6 TAHUN telah berlalu setelah kejadian yang begitu tabu untuk dibicarakan namun nyata dalam keadaan. Arrizal Bagas Haryagzha, kini sudah berusia 33 tahun, dengan istrinya Alma Hanum Shamira yang berusia 31 tahun.
Bagas masih bekerja di perusahaan ekspedisi yang sama, namun jabatannya sudah naik dan berubah. Bukan lagi sebagai Accounting Manager bergaji 4.500.000 per bulan tetapi Sales Manager bergaji 19.000.000 per bulan.
Mungkin bagi sebagian orang, dalam 6 tahun, itu bukan suatu perkembangan yang pesat. Namun bagi orang-orang seperti Bagas dan keluarganya, itu sudah lebih dari sekadar naik kelas.
Alma? Sudah punya brand kosmetik sendiri. Nama brand-nya adalah Shamira Cosmetics. Omset per bulan biasanya menyentuh angka 15 hingga 20 juta dengan total keuntungan berjumlah 40% darinya.
Bagas dan Alma kini sudah memiliki 2 orang anak. Yang pertama, tentunya Andhra Nabastala Kaivan, yang kini berusia 6 tahun. Yang kedua, perempuan, namanya Anggisela Renjana Swastamita, usianya genap 3 tahun bulan lalu.
Ya, umur kejadian itu berkesinambungan dengan umur Andra. Mungkin sudah ada yang lupa, namun Andra lahir saat ayahnya disandera di hari ke-22. Sementara Anggi, lahir tiga tahun kemudian setelah ayahnya sudah lebih bisa menerima diri dan tidak terlalu malu lagi pada penghuni bumi.
Tentu saja, anak-anak itu tidak tahu apa-apa tentang hal yang terjadi pada orangtua mereka 6 tahun silam. Mungkin nanti, kalau sudah besar.
Penyakit Bagas masih ada. Itu sudah permanen. Pria itu tidak bisa naik tangga tanpa terengah-engah dan berdebar-debar di akhirnya. Tidak boleh dikagetkan tentang sesuatu yang memiliki emosi kuat. Tidak boleh masuk angin. Tidak boleh salah-salah makan supaya kepalanya tidak sakit. Sering sesak napas. Sering nyeri dada. Sering merasa ada yang menekan dadanya. Pernah beberapa kali pingsan ketika terlalu banyak pekerjaan dan pikiran.
Kendati demikian, Bagas tak pernah mengeluh. Alma juga tak pernah bersungut. Paling-paling, Bagas kerap meminta maaf pada Alma karena merasa sering merepotkan istrinya. Namun, cinta Alma terlalu besar untuk Bagas. Ia tidak keberatan, justru semakin menyayangi suaminya.
Fikar? sudah seperti Ayah kedua, khususnya untuk Andra. Di masa-masa sulit Bagas dan Alma, Fikar selalu hadir sebagai tetangga, sahabat, dan malaikat? Hm, bisa dikatakan begitu. Malaikat dari Sumatera.
Rumah Fikar sudah pindah, tak lagi di Jakarta, melainkan di Bandung. Ia menikah dengan seorang gadis Bandung setahun yang lalu. Namanya Lestyaningrum, lebih akrab disapa Esty.
Bagas dan Alma, sudah pindah rumah juga. Tidak lagi mengontrak, melainkan mengkredit sebuah rumah empat kamar. Masih di wilayah Jakarta Barat dan lebih dekat dengan tempat kerja Bagas.
▪️▫️▪️▫️▪️
Seunit mobil berwarna putih baru saja meninggalkan suatu bangunan kantor yang terletak di wilayah Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Itu Bagas yang tengah mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Tidak suka kebut-kebutan kecuali sedang dalam keadaan super terdesak.
Suara ponsel pada saku kemeja berdering panjang, segera ia mengenakan earphone bluetooth-nya. Tidak boleh menggunakan ponsel saat membawa kendaraan. Bagas menganut paham itu dengan baik. Bisa dibilang, Bagas ini sangat taat akan aturan. Baik aturan agama, sosial, lingkungan, dan aturan-aturan umum lainnya.
"Halo."
"Halo, Gas. Udah pulang kerja?"
"Udah, baru aja. Ini lagi di jalan. Kamu udah selesai dari luar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
34 DAYS HOSTAGE ✔️
Misterio / SuspensoHilang setelah bekerja, tidak pulang selama 34 hari, meninggalkan istri yang sedang hamil besar, Bagas akhirnya ditemukan dengan keadaan linglung, mengenaskan, tetapi masih bernyawa meski sangat lemah. Adalah Valencia, yang secara tidak manusiawi me...