosi pria itu yang sempat kecewa terhadapnya. Namun, tanpa sepengetahuan Rendy dia telah berhasil melenyapkan semua bukti yang pria itu miliki. Yang selalu dijadikan alat untuk mengancamnya.

Lega rasanya, saat batu sandungannya telah berhasil dia singkirkan.

Tinggal rencana selanjutnya, membuat seseorang cinta mati kepadanya. Bukankah saat seseorang sudah jatuh cinta, dia akan merelakan segalanya? Dan, membutakan segalanya.

Semoga ini akan berlaku juga kepada Azlan—suaminya.

Suara mobil terdengar memasuki garasi, buru-buru dia bergegas membuka pintu. Menyambut hangat kedatangan suaminya yang lelah setelah seharian bekerja dengan senyuman manisnya.

Kalau kata Rendy dulu, senyum yang dimilikinya mampu membuat orang kecanduan. Sampai dia sering disamakan dengan serbuk putih yang sulit Rendy tinggalkan hingga saat ini. Pernah dengan konyolnya Rendy bilang, “Aku tidak mau kehilangan senyummu." Saat dia selalu bertanya kepada Rend,  kenapa tidak giat belajar hingga membuat Rendy selalu gagal dalam kenaikan semester.

Sebetulnya Rendy kakak tingkatnya di kampus. Dulu awal-awal dirinya baru masuk masih berjarak empat semester. Namun, kini hanya tinggal berjarak satu semester. Rendy punya tekad ingin mewujudkan misinya, yaitu lulus bersamanya kelak.

Aneh memang orang itu. Dia sampai heran, apa isi otaknya cuma ada dirinya saja.

Astaga! Malah ingat dia lagi. 

Dialah yang menjadi orang pertama melukiskan banyak warna di hidupnya. Warna-warna abstrak yang dia perjelas dengan janji-janji nikmat sementara.

Aina hanya korban dari waktu kesunyiannya yang kekurangan perhatian dari orang tua, hingga datang Rendy yang menjadi pelipur laranya saat tak ada orang tua di sisinya. Mereka—orang tua Aina masih ada, tetapi keberadaannya sulit dia temukan, mereka terlalu sibuk dengan dunianya masing-masing.

Kali ini dia berharap orang yang berdiri di depannya, yang membalas senyumnya dengan wajah lelah. Akan menjadi pengisi ruang kesunyiannya, memenuhi seluruh ruang kosong dengan kasih sayang yang akan diberikan.

“Bagaimana kerjanya, Mas?” tanyanya.

Azlan melirik Aina yang bersikap tak biasa kepadanya. Terhitung semenjak kemarin wanita manja itu berubah. Bersikap lebih manis dan bersahabat kepadanya.

Entah apa yang Aina mau darinya.

“Seperti biasa masih sama seperti kemaren.”

Aina hendak mencebik, tetapi urung dan berganti tersenyum yang lagi-lagi mengalahkan manisnya madu.

“Makan yuk Mas, aku udah buatin masakan yang sepesial.”

“Aku kenyang.”

“Ih! Si Om ya, nggak ngehargai banget, istri udah capek-capek masak malah nggak mau makan. Kurang perhatian apa coba? Sampai browsing di internet. Telpon ibu sama mertua buat belajar. Eh, taunya ditolak mentah-mentah. Dicicipin aja enggak, emang jahat si Om,” cerca Aina mendengar Azlan menolak untuk memakan hasil eksperimennya.

Dengan cepat Azlan membawa leher Aina hingga berada dalam apitan lengannya. Mengacak rambut lurus sebahu milik Aina hingga berantakan. Sedangkan sang korban hanya berteriak histeris tanpa bisa melawan.

“Nggak bisa dipancing dikit. Orang belum selesai ngomong udah ngegas. Awas panggil Om lagi, besok nggak bisa jalan kamu.”

Ucapan terakhir dari Azlan membuat Aina berdesir perih. Ada ketakutan setelah dia menangkap maksud ucapan Azlan. Meski bukan itu maksud Azlan. Memang dia berniatan untuk mengerjai Aina dengan mengikat kakinya, agar wanita itu tidak terlalu aktif. Sebab, perilakunya semenjak diajak pindah ke rumahnya suka membuatnya spot jantung.

“Aku kenyang kalau sudah makan masakan kamu, itu maksudku. Eh! Malah bengong. Jangan berpikir yang aneh-aneh, aku tak akan tega menyakiti gadis yang masih kecil sepertimu. Aku tahu apa yang ada di otakmu sekarang. Hm ... masih kecil otaknya mes*m.”

Baiklah, Aina anggap kultum alias kuliah tujuh menit dari suaminya ini sebagai bukti rencananya yang tinggal selangkah lagi akan berhasil. Sikapnya yang berubah ramah kepadanya bisa menjadi bukti jika Azlan—pria yang sering bersikap kasar dan dingin di awal, mulai bisa menerimanya sebagai istri.

Meski di matanya saat ini belum ada cinta.

“Siapa juga yang berpikiran mes*m, Om kali.”

“Ay!”

Aina malah semakin bergelayut manja di lengan Azlan. Hal yang selalu dia hindari sebelumnya.

“Iya-iya, Mas.” Panggilan yang suaminya inginkan. Sedari semalam memang itu yang diminta oleh suaminya.

Barulah suaminya tersenyum, yang baru dia sadari betapa tampannya saat di pipinya terlihat dua lesung yang dalam. Ini baru pertama kali setelah beberapa hari menikah, dia melihat gambaran lain di wajah suaminya. Seketika membuat hatinya iri melihat keindahan yang sebenarnya merupakan kelainan dari otot zygomaticus mayor. Namun, kelainan pada otot wajah yang di miliki suaminya itu menambah kesan plus, manis dan sedap dipandang.

Akan tetapi, jauh di lubuk hatinya Aina mengelak jika telah tumbuh benih-benih cinta untuk Azlan-suaminya. Dia masih mencari alasan yang tepat, untuk meyakini perasaannya saat ini.

Lagi pula dia terlalu takut, jika kenyataan akan mematahkan kembali hatinya. Seperti Rendy yang sempat ketahuan selingkuh darinya, hingga dia memilih meninggalkan pria itu dengan segudang penyesalannya.

Yang terpenting sekarang, bagaimana membuat suaminya cinta terlebih dahulu. Kalau soal perasaannya itu urusan belakang. Bisa diatur.

B

ersambung ...

Jangan lupa tinggalkan jejak!
Like dan komen di setiap babnya.

Mungkin ada pesan atau kesan yang ingin disampaikan?
Boleh.
Silahkan!

Saya ucapkan terima kasih. Karena masih mau membersamai hingga sejauh ini🙏


Ig: @efa_fujianty

Insecure TerinfrastrukturTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang