"Arrizal Bagas Haryagzha, lelaki berusia 27 tahun yang hilang setelah pulang bekerja di tanggal 22 Oktober akhirnya ditemukan pada tanggal 25 November, hari ini.
Bagas diculik, disandera, dan disiksa selama 34 hari oleh seorang perempuan sebayanya, teman semasa kuliah Bagas sendiri, Valencia Herrera, seorang direktur muda dari perusahaan besar—Reinaldo Group.
Motif penculikan dan penyiksaan adalah rasa dendam yang dipicu oleh cinta bertepuk sebelah tangan.
Tersangka merasa dirinya adalah orang yang paling mencintai korbannya, Bagas. Tidak rela Bagas berakhir menikah dengan wanita lain yang bukan dirinya.
Valencia dilaporkan ke polisi oleh saudara kembarnya sendiri, Valeria, berkat informasi tersembunyi yang didapat Valeria dari juru masak Valencia sendiri.
Bagas sendiri, langsung dilarikan ke rumah sakit setelah ditemukan dengan keadaan yang sangat lemah karena pengaruh depresi, kurang nutrisi, dan dugaan kelebihan mengonsumsi obat perangsang dosis tinggi.
Terancam pasal berlapis, kini Valencia terpaksa mendekam di balik jeruji besi sambil menunggu putusan hakim."
Seorang pembawa berita lelaki menekan setiap kalimatnya guna menambah kesan serius pada berita terkini yang tengah ia bacakan. Sumber suaranya adalah televisi milik Jessa, sahabat Valencia. Dan Jessa, merasa rohnya seperti mau lepas dari tubuh setelah menonton berita barusan. Secangkir kopi di tangan tak jadi diseruput, telanjur dikesimakan berita yang mempertunjukkan orang dikenal.
"Ya Tuhan... gila ya temen kamu itu," celetuk suami Jessa tak habis pikir. Mereka tengah menonton berita bersama.
Jessa masih bergeming diam. Belum dapat bergerak, sibuk mencerna semua yang tersuguh di layar kaca. Valencia yang ditarik lima orang polisi terekam dan terpampang di layar besar TV mereka.
Lalu Valeria, kembaran Valencia yang Jessa kenal betul meski tidak akrab, bicara singkat di depan rumah sakit dengan kacamata hitamnya, di depan para pers setelah Bagas dimasukkan ke dalam rumah sakit (sebelum kedatangan Alma).
"Saya sangat bersyukur masih bisa menyelamatkan Bagas. Dan maaf sekali saya sampaikan, saya gak bisa mengizinkan Bagas untuk difoto atau direkam karena demi menghargai privasi Bagas dan keluarganya. Kalau keluarganya udah datang, nanti itu tinggal keputusan dari keluarganya saja, mau diliput atau tidak."
"Terus gimana tentang Valencia, kembaran Mbak sendiri? Apa berat melaporkan saudara sendiri, Mbak?"
"Pasti berat. Tapi salah tetap salah, hukum tetap hukum. Saya serahkan semua urusan Valencia ke pihak berwajib. Ya udah, terimakasih, ya. Saya mau masuk dulu. Minta doanya supaya Bagas cepet sembuh, ya. Makasih."
Sebuah senyum pendek terkembang di bibir Valeria ketika mengucapkan terima kasih kepada para pemburu berita. Ia mengakhiri ujaran cepat-cepatnya sebelum balik badan untuk memasuki gedung rumah sakit guna mengurusi Bagas.
Sekali lagi, tayangan itu direkam sebelum kedatangan Alma dan Evi ke rumah sakit. Tapi hanya berbeda satu jam saja sebab para pengumpul berita begitu cepat menyebarkan informasi mereka ke siaran-siaran televisi Indonesia.
Sementara Jessa dan suaminya, masih membeku belum dapat bersuara. Setelah ini, akan menghubungi Lila dan Anna. Mereka akan membahas cerita ini sampai pagi jika diperlukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
34 DAYS HOSTAGE ✔️
Mistério / SuspenseHilang setelah bekerja, tidak pulang selama 34 hari, meninggalkan istri yang sedang hamil besar, Bagas akhirnya ditemukan dengan keadaan linglung, mengenaskan, tetapi masih bernyawa meski sangat lemah. Adalah Valencia, yang secara tidak manusiawi me...