Kisah dari seorang Saint Suppapong yang terpaksa menikah karena dijodohkan dengan seorang Zee Pruk yang tegas dan sedingin kulkas, apakah pernikahan mereka akan bahagia dan mereka berakhir saling mencintai atau malah sebaliknya ?
Penasaran kan, mari...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi yang cerah secerah mentari ini zee sedang bersiap siap untuk pergi ke kantor, dengan cepat ia memasang dasi asal asalan dan berlalu pergi menuju meja makan. Saint yang sedang menyusun makanan hanya menggelengkan kepalanya melihat sang suami berjalan cepat menuruni tangga
" Sayang kok gak bangunin aku si ?" Seru zee setelah duduk nyaman di kursi makan
Saint mendelik kesal kearah suaminya " Maaf maaf aja ya, aku udah bangunin kamu dari jam 6 pagi tapi kamunya aja yang pelor "
Zee langsung cengengesan mendapat pengakuan dari istrinya, dan dengan cepat dia segera memakan masakan yang sudah istrinya sediakan di dalam piring, rasanya masih tetap sama benar benar sangat lezat saat dinikmati. Setelah selesai zee segera membawa tas jinjing miliknya dan mendudukan diri di sofa sambil memasang sepatu
" Hey tunggu ", saint mendekati zee yang sedang sibuk memakai sepatu " Masa direktur bajunya awut awutan gitu malah gak cool tau ". Saint segera merapikan baju serta dasi suaminya agar terlihat rapi
Zee yang melihat saint fokus merapikan dasinya tersenyum dan mengusak rambut istrinya gemas " Aku berangkat dulu ya sayang ", zee mencium kening saint dan segera memasuki mobil yang sudah sang sopir siapkan sejak tadi
Seminggu telah berlalu semenjak mereka pulang dari honeymoon, sekarang mereka kembali ke aktifitasnya seperti semula yaitu bisnis dan syuting. Btw mereka juga sudah pindah ke mansion yang baru dan tentunya lebih besar, mansion yang sengaja zee beli pake uang sendiri untuk hadiah pernikahan mereka. Sedangkan mansion yang dulu mereka ubah menjadi panti asuhan, karena saint sangat menyukai anak kecil jadi zee berniat mengubahnya agar saint tidak kesepian saat pulang kerumah, orang tua mereka juga tidak keberatan dengan keputusan anaknya malah mereka merasa bangga dan ikut senang dengan keinginan dari anak menantunya. Setidaknya setiap anak akan mereka rawat dengan baik tanpa harus meminta minta uang setelah mereka dewasa nanti, tapi tentu saja panti itu bukan sekedar panti karena mereka juga mendirikan sekolah kanak kanak agar mereka mulai belajar sejak dini, kebanyakan anak anak yang tinggal disana adalah balita berumur 3-5 tahun atau bayi sekitar 8 bulan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
