epilogue

1.2K 143 31
                                    

Gadis itu terbaring dengan luka jahitan kepala yang belum kering. Matanya tertutup dengan damai dan detak jantungnya tidak stabil, dan dia tak sadarkan diri.

Katrina menyandarkan punggungnya di dinding kamar rumah sakit yang tampak begitu bersih dan dingin, air matanya perlahan turun. Hatinya mencelos saat menyadari segala hal yang ada di hadapannya.

Anak gadisnya terbaring koma.

Vigi Townsley, gadis periang yang baru saja pulang bersama kekasihnya dari bar itu mengalami kecelakaan hebat. Sementara kekasihnya? Dia sadar, namun dalam keadaan hilang ingatan.

Ya, setelah hampir satu bulan lelaki itu mendapatkan ingatannya, dia lagi-lagi harus kehilangan ingatan itu setelah kecelakaan kedua yang menimpanya.

Singkatnya Calum Hood terkena amnesia untuk yang kedua kalinya.

"Aku benar-benar bingung, tapi aku mohon Mom, jangan menangis di hadapanku." Katrina menoleh. Dia mendapati sosok Calum tengah berdiri dan siap untuk merangkulnya.

"Tapi ini aneh Calum. Dan kenapa harus kau yang terkena amnesia lagi?" Katrina menyimpan pertanyaan beberapa jam lalu.

"Aku sama sekali tak tahu Mom."

Katrina tahu tentang segalanya. Bahkan dia membantu Vigi untuk menyembunyikan masa lalu Calum selama beberapa waktu. Perasaan seorang ibu tak pernah bisa di bohongi, begitu pun ketika Vigi memintanya untuk membiarkan hubungan itu terjalin dengan sendirinya. Bukannya Katrina ingin membuat Jack marah, tapi bukankah kebahagiaan Vigi adalah hal terbaik yang harus diwujudkannya?

"Calum, apa yang kau ingat tentang keluargamu?" Katrina mencoba mencari tahu apakah ingatan Calum benar-benar hilang atau tidak.

"Aku tak ingat Mom. Aku hanya mengingat wajah Vigi. Beberapa kenangan tentang kami, saat menatap langit malam bersama, saat kami pergi ke pantai, dan mungkin ketika kami bertemu di tempat ini."

"Amnesia. Kau terkena amnesia lagi, Calum." Katrina mencoba menyeka air matanya, dia tak menyangka bahwa akhirnya akan jadi seperti ini. Bukan hal ini yang dimaksud, dia hanya ingin membuat Vigi bahagia bersama Calum meskipun Jack pernah melarangnya. Tapi kenapa Calum lagi-lagi harus terkena amnesia dan putri kecilnya terbaring koma?

"Mom! Lihat!" Calum berseru, seketika membuat Katrina menoleh kearah Vigi dan mendapati tangan gadis itu mulai bergerak perlahan seakan memberikan respon. Alat pendeteksi detak jantungnya pun menunjukkan kemajuan signifikan.

"Vigi," Katrina berbisik pelan. Kelopak matanya bergerak perlahan, nyaris terbuka. Bibirnya sedikit bergetar. Vigi mencoba menyesuaikan pandangannya pada dinding putih dan sinar dari lampu yang menyilaukan.

"Calum Hood." Vigi akhirnya membuka suara. Dia memandang kearah Calum dan tersenyum lebar.

"Vigi?" Calum mendekat beberapa langkah, Vigi nyaris menarik Calum dalam pelukannya seolah mereka baru saja berpisah dan akhirnya dipertemukan kembali.

"Vigi," Katrina menyela, merasa ada yang aneh dalam diri Vigi. Kenapa hanya Calum yang menjadi pusat perhatian Vigi sementara dirinya sedang berdiri jauh lebih dekat kepadanya dibandingkan Calum?

"Kau siapa?" Vigi mendesah.

"Cal, ada yang tak beres." Katrina menatap kearah Calum, dia tahu Calum hilang ingatan, tapi setidaknya dia ingat siapa Katrina.

"Ini Mom. Kau tak ingat? Aku Ibumu, Vi." Katrina menyentuh kedua tangan anaknya sambil menangkupnya, mengeluskan tangan itu ke pipinya.

"Mom, sepertinya aku perlu memanggilkan dokter." Calum mengambil inisiatif, dia berjalan pergi sebelum Katrina sempat menjawab.

Ruangan itu terselimuti keheningan. Vigi berkutat dengan pikirannya, dia sama sekali tak ingat siapa wanita yang bersamanya. Gadis itu hanya mengingat satu orang, yaitu lelaki yang pergi bersamanya saat kecelakaan, namanya Calum. Dan Vigi yakin, Calum adalah kekasihnya.

"Mohon maaf Nona Townsley, boleh saya periksa sebentar?" beberapa saat kemudian si dokter pun muncul dan mulai memeriksa Vigi sesuai prosedur.

"Dok, apa anak saya kehilangan ingatannya?" Katrinya menyela, mencoba mencari kepastian.

Dokter pun mengerutkan keningnya, "Nona Townsley, bisa Anda jelaskan bagaimana Anda bisa sampai disini?"

"Aku pulang dari bar bersama kekasihku, lalu seekor anjing melintas di depan mobil kami dan aku hilang kendali."

Jawabannya benar, Katrina bahkan berharap bahwa Vigi tidak kehilangan ingatannya.

"Berarti Anda bisa menyimpulkan, tangal berapa sekarang ini?" dokter kembali bertanya.

"25 Juni 2015?"

Dokter menggeleng, "Dia kehilangan ingatan sementara. Ingatannya hanya terpaku sampai kejadian dimana dia kecelakaan. Nyonya Townsley, kami bisa memberikan perawatan untuk mengembalikan ingatan putri Anda." pria paruh baya itu menjelaskan pada Katrina. Namun perempuan itu hanya mengangguk pelan.

"Aku sudah cukup dengan Calum yang amnesia, dan sekarang kau? Astaga Vigi." Katrina memeluk tubuh Vigi. Hatinya seakan kembali hancur untuk kali kedua, setelah kepergian Jack, kali ini Vigi harus tertimpa musibah yang bahkan tak pernah Katrina bayangkan.

"Mom, biar aku yang jelaskan, okey?" Calum berusaha menengahi. Dia tahu, hanya sosoknya yang diingat oleh Vigi.

Katrina pun menyeka air matanya lalu mempersilahkan Calum mengambil posisinya.

"Hey, kau masih bingung?" Calum tersenyum pada Vigi saat Katrina telah pergi.

"Dia siapa sih Cal? Apa maksud semua ini?"

"Dia ibumu. Aku mengingatnya lewat potongan-potongan kecil memoriku. Kau sama sekali tak ingat tentangnya?" Vigi menggeleng.

"Aku hanya mengingatmu, Cal."

"Dan apa yang kau ingat tentangku?"

"Janji yang pernah kita buat?"

"Kau bisa menyebutkannya untukku?"

"Would you lose your mind if I lost mine too?"

"Astaga, itu kalimat yang pertama kali aku ingat setelah kecelakaan, Vi. Aku ingat namamu dan aku ingat kalimat itu."

Vigi tersenyum, "Apa kau juga amnesia?"

"Ya, aku terkena amnesia sama sepertimu." Calum menjawabnya dengan nada antusias. "Tapi kau harus menyembuhkan dirimu selama satu minggu. Kau sempat koma, Sayang. Maka dari itu aku sadar lebih dulu." imbuhnya lagi.

"Tapi kenapa hanya kau yang ada di ingatanku? Kenapa aku sama sekali tak ingat siapa Ibuku dan keluargaku?"

"Mungkin, karena ingatanmu hanya tercipta untukku." Vigi menatap kearah Calum dengan heran, lelaki itu perlahan mendekat, rasa di dalam dirinya seakan mendorong lelaki itu untuk segera mengecup bibir Vigi sembari melumatnya.

~·~

I know it's hard for saying goodbye..

Aku nggak habis pikir kenapa Zayn bisa dengan mudahnya keluar dengan pernyataan terbuka lewat Facebook. Entahlah, aku butuh sesuatu misalkan press-conference kek atau gimana gitu? Kenapa keluarnya Zayn dari 1D itu kaya main-main doang? -_-

Dan lagi, berita hari ini malah bilang kalo Zayn mau solo karir? What the actually fck man? :"v

Maaf kalo tiba-tiba epilogue yang aku harapkan bakal bisa jadi lebih baik dari ini tapi keluar-keluarnya malah kek gini. Aku kena writer's block dan intinya aku kepengin cerita ini cepet selesai :')

Masih ada bonus chapter mungkin. Tapi gak tau mau diposting kapan. Ngetik aja belum hehe

Mind ツ c.hood ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang