Bonus Chap [two]

1K 133 11
                                    

"Aku jemput jam 1 siang okey? Sekalian kita siapkan makan malam." Calum mengecup pipi Vigi perlahan, dia punya janji dengan ketiga sahabatnya sementara mengantar Vigi ke perpustakaan kota menjadi kewajibannya sekarang.

"Okey Cal, take care." Vigi menepis pelan tangan Calum yang bersarang di pinggangnya.

Pun Calum mulai berjalan meninggalkan Vigi yang sekarang sudah masuk kedalam perpustakaan. Seperti janji Calum kemarin, dia langsung menuju Dorris' coffee shop. Jam memang masih menunjukkan pukul 10:30 namun Luke menelponnya pagi-pagi sekali. Dia berkata ingin mengobrol lebih banyak dengan Calum.

Lelaki itu membuka pintu kaca bertuliskan 'open' lalu mengedarkan pandangannya, mencoba mencari sosok Luke Hemmings. Matanya kemudian terpaku pada seorang lelaki yang menggenakan t-shirt hitam bertuliskan 'lost my mind' dan red snapback menutupi kepalanya.

"Hei dude!" Calum beranjak menuju sahabatnya, menepuk pundaknya pelan yang sontak membuat Luke menoleh.

"Oh Cal! Ayo duduk!" pun Calum terduduk dihadapannya.

"Ada beberapa hal yang ingin aku bicarakan." Luke sempat menghela napasnya beberapa kali sebelum melanjutkan kalimat tersebut.

"Apa Luke?"

"Aku masih mencintai Vigi." katanya dengan wajah datar, namun sorot mata yang diberikannya jauh berbeda.

"Oh, Vigi? Kekasihku?"

Luke menggeleng pelan, "Serius, bukan itu maksudku, Cal. Dia adik tirimu, bukan?"

Calum tersenyum kecil, pembicaraan ini menurutnya menuntut kembali ingatan masa lalu untuk muncul, "No, she wasn't my step-sister anymore, Mr. Hemmings." lelaki itu menjawab dengan tenang. Dia mati-matian mengontrol emosinya.

"Kau benar-benar gila, Cal! Aku serius! Maksudku, apa kau tak sadar bahwa penyebab putusnya hubunganku dengan Vigi adalah kau?" kata Luke. Namun Calum tak pernah ingin tahu tentang ini, itu masa lalu yang harusnya dikubur dalam-dalam.

"Luke, aku pikir lebih banyak gadis yang lebih cantik dari Vigi di dunia ini. Kenapa harus dia yang kau pilih?"

"Apa? Apa maksudmu harus dia yang aku pilih? Fuck, menurutmu kenapa kau harus memilih dia menjadi kekasihmu?" Luke balas menyerang, dia meninggikan nada suaranya.

Calum pun menarik napasnya dalam-dalam. Dia berusaha untuk mengontrol emosi dalam keadaan seperti ini, Calum hanya tak ingin ada pertengkaran antaranya dan Luke.

"Karena dia juga mencintaiku, Luke Hemmings. Camkan itu." perkataannya terdengar datar namun menusuk.

Luke pun mendecih, "Yakin kalau dia lebih mencintaimu? Apa buktinya?"

"Luke, dia tak akan memutuskan hubungan kalian sampai saat ini kalau Vigi masih mencintaimu. Dia akan memilih kembali padamu daripada mengurusku."

Luke memutar otak, mencari alasan yang tepat, "Bisa saja dia berusaha menghindar karena merasa belum ada waktu yang tepat untuk kembali. Ingat Cal, kecelakaan itu membuatmu hilang ingatan. Jadi siapa yang akan pergi meninggalkanmu?"

"Penting bagimu untuk menjelaskan semuanya? Sekali lagi Luke, kalau kau merasa Vigi masih mencintaimu, aku memberi kesempatan." Calum menghela napasnya perlahan. Dia pun mencoba mencari cara agar Luke yakin bahwa Vigi sudah melupakannya.

"Aku akan pergi ke perpustakaan kalau begitu. Aku akan jelaskan semuanya pada Vigi." Luke bergegas pergi sementara Calum terduduk dengan santainya.

"Oh," dia kemudian berbalik lalu menyerahkan sesuatu kehadapan Calum. "Kalau yang lain sudah datang, katakan saja aku pergi sebentar. Ini kunci mobilku."

Calum pun mengangkat pundaknya acuh, dia merasa bahwa persaingan ini tidak akan berjalan sengit karena dia benar-benar tahu perasaan Vigi yang sebenarnya.

++

"Vigi?" seseorang menepuk pundaknya, gadis itu pun menoleh dan tersenyum.

"Oh Luke. What's up?"

"Uhm.. Kau ada waktu sebentar?" sahutnya sedikit gugup. Vigi pun mengangguk sebelumnya dia sempat meminta izin pada Nyonya Winsle.

"Jadi ada sesuatu yang ingin aku katakan. Kau mau pergi ke kedai kopi bersamaku? Sebentar saja." pintanya. Vigi nyaris tak bisa menolak karena dia tahu dari Katrina bahwa Luke adalah mantan kekasihnya.

Vigi pun hanya mengangguk lalu mulai mengikuti langkah lebar Luke. Gadis itu sudah begitu paham dengan beberapa tempat di sekitar sini tentunya dia sudah mengenal para pemilik toko dan memesan kopi di kedai dekat perpustakaan itu akan lebih mudah meskipun pelanggan sedang mengantri panjang.

"Well, kau benar-benar pelanggan setia ya?" seloroh Luke saat mereka berdua sudah duduk berhadapan.

Vigi pun menyunggingkan senyumnya, "Aku harus menghemat waktu. Jadi apa yang ingin kau katakan padaku, Luke?"

Entahlah, namun Luke nyaris tak siap dengan kenyataan ini, "Uhm.. Begini," dia menggaruk tengkuknya yang bahkan tak gatal sama sekali.

Vigi nampak menaikkan sebelah alisnya, Jadi aku ingin membahas hubungan kita di masa lalu. Aku masih mencintaimu, Vigi." lelaki itu hendak menyentuh tangan Vigi namun dia kalah cepat ketika tiba-tiba Vigi menangkupkan kedua tangannya pada gelas berisi kopi.

"Luke, itu kan masa lalu?" pertanyaan itu tertuju lebih pada dirinya sendiri.

"Ya, tapi aku masih sangat mencintaimu Vigi. Aku seharusnya masih mempertahankan hubungan ini, aku terlalu gegabah." sesalnya.

"Aku bahkan tak mengingat apa yang pernah kita lakukan di masa lalu." ujar Vigi.

"Kau kekasihku, dan aku sangat mencintaimu."

"Luke Hemmings, aku milik Calum sekarang." dengan tegas Vigi berusaha menghindar dari perkataan Luke yang membuatnya seakan bersalah.

"Dia kakak tirimu, Vigi!" nada suaranya nyaris meninggi.

"Tak pernah ada masalah soal itu. Aku akan baik-baik saja. Dan aku mohon, kalau kau memang mencintaiku, relakan aku bersama Calum." Vigi meletakkan gelasnya diatas meja. Dengan mata yang nyaris menitikan air mata, Vigi berusaha menahan emosinya.

"Kau benar-benar melupakanku, Vi?"

"Aku mencintai Calum bahkan sebelum kau menjadi kekasihku. Aku mungkin melupakan banyak ingatanku, Luke. Tapi ingatlah, aku tak akan pernah melupakan cinta sejatiku." dengan itu, Vigi berdiri dan berjalan pergi meninggalkan Luke begitu saja.

Lelaki itu mendengus kesal, dia nyaris menarik rambutnya frustasi. Luke pun mengakui jika Calum menang telak, dia yang berhak mendapatkan Vigi.

+++

Bakal ada empat bonus chapter ya guys :3

Mind ツ c.hood ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang