Sumpah 'ku mencintaimu
Sungguh 'ku gila karenamu
Sumpah mati hatiku untukmu
'Tak ada yang lain
Mati rasaku tanpamu
Henti nafasku karenamu
Sumpah mati, aku cinta ...
🎶🎶🎶Seventeen🎶🎶🎶
🍉🍉🍉
Sebulan berada di luar kota, sangat tidak terasa bagi Azlan jika waktu akan berlalu secepat ini. Proyek yang Rasyid percayakan kepadanya telah berdiri kokoh di hadapannya. Sebuah bangunan berukuran sepuluh kali enam meter dan berlantai dua. Di bagian atasnya dia bagi jadi dua bagian, sepertiga untuk ruangan tertutup yang diperuntukkan sebagai tempat penyimpanan barang dan sisanya lagi rooftop dengan beberapa kursi yang disediakan.Rooftop itu nantinya, bisa para siswa gunakan untuk bersantai sambil membaca buku yang di sediakan dipojokkan dekat dengan tangga. Dekorasinya juga sangat instagramable, sangat sesuai dengan kesukaan anak milenial jaman sekarang.
Di lantai bawah juga tak kalah menariknya. Di sepanjang kaca yang menjadi dinding di salah satu bagian, disediakan meja memanjang yang menempel langsung pada kaca, dan tentunya kursi-kursi untuk melengkapi.
Kalau kata anak-anak yang sekolah di sini, menjuluki Korean style semuanya. Sebab memang Rasyid terinspirasi dari negara itu, saat dirinya menonton Drama Korea. Begitu kata Rasyid dan Azlan bagian mewujudkannya.
“Nggak salah aku milih kamu,” ucap Rasyid menghampiri. Dia tersenyum, tangannya dimasukkan ke dalam saku celananya.
Tanpa sadar kelakuan sahabatnya Azlan itu mampu membuat para wanita meleleh di tempat. Hati Azlan sempat gamang, mengingat permintaan Bella yang pernah meminta Rasyid untuk bersedia menikahi Lita. Bersyukur Lita tidak mau, wanita itu berhasil menolak pria tampan di sampingnya. Jika saja Lita mau, yang pasti tak akan ada lagi kesempatan baginya untuk berjuang.
“Mangkanya pilih aku juga jadi suami Lita.”
Kali ini Rasyid menepuk bahunya. Terdengar pula tawa renyah dari bibir Rasyid. “Kamu itu nggak ada kapok-kapoknya. Padahal Lita udah nolak kamu berapa kali.”
Azlan tidak menyangkal, dia meringis membenarkan ucapan Rasyid.
“Sudah lupakan Lita, semenjak kamu di sini, kamu sudah berhasil mengalahkan pamorku. Anak-anak sini juga banyak yang ngefans sama kamu. Tuh lihat kerjaan mereka.” Rasyid menunjuk meja yang biasanya menjadi tempat santai mereka berdua, sudah dipenuhi dengan buket bunga dan makanan. Bahkan ada juga buket kopi sachetan.
“Aku sampai dikalahkan,” sesal Rasyid, tetapi berbanding terbalik dengan senyuman cerahnya.
“Serius?”
Rasyid mengangguk membenarkan dan Azlan hanya bisa menggeleng tak percaya.
“Kalau kamu mau cari istri, bisa milih di antara mereka.”
“Nggak ah, mereka masih bau kencur. Masih sekolah lagi. Memang kamu pikir aku pedofil.”
Perkataannya justru mendapatkan pukulan di bahu. Namun, memang sungguh kenyataan, bukannya Azlan mau sok jual mahal. Akan tetapi, penampakan siswa-siswa di sini masih terlalu kanak-kanak jika harus bersanding dengannya. Lagi pula dirinya tak ingin mengorbankan pendidikan mereka yang harus terputus.
“Di antara fans kamu, ada Bu Gurunya juga. Tuh, mereka lagi ngintipin kamu di jendela.”
Benar saja, ada dua guru yang sedang mengintip di balik jendela. Dan, mereka buru-buru menghentikan aktivitasnya setelah tertangkap basah.
Namun, tetap saja tidak ada yang menarik di mata Azlan. Hatinya sudah terpaut dengan Aina dan hadirnya Lita semakin menguatkan tentang kematian Aina yang tidak dia percayai hingga saat ini. Dia tetap dengan keyakinannya, bahwa Aina masih hidup. Dan, Lita bisa jadi adalah Aina.
Di antara warna-warni kertas buket. Pilihannya tertuju pada buket berwarna merah yang berisikan berbagai jenis snack. Bibirnya otomatis tersenyum, pikirannya pun langsung tertuju kepada Dzakka. Dia tidak bisa membayangkan, bagaimana bahagianya anak itu jika mendapatkan hadiah seperti ini.
Dzakka pasti akan tertawa senang. Bayangannya saja sudah seindah ini, bagaimana jika itu kenyataannya. Ah, Azlan jadi tidak sabar menunggu anak itu kembali ke rumahnya.
Tunggu!
Bukankah dia bisa menemui Dzakka di toko. Meski dengan resiko yang sangat berbahaya, yaitu mendapatkan lirikan tajam dari mamanya.
“Gus, aku pergi dulu.”
“Lah, mau ke mana?”
“Mau cari makan, bentar lagi waktu anak-anak istirahat. Katamu tidak baik jika aku berada di sini saat mereka keluar dari ruangannya.”
“Ah, iya baiklah. Aku lupa. Cepat pergi, memang tidak dianjurkan ada pria di sini. Di sini lingkungan khusus wanita. Aku akan kembali ke pesantren dulu, kalau kamu mau ikut, ikutlah denganku. Ke rumah Abi saja. Kita makan siang di sana!”
“Tidak, Gus. Aku juga ada keperluan di luar.”
“Jangan bilang kamu ngintipin anak orang kerja lagi. Inget dosa Lan, nggak boleh diterusin kebiasaan kamu itu,” ucap Rasyid memperingatkan, seakan dia tahu maksud terselubung dari senyum Azlan.
Sayangnya rencana Azlan sudah terbaca sebelum terlaksana, tetapi dia tetap melancarkan aksinya. Dia mengendarai mobil membelah jalanan aspal di bawah terik matahari. Meski harus terjebak kemacetan di beberapa titik karena ada perbaikan jalan, tak menyurutkan semangatnya sedikit pun.
Perdebatannya tadi pagi tak membuatnya takut, sebab niatnya kali ini hanya ingin menemui Dzakka. Azlan merasa kasihan, mengingat anak itu lahir tanpa kehadiran seorang ayah. Dzakka memang sudah yatim sejak dalam kandungan. Itu sebabnya dia sangat menyayangi anak itu, bahkan dia tidak akan segan-segan untuk menganggap Dzakka sebagai putranya sendiri.
Dalam Islam, menyantuni dan memelihara anak yatim sangat dianjurkan. Kalau tidak salah Azlan pernah mendengar, jika seseorang yang memelihara dan mencintai anak yatim bisa meraih peluang masuk surga dan berdekatan dengan Rosulullah SAW.
Itulah salah satu alasan Azlan menyayangi Dzakka, bukan karena semata-mata anak itu anaknya Lita. Lalu dengan memperalat Dzakka agar bisa dekat dengan mamanya. Sungguh bukan itu maksud Azlan, kalaupun Lita bisa dekat dengannya berkat Dzakka, Azlan anggap itu bonus dari Allah SWT.
Bersambung ...
Jangan lupa tinggalkan jejak!
Terima kasih semuanya

KAMU SEDANG MEMBACA
Insecure Terinfrastruktur
Roman d'amourKisah tentang wanita yang harus menanggung akibat dari pengaruh negatif pacaran. Berusaha untuk memperbaiki diri, tetapi berakhir sia-sia. Hidupnya hancur ketika dia telah hamil dengan pria lain sebelum menikah. Takdir semakin rumit, dia telah dijod...