-Epilog-

1.1K 67 7
                                    

Draco menatap mata merah crimson itu lekat-lekat. Sesekali ia menggigit bibirnya gugup.

"Jadi kenapa?" tanya Lyra penasaran.

Draco masih terdiam, tidak tahu bagaimana cara menjelaskannya secara singkat kepada calon istrinya. Bagaimanapun juga, Draco merasa ada sesuatu yang tidak benar bila ia tidak mengatakannya pada Lyra. Di lain sisi, ia bingung cara mengungkapkannya tanpa membuat Lyra salah sangka.

"Jadi begini..."

"Begini bagaimana?"

"Uh, kau tahu kan kita sudah bertunangan?"

Lyra mengangkat sebelah alisnya ketika mendengar perkataan itu.

"Iya, aku tahu. Jadi apa hubungannya dengan apa yang ingin kau sampaikan?" tanyanya.

"Jadi kupikir, akan lebih baik kalau kita jujur satu sama lain. Maafkan aku sudah menyembunyikan fakta ini, tapi kupikir akan lebih baik kalau tidak kuungkapkan selama kita menjadi kekasih, kau tahu?"

Lyra memicingkan mata pada Draco. Matanya menatap Draco yang terlihat kaku dengan keringat dingin mengalir.

"Kau... selingkuh?"

Draco langsung memasang raut wajah terkejut dan buru-buru menggelengkan kepalanya.

"Tidak! Mana mungkin aku melakukannya padamu!" seru Draco.

"Lalu apa? Langsung saja ke intinya, aku tak suka berbelit-belit seperti ini," ucap Lyra, raut wajahnya menunjukkan rasa kesal.

Draco tahu kalau Lyra tidak suka berbelit-belit, dan tindakan ini tentu akan membuatnya kesal. Pada akhirnya, Draco membulatkan tekadnya, ia sudah mengumpulkan keberanian dan sudah siap mengungkapkan fakta ini.

"AkuberasaldariduniadimanakauterkenagangguanmentallaluLadyFatememberikukesempatanuntukbertemudenganmudiduniamimpi," ucap Draco dalam satu tarikan napas.

"Huh? Apa maksudmu? Katakan pelan-pelan," tanya Lyra.

"Jadi begini. Aku berasal dari dunia dimana kau terkena gangguan mental, khususnya setelah Perang Hogwarts. Lalu, Lady Fate memberiku kesempatan untuk kembali bersama denganmu, tapi di dunia mimpi, dunia ini," ulang Draco pelan-pelan.

Lyra terdiam untuk beberapa saat, membuat Draco semakin panik.

"A-aku minta maaf karena sudah menyem-"

"Sama."

Kali ini giliran Draco yang terdiam. Ia menunjukkan raut terkejut, mulutnya menganga.

"Hah?"

>THE END<

A/N:
Yey, kali ini beneran ending!

Entah kenapa, epilog ini tiba-tiba kepikiran setelah aku nulis chapter kemarin, jadi ya sudah begini saja UwU Kebetulan aku Desember ternyata ada beberapa hal yang harus diselesaikan, jadi aku kebut saja di bulan ini, hehe

Sampai jumpa di chapter closing!

MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang