"Gitu, jadi ajakin adik kelas aja." jelas Anna dengan memandang Atha penuh minat sedangkan Athanya cuek-cuek bebek.
"Atur aja, kenapa tu guru malah suruh gue." dumelnya di akhir.
"Kamukan terbilang masih anak baru, kita di sini udah sering lakuin bersih-bersih kayak gitu."
Atha tidak merespon selain terus melangkah menuju ke kelas dengan mengabaikan Anna yang sesekali memulai pembahasan.
"Dini gendutan ya?"
Barulah Atha menoleh. "Dia lucu kalau gendut, pengen gigit." balasnya seraya kembali menatap lurus ke depan.
"Aku iri sama kalian, romantis terus. Kalian kenal udah lama? Aku cukup kaget waktu tahu kalian jadian."
Atha menatap Anna. "Dia sebelumnya mantan terindah gue, gue udah lama kenal dia." setelahnya berlalu ke arah lain agar tidak beriringan dengan Anna.
Atha mengulum senyum geli, mantan terindah? Menurutnya putus saja tidak, bagaimana bisa jadi mantan.
***Dini merapihkan buku ke atas meja dengan masih cemberut, pikirannya masih berisi hal negatif yang salah satunya membayangkan Atha bersama Anna.
"Ga akan di culik, kenapa lebay sih." Intan bersuara di meja samping Dini.
Dini mendengus. "Ga akan ngerti! Jadi ga usah ngatain." balasnya sewot.
"Dih, gue yang kena imbasnya. Dasar bum—" Intan menutup mulutnya dengan melotot kaget, hampir saja keceplosan.
Dini hanya mendelik kesal pada sahabat ngegasnya itu. "Bocor awas!" ancamnya ngegas.
Intan mendengus lalu memulai membuka buku dan menyalin PR sebelum guru masuk.
"Rasanya gue pengen cekik Atha biar bikin singa betinanya ga semakin ngegas." dumelnya yang masih bisa di jangkau Dini.
"Lo kayak yang engga ngegas, plis ngaca!"
Intan semakin memajukan bibirnya namun detik berikutnya mendatarkan wajahnya saat Yuda menghampiri.
"Kita harus ngom—"
"Gue sibuk, belum salin PR." potongnya tanpa menatap Yuda sedikit pun.
Dini hanya diam mengawasi gerak-gerik kedua manusia yang sama rumit dan keras kepala itu.
"Mau di beberin di sini? Ga masalah sih." Yuda tersenyum miring dengan berusaha menahan kekesalannya.
Intan terus menyalin, terlihat cepat dan asal-asalan. Bagi Intan yang penting mengerjakan tugas dan apabila di suruh ke depan dia bisa.
"Sayang, kamu udah makan pilnya? Aku ga pake kondom."
Intan sontak mendongkak, menatap Yuda tajam. "Lo ngigo?!" balasnya marah.
Dini dan beberapa siswa lain yang dekat dengan mereka melirik agak kaget.
"Makanya, ikut gue atau gue makin gila di sini!" geram Yuda tertahan.
***
Dini mendongkak saat Atha mengusap dagunya. "Asyik banget tatap buku, tatap aku aja, cinta." kekehnya manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan Dini (TAMAT)
RomanceDi larang keras menjiplak! Andini Maudy Danta. Saat dia masuk SMA, masa di mana sedang nakal-nakalnya, dia memberikan apapun teruntuk sang pacar. Termasuk keperawanannannya. Namun, tak lama mereka putus. Satu tahun mereka hilang kabar, bahkan dia h...