thirteen: Blue Christmas

1.1K 154 4
                                    

original: 12 Ags 2021

minor revision: 20 Nov 2021

***

Hari ini, pesta natal Professor Slughorn akan diadakan. Sebenarnya Lyra sama sekali tak berminat ikut, tetapi mengingat reputasinya sudah 'cukup' buruk di antara teman-temannya, ia tak ingin dibunuh orang tuanya karena membina hubungan buruk pula dengan guru.

Tentu saja, Lyra pergi sendirian ke pesta natal. Lagipula, siapa sih yang mau menemani murid yang punya reputasi buruk di antara murid seluruh kastil? Setidaknya begitulah yang ia pikirkan.

"Uhmm.. Apakah kau memutuskan pergi sendiri ke pesta natal Professor Slughorn malam ini? Bu-bukannya lancang, aku hanya ingin bertanya," ucap Neville gugup.

Dalam hati, Lyra tersenyum kecil. Tak ia sangka Neville berani bertanya begitu padanya yang notabene adalah pemilik reputasi buruk di kastil saat ini.

"Tentu saja belum. Aku tidak butuh orang-orang bodoh untuk menemaniku," balas Lyra sinis lalu hendak pergi meninggalkan Neville.

Neville terlihat sedikit gemetar, sebelum akhirnya ia memberanikan diri untuk menahan tangan Lyra.

"Tu-tunggu! Ma-mau pergi bersamaku?" tawar Neville.

Lyra sedikit menyeringai kemudian berhenti berjalan lalu menatap Neville dari atas sampai bawah. Ia terdiam selama beberapa saat.

"Ja-jadi?" tanya Neville pelan.

Lyra menghembuskan napas kasar, sebelum melepaskan pegangan Neville pada tangannya.

"Tidak buruk juga," balas Lyra kemudian melengos pergi meninggalkan Neville yang tersenyum kecil.

Well, Lyra rasa, perkataannya tadi salah. Masih ada anak baik seperti Neville yang mau menemaninya ke pesta.

'Gryffindor sekali, setia pada temannya dan dengan berani mengajakku,' pikir Lyra sebelum senyuman tipis terulas di bibirnya.

***

Malam telah tiba dan Lyra sudah siap untuk menghadiri pesta natal. Kali ini ia menggunakan gaun indah berwarna hitam elegan degan corak bunga mawar merah di bagian bawah roknya, yang terlihat sangat cocok dengan rambut putih dan mata merah crimsonnya. Matanya berkilat indah, lengkap dengan tatapan sinis kepada orang-orang yang melihatnya.

Semua orang yang berada di ruang rekreasi Gryffindor sempat terpana melihat Lyra. Seolah melupakan bahwa mereka sedang bermusuhan.

"Apa lihat-lihat? Iri? Menyesal tidak mengajakku?" ucap Lyra sinis.

Segera tatapan kagum itu kembali berganti dengan tatapan sinis dan marah. Mereka baru sadar, mereka sedang bermusuhan dengan orang licik ini.

"Cih, kami tak mungkin menyesal tak mengajakmu. Orang bodoh mana yang mau mengajak pengkhianat sepertimu?" ucap Seamus sinis.

"Neville?" balas Lyra sambil tersenyum miring.

Sontak, seluruh isi ruang rekreasi menatap Neville yang sudah mengenakan kemeja lengkap dengan dasi kupu-kupu hitam, dress robe, juga rambut yang disisir rapi.

"Kau sudah gila, Neville? Itu Lyra loh, dia bahkan berniat mengadu domba aku, Ron dan Hermione! Apa kau di-Imperius olehnya?" ucap Harry tak percaya.

"Ku-kurasa Lyra tidak seperti itu," balas Neville gugup.

Saat Harry hendak membalas lagi, Lyra segera membawa Neville keluar dari ruang rekreasi.

"Ayo pergi, tak ada gunanya meladeni Ha-Potter dan lainnya," ucap Lyra lalu pergi meninggalkan ruang rekreasi dengan menyeret Neville.

MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang