Mencintai seseorang bukanlah dosa. Tidak bisa membalas cinta seseorang juga bukan dosa. Cinta itu masalah perasaan, menentukannya pun hak semua manusia. Cinta itu selalu masuk akal selama dirasakan dengan wajar dan diekspresikan dengan indah.
Yang tidak masuk akal jika memaksa orang lain mencintai seseorang yang tidak ia inginkan, atau memaksa orang yang kita cintai untuk membalas cinta kita, atau mengancam jahat bila mereka tidak berkenan membalas cinta kita. Itu salah. Apalagi, jika menghalalkan segala cara.
Hari ke-7 penyanderaan. Pukul 1 siang.
Bagas duduk di tengah ranjang ditemani Valencia. Duduk dengan gaya orang putus asa. Bukan sekadar gaya, dia memang sudah putus asa.
Selesai buang airㅡtidak usah tanya besar atau kecil karena sama saja. Valencia akan selalu mengikuti ke dalam kamar mandi sebab takut lelaki itu kabur dengan segala cara.
Borgol rantai panjang dilepaskan sebab harus ke kamar mandi, lalu seperti biasa, diganti borgol pendek. Kali ini Valencia berbaik hati untuk memborgol tangannya di depan, tidak ke belakang. Namun setelah kembali dari kamar mandi, kedua kaki Bagas harus dibelenggu lagi dengan borgol rantai yang disangkutkan pada tiang ranjang kokoh nan kuat.
*tok tok tok
"Makan siangnya, Nona!" seru seorang pembantu Valencia dari luar kamar.
Valencia tersenyum. Mengusap punggung polos Bagas sekilas sebelum turun dari ranjang tuk mengambil makan siang pujaan hatinya.
Setelah pintu terbuka, bergegaslah kedua pembantu lelaki Valencia. Mereka mendorong meja beroda, mengantarkan makanan-makanan, lantas mengaturkannya di meja makan khusus yang ada di kamar tersebut.
Melihat pergerakan dua pembantu lelaki yang akan masuk, Bagas menggerakkan tangan terborgolnya, meraih selimut, mau menutupi tubuh polosnya dengan selimut. Lalu kembali duduk dengan gaya putus asa yang sendu.
Salah satu dari pembantu Valencia berusia 25 tahun ituㅡJody namanya, menatap Bagas. Mencuri-curi pandang sembari mengatur makanan. Ia selalu memerhatikan Bagas, tapi tak pernah sekalipun dapat berbicara dengan si sandera majikan.
Berbeda dengan Jody, pembantu satunya lagi yang bernama Hendra tidak terlalu ambil pusing pada Bagas. Yang penting, uang gaji plus uang tutup mulut dari Valencia mengalir deras ke rekeningnya.
Tidak lama kemudian, pekerjaan Jody dan Hendra pun selesai. Mereka minta izin untuk ke luar kamar. Dan... kembali lagi, tersisa Bagas dengan Valencia saja, ditemani menu makan siang yang sungguh memanjakan lidah, tapi tetap terasa hambar di lidah Bagas.
Valencia tersenyum senang melihat menu makanan mereka. Duduk di tepi ranjang, merapatkan meja yang ringan tersebut hingga menempel pada sisi samping ranjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
34 DAYS HOSTAGE ✔️
Gizem / GerilimHilang setelah bekerja, tidak pulang selama 34 hari, meninggalkan istri yang sedang hamil besar, Bagas akhirnya ditemukan dengan keadaan linglung, mengenaskan, tetapi masih bernyawa meski sangat lemah. Adalah Valencia, yang secara tidak manusiawi me...