Kisah dari seorang Saint Suppapong yang terpaksa menikah karena dijodohkan dengan seorang Zee Pruk yang tegas dan sedingin kulkas, apakah pernikahan mereka akan bahagia dan mereka berakhir saling mencintai atau malah sebaliknya ?
Penasaran kan, mari...
Selamatmembacasemuanya, maaf kalo kurang feel sama ceritanya aku hanyalahpenulisbaru yang kekuranganinfirasi /hueee 🤧
ZaintSee Your Areaaa !!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lucas melirik saint yang masih setia terikat di kursinya, tak ada suara sedikitpun yang keluar dari mulut saint sejak beberapa menit lalu. Aura mendominasi keluar menusuk diri saint yang hanya mampu menunduk takut, saint hanya diam tak berkutik sedangkan otaknya melayang memikirkan cara untuk bisa segera keluar darisana. Tidak ada sedikitpun terlintas di benak saint kalau lucas akan kembali, ini benar benar membuatnya syok dan takut.
" Apa kau akan terus diam ? " Tanya lucas mengarah pada saint yang terus menerus menunduk
Saint tetap bungkam membuat lucas terkekeh dan mulai berjalan mendekati kursi saint
Tap...
Tap...
Tap...
Lucas berjongkok di hadapan saint yang masih tetap betah menunduk, ia tersenyum sinis menatap saint yang kembali ketakutan sama persis seperti dulu. " Kau masih takut padaku ?", tangan lucas ia arahnya untuk menggapai dagu saint sehingga sang empu langsung mendongak. Mata mereka saling menatap mengantarkan rasa rindu dan benci yang tertahan, saint segera memalingkan mukanya tidak mau menatap lucas.
Lucas segera melepaskan ikatan yang ada di tangan saint, ia menyentuh tangan saint yang memerah karena ulahnya. Ia usap dengan lembut dan ia cium berkali kali " Apa kau masih marah padaku baby ?"
Saint tetap tidak mau menjawab, perlahan air matanya menetes membasahi tangan lucas yang masih setia menggenggam tangannya " Kenapa kau kembali ?" Tanyanya
Lucas tersenyum menatap mata saint yang basah oleh air mata, ada rasa sesak di dadanya saat mengetahui saint tidak menginginkan dia kembali. Tapi lucas tetaplah lucas, dia tidak perduli meskipun saint pada akhirnya menolak untuk kembali pada pelukannya.
" Untuk memilikimu kembali tentunya, aku cukup menyesal telah meninggalkanmu saat itu saint " lucas mencium telapak tangan saint yang berkeringat di genggamannya
Saint menggenggam tangan lucas sambil menggeleng keras " Tidak, luke. Aku sudah punya suami, aku juga akan segera menjadi seorang ibu. Aku mohon kembalilah "
Tatapan lucas yang tadi menyendu berubah menjadi beringas saat mendengar pernyataan saint " Apa itu penting bagiku ? Aku bisa menjadi ayah yang baik untuk anakmu, jadi kembalilah padaku dan tinggalkanlah dia " perkataan lucas yang tadi sedikit meninggi berubah pelan saat melihat air mata saint kembali turun
