29 - Final Trial

726 97 83
                                    

"Mengadili, satu, terdakwa Valencia Herrera alias Valencia, alias Vale, telah terbukti secara sah dan meyakinkan, bersalah melakukan tindak pidana penculikan, penyanderaan, penganiayaan—yang mengakibatkan penyakit, dan perkosaan.
Dua, menjatuhkan pidana terhadap terdakwa tersebut dengan pidana penjara selama 27 tahun.
Tiga, menetapkan masa penangkapan dan penahan yang telah dijalani oleh terdakwa, dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan kepadanya.
Empat, menetapkan agar terdakwa tetap ditahan.
Lima, menetapkan barang bukti nomor 1 sampai nomor 16 dimusnahkan, nomor 17 sampai 20 dikembalikan kepada saksi Valeria Hellena, nomor 21 dikembalikan kepada saksi Alfian Suhardiman."

"Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan majelis hakim pada hari Jumat, tanggal 6 Januari 2022, oleh ...."

Melewati pertimbangan hakim yang amat dalam dan hati-hati setelah melakukan tiga kali persidangan, demikianlah putusan yang hakim ketua bacakan dan diikuti ketukan palu pada akhirnya.

Persidangan terakhir ini berjalan hampir tiga jam, melewati banyak tahap dari pembacaan dakwaan oleh jaksa penuntut umum yang kali ini tidak lagi dibalas Eksepsi (nota keberatan) dari penasihat hukum Valencia. Lalu tahap pembuktian, yaitu pemeriksaan barang bukti oleh majelis hakim yang memakan waktu sekitar satu jam. Juga, kesaksian seorang Saksi Mahkota, yaitu Alfian alias Fian selaku saksi utama paling berani dalam kasus penyanderaan dan penyiksaan yang dilakukan majikannya.

Tuntutan oleh jaksa penuntut umum sempat dibalas dengan Pledoi (nota pembelaan) oleh penasihat hukum Valencia, dan kemudian dibalas lagi dengan Replik (jawaban atas Pledoi) oleh jaksa penuntut umum, kemudian ada lagi Duplik (tanggapan atas Replik) oleh Valencia dan penasihat hukumnya.

Namun akhirnya, kebenaran tetaplah kebenaran. Penderitaan Bagas dibalas Tuhan dengan keadilan yang diperoleh cukup mudah. Semua huru-hara persidangan berakhir dan putusan hakim yang dinanti-nanti telah ada. Ruang sidang riuh, tepuk tangan bergemuruh di dalam dan luar ruangan tatkala putusan gamblang dibacakan.

Valencia dengan raut datarnya, menggigit gigi geraham. Di tengah gelora kemenangan pihak Bagas, ia menahan-nahan emosi beragam. Dalam hati tidak percaya betapa ia kembali kalah di medan perebutan hati Bagas. Mengapa tidak ada yang memihaknya selain pengacara yang telah dibayar? Itu pun tidak telalu berguna sebab si pengacara hanya membantu Valencia mendapatkan hak-hak kemanusiaan atau diringankan hukuman, tapi tidak benar-benar membelanya yang 'mencintai' Bagas.

Ah, susah sekali memahami otak psikopat Valencia yang sudah tidak waras.

Sedangkan Bagas, duduk di bangku cukup belakang bersama istri, orangtua, serta para mertua. Menggunakan celana hitam, jaket hitamㅡdengan kaus dalaman jingga, kacamata -3,75 untuk membantu melihat lebih jelas, juga masker hitam untuk menutupi wajah dari mata-mata kamera dan manusia.

Dari balik kacamata, Bagas menatap datar punggung Valencia yang duduk di tengah ruangan, tepatnya di muka meja para hakim di depan sana. Benaknya dipenuhi kecamuk benci yang tak terkira. Namun di balik masker itu, wajah Bagas tidak mengekspresikan apa-apa seakan telah mati rasa.

 Namun di balik masker itu, wajah Bagas tidak mengekspresikan apa-apa seakan telah mati rasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
34 DAYS HOSTAGE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang